Bab 59

1K 56 16
                                    


Malam itu tak ada yang Melody lakukan selain berguling-guling tidak menentu di kasur. Sudah dua jam lamanya dia bermain sosial media, lalu dia menelusuri galeri untuk melihat foto-fotonya dengan Bastian sore tadi. Dan kini dia mulai merasa bosan dengan aktifitasnya itu. Dia melempar ponselnya ke samping setelah memposting di instagram salah satu fotonya yang bersandar di bahu Bastian namun wajah cowok itu tak dia perlihatkan.

Saat itu matanya tak sengaja tertuju pada buku bersampul merah yang terletak di meja belajarnya, buku yang berisi PR Reyga yang cowok itu minta kerjakan tadi siang. Melody diam-diam berdecih, ingin sekali dia merobek-robek buku itu lalu menyumpalkan ke mulut Reyga saking kesalnya dengan cowok itu. Bayangan Reyga yang tengah tertawa riang saat dipeluk Caca  tak berhenti menganggu pikirannya. Cowok itu tak risih sama sekali, terlihat sekali kalau Reyga sudah terbiasa di posisi itu dengan Caca.

Drtt....

Perhatian Melody teralih, dengan malas dia mengambil ponselnya, lalu dia kembali berdecih saat melihat nama Reyga terpampang di layar. Tak berniat mengangkatnya, Melody hanya memandangi ponselnya dalam diam.

Lima menit kemudian, tertera 10 panggilan tak terjawab disertai pesan dari cowok itu.

Reyga Setan

Lo habis dari mana? Sama cowok?

Angkat gak, gak usah sok ngartis lo!

Gue bom rumah lo kalau gak angkat telpon gue.

Angkat atau gue ke sana sekarang!

"Apaan sih lo, ganggu tau gak, gue mau tidur!" Akhirnya melody Mengangkat panggilan dari Reyga, dengan menggebu-gebu Melody berkata.

"Siapa cowok yang ada di foto bareng lo?" Nampak kekesalan dalam suara Reyga.

"Bukan urusan lo!" sarkas Melody.

"Ya urusan gue lah, karena lo pacar gue." Nada Suara Reyga merendah.

Melody meremas ponsel berlogo apel di tangannya itu. "Gak usah ngurusin gue, urus aja tuh si Caca sahabat kesayangan lo!"

"Lo ngomong apa sih! Kok tiba-tiba bahas si Caca."

Melody terkekeh muram, dia sejenak memejamkan matanya sebelum kembali bicara. "Emang kenapa kalau gue bahas dia? Bukannya lo penduli banget ya sama dia?"

"Lo cemburu? Dia cuman sahabat gue."

"Cocok sih lo berdua, kenapa gak lo pacarin aja sih tuh cewek?"

"Mel—"

Tut!

Melody menutup panggilan sepihak. Dilemparnya ponselnya ke samping, Caca dan Reyga tak berhenti muncul di kepalanya. Mungkin cowok itu tengah bersama Caca sekarang mengingat rumah mereka hanya beberapa meter saja. Moodnya menjadi sangat buruk sekarang, kemudian dia memejamkan matanya yang sebenarnya sama sekali tidak mengantuk.

***

Mengantuk, itulah yang Melody rasakan sekarang saat baru saja keluar dari mobilnya dan berjalan menuju kelasnya. Dia melirik jam tangannya, lima belas menit lagi bel masuk, yang artinya dia sempat tidur sebentar di kelas. Melody mengucek matanya yang terasa berat, tadi malam karena  tidak bisa tidur berkahir dia menonton drakor hingga jam 3 pagi.

Bruk!

"Akkh!"

Melody meringis dan mendongakkan kepalanya saat dirinya menubruk sesuatu yang keras.  Darren, cowok yang baru saja Melody tabrak saat ini nampak terkekeh menatap wajah Melody yang terlihat lucu baginya dengan mata panda melingkar di matanya.

Melody VS ReygaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang