Bab 49

2K 97 6
                                    


Waktu istirahat kedua Reyga dan teman-temannya memilih nongkrong di kantin, tak hanya mereka, terdapat juga Melody dan Vivi di sana.

"Kalian pesen makanan sana, biar gue yang bayar," ujar Angga yang membuat teman-temannya seketika bersorak gembira.

"Ini beneran?" Nathan memastikan takut telinganya salah dengar.

"Yaialah! Sultan nih gue!" Angga menyombongkan diri.

Vivi tersenyum lebar. "Sering-sering lah Ga kaya gini!"

"Gimana? Gue cowok idaman, kan?" Angga menurun-naikkan alisnya.

Vivi memutar bola matanya. "Najis lo!"

"Gue mau pesan batagor, bakso, sama mie goreng, minumannya es jeruk aja," ucap Melody panjang lebar membuat Angga melongo, kalau gini ceritanya dia bakalan rugi.

Reyga tersenyum melihat Melody yang antusias. "Pesan yang banyak Mel, kalau perlu sekalian bungkus buat bawa pulang!"

"Emang boleh?" tanya Melody polos.

"Heh! Bangkrut gue anjir!" sorak Angga seketika.

"Tuh duit halal kan? Takutnya kita sakit perut gara-gara makan duit haram!" celetuk Kenzo tiba-tiba.

"Ya halal lah, astagfirullah!"

Makanan akhirnya datang, Melody dengan antusias memakan makanan yang dia pesan.

"Pelan-pelan anjir," ujar Reyga ketika melihat Melody makan dengan bar-bar.

"Hmm, nih cobain." Melody mengarahkan batagor miliknya ke mulutnya Reyga dan Reyga langsung menerimanya dengan senang hati.

"Lagi nggak?" tawar Melody.

"Lo aja yang makan, gue udah kenyang liat lo makan."

Melody manggut-manggut lalu dia meminum karena es jeruk milik Reyga miliknya sudah ludes dari tadi.

"Jam-jam Istirahat ke dua begini memang enaknya makan di kantin begini. Ga kita sahabat kan? besok-besok traktir lagi ya hehe." Nathan berucap lalu memasukkan gorengan ke mulutnya.

"Halah tai lo, masalah ginian baru lo ngakuin gue sahabat!"  balas Angga membuat yang lainnya tertawa. Memang benar kebahagiaan memang sesederhana itu.


***

Bel pulang sudah berbunyi 10 menit yang lalu, bukannya diperbolehkan pulang, mereka semua malah disuruh berkumpul di tengah lapangan. Keadaan lapangan sangatlah panas, hal itu membuat Melody tak henti-hentinya menggerutu sambil mengipas-ngipasi wajahnya menggunakan buku miliknya.

Mata Melody seketika melotot ketika menangkap Reyga yang sedang berleha-leha di bawah pohon di pinggir lapangan sambil dikipasi oleh seorang cewek cantik yang duduk di sampingnya.

"Dasar buaya!" Geram Melody lalu berjalan menghampiri mereka.

Reyga yang enak-enakan duduk santai di bawah pohon tak sengaja melihat Melody  yang berjalan mendekat ke arahnya dengan tatapan tajam yang seketika membuat Reyga menelan salivanya.

Langkah  Melody semakin mendekat. Reyga pura-pura memasang wajah santai padahal dia gugup setengah mati.

"Heh! Ngapain lo?" Melody bersedekap dada ketika tiba di depan Reyga.

Reyga nyengir. "Lagi duduk doang kok, Yang."  

Melody tak menanggapi Reyga, dia menatap cewek di sebelah Reyga dengan tatapan sinis.

"Bel, lo pergi aja dulu ya, entar pacar gue ngamuk," suruh Reyga pada cewek di sebelahnya yang membuat cewek tersebut beranjak pergi dengan wajah kesal.

Melody VS ReygaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang