Bab 22

2.7K 120 9
                                    


"Gimana Rey, rasanya dijemur?" tanya Melody mengejek sambil berdiri di hadapan Reyga yang tengah dihukum di bawah teriknya matahari.

"Menurut lo gimana rasanya huh?" Reyga berucap kesal. Dapat dipastikan Melody ke sini hanya untuk mengganggunya. Dia ketahuan terlambat hari ini dan jadilah dia dihukum.

"Ututu kasian, udah dekil jadinya tambah dekil tau enggak!"

"Buta mata lo! Enggak liat lo ketampanan gue bertambah berkali-kali lipat kalau keringetan gini, liat noh cewek-cewek pada ngeliatin gue!" ucap Reyga membanggakan diri. Sudah banyak sekali cewek yang memujinya ganteng kalau lagi berkeringat begini dan dia yakin mata Melody memang bermasalah sehingga tidak melihat ketampanannya.

"Itu Mata mereka aja yang gak bener! Sadar Rey, lo itu jelek jadi enggak usah ngaku-ngaku ganteng!" Melody lagi-lagi berkata dan setelah Reyga mulai kesal dia berniat pergi dari sana meninggalkan Reyga. Tujuannya mendatangi Reyga dari awal memang ingin membuat cowok itu kesal.

Reyga beristigfar dalam hati jahat sekali mulut pacarnya ini.

"Kalau gitu gue pergi dulu soalnya Darren udah nungguin gue di kantin, bye!" Melody melenggang pergi dari sana.

Entah kenapa Reyga mendadak emosi ketika tau Melody bersama Darren di kantin kalau dia tidak sedang di hukum dipastikan dia akan pergi ke kantin dan menendang Darren dari sana.

Lima belas menit berlalu Melody datang lagi, dan kali ini dia membawa es jeruk di tangannya lalu meminumnya di hadapan Reyga sehingga timbul keinginan Reyga untuk mengarungi Melody saat itu juga.

Reyga menelan ludah, sumpah demi apapun dia juga mau es jeruk! Tapi dia tetap stay cool pura-pura tidak peduli dengan apa yang Melody lakukan.

"Emm Rey, capek ya?" tanya Melody polos sambil menyedot es jeruknya dengan asik layaknya bintang iklan es jeruk yang biasanya ditampilkan di televisi.

"Enggal usah sok peduli," sinis Reyga tanpa memandang Melody.

"Siapa yang peduli, gue cuma pencitraan aja kok." Melody menjulurkan lidah mengejek.

Reyga berdecak sebal. "Pergi lo atau gue karungin sekarang!" Reyga sudah tak tahan dengan tingkah gadis di depannya ini.

"Lo ngusir gue nih?"

"Pergi gak lo!" Reyga menatap melody garang.

"Yaudah gue pergi, ini minuman buat lo mumpung gue lagi baik," ujar Melody menyerahkan es jeruk yang dia beli untuk Reyga dan dia sembunyikan di belakangnya  dari tadi.

"Ini serius?" Reyga tak percaya.

"Lo nggak mau?" Melody menaikkan sebelah alisnya.

"Ya mau lah!" Reyga merebut es tersebut dari tangan Melody dan langsung meminumnya.

"Pelan-pelan kali minumnya kaya nggak pernah minum es jeruk aja!" Melody berkata tidak habis fikir melihat kelakuan Reyga.

"Lo ngeselin banget Mel! Tapi makasih ya minumannya," ujar Reyga seraya mengacak rambut Melody lantaran gemas.

"Reyga! Rambut gue berantakan ih!" sebal Malody.

"Hehe habisnya gemes jadi pengen bungkus dalam karung," Jawab Reyga terkekeh.

"Emang berani hah?"

"Enggak lah!"

"Sana ke kelas!" lanjut Reyga lantaran banyak cowok-cowok yang memperhatikan Melody sedari tadi.

Bukannya pergi Melody malah mendekat dan melap keringat di pelipisnya dengan tisu yang dibawanya.

"Reyga melongo tak percaya dengan apa yang Melody lakukan barusan, sumpah demi apapun dia merasa tersentuh.

Melody VS ReygaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang