Bab 43

1.9K 93 6
                                    


"Reyga!" seru Melody berlari kecil menghampiri Reyga yang bersandar di mobilnya.

"Biasa aja kali Mel, jalannya!" tutur Reyga kala melihat Melody mendekat ke arahnya. Wajah Melody nampak sumbringah pagi ini, entah apa yang membuatnya jadi bersemangat sekali kali ini.

"Njir, pakai parfum berapa botol lo? Wangi bener," komentar Reyga seraya membukakan pintu mobil untuk Melody. Parfum Melody sangat wangi, hingga Reyga curiga kalau Melody menumpahkan satu botol parfum ke tubuhnya.

"Dih, pafum baru tau!" balas Melody sambil mengibaskan rambutnya angkuh lalu masuk ke mobil.

"Baru dibeliin sama Darren," Lanjut Melody.

Brakk!

Reyga seketika menutup pintu mobilnya kasar membuat Melody seketika terperanjat. "Anjir, untung gue gak punya penyakit jantung," gumam Melody pelan.

Reyga ikut masuk ke dalam mobil setelah itu, netranya menatap tajam gadis di sampingnya. "Suka lo ya dikasih parfum sama Darren?"

Melody dengan cepat mengangguk. "Suka bang–" namun Melody menghentikan ucapannya kala Reyga mendekatkan wajah ke arahnya dan memandangnya seperti ingin melahapnya hidup-hidup.

Melody terkekeh mendorong wajah Reyga pelan. "Gak usah cemburu kali Rey, gini doang, alay tau gak!" Yang benar saja Reyga cemburu hanya karena dia memakai parfum dari Darren.

"Enggak, ngapain cemburu," jawab Reyga jutek.

Melody cekikikan sambil menoyor pipi Reyga. "Yakin?"

"Dih! Apaan cemburu, modelan Darren mah bukan lawan gue!"

"Serah lo! Cepetan jalan, gak nih kita jalan-jalan dari tadi," desak Melody. Takutnya nanti mereka telat, dan berakhir memanjat pagar belakang yang sangat dia hindari atau harus rela dihukum hormat bendera sampai jam istirahat.

"Bentar." Reyga bergerak mendekat ke arah Melody membuat jarak keduanya sangat dekat. Tangan Reyga bergerak memasangkan sabuk pengaman untuk Melody.

Reyga memandang Melody dari jarak dekat, dia mengulum senyum geli melihat wajah memerah Melody. Tangannya kemudian mencuil hidung Melody. "Dih, gitu aja baper!"

"Eng-enggak tuh!" Elak Melody yang berusaha menstabilkan detak jantungnya yang berdegup kencang.

"Halah ngaku aja, pipi lo aja memerah gitu, gitu aja lo baper apalagi kalau gue cium!" goda Reyga.

"Reyga!"

"Apa Sayang?" Reyga tertawa kecil yang membuat Melody kesal setengah mati. Ingin rasanya Melody menjambak Reyga sekarang juga namun Reyga sedang menyetir sekarang sehingga dia tidak bisa melakukannya.

***

Brukk!

Melody ternganga melihat seragamnya yang baru saja ketumpahan jus, dia melayangkan tatapan tajam pada sang pelaku yang tak lain adalah Dhea dan diikuti kedua dayangnya di belakang.

"Maksud lo apaan hah? Pakai nyiram gue segala?" ucap Melody geram.

"Upss sorry, tangan gue lagi bandel ujar," Dhea terkekeh. Merasa puas karena sudah membuat baju Melody kotor.

"Hahaha lo pantes dapetin itu dasar sok cantik!" Anggika menatap Melody remeh.

Bukan Melody namanya jika diam saja.Tangan Melody bergerak mengambil minuman di meja terdekatnya entah  milik siapa dan menumpahkannya ke seragam Dhea yang seketika membuat Dhea berteriak histeris.

"Lo! Akkkh!"

"Baju gue!"

Sontak teriakan Dhea mengundang perhatian orang-orang yang berada di kantin. Beberapa orang Mulai berbisik-bisik menatap mereka.

Melody VS ReygaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang