Setelah melalui perjalanan panjang, mulai dari menaiki pesawat hingga transit menggunakan bus akhirnya mereka sampai ke hotel. Ada tiga orang yang menghuni di setiap kamar. Seperti halnya kamar Melody yang ditempati oleh Melody, Vivi dan Zara.
Pukul 06:30 sore, Melody baru bangun dari tidurnya, dia mengerjapkan matanya beberapa kali, merasakan keadaan kamar yang sangat sepi, dia segera bangkit dari posisinya mencari teman-temannya.
Namun setelah menyusuri kamar dia tak menemukan siapa pun, hanya ada dirinya sendirian di dalam kamar. Melody mengucek matanya karena masih sedikit mengantuk. Alih-alih tidur, Melody memutuskan untuk berlari ke kamar mandi saat mengingat mereka akan berkumpul di pinggir pantai pukul 7 malam ini. Setelah mandi Melody memutuskan berjalan keluar untuk mncari teman-temannya.
Jam di dinding menunjukan 7 malam. Melody berjalan keluar dari hotel, sebenarnya dia tak tahu mau ke mana, dia tak bisa menghubungi yang lainnya karena hp miliknya lowbat. Namun mata Melody berbinar ketika melihat banyak sekali orang berjualan jajanan di sekitar pantai.
***
"Bule cantik-cantik banget njir!" ucap Angga ketika melihat bule yang berlalu lalang di jalan tadi, nampak cantik dan bening-bening semua.
"Kenapa, lo naksir?" Andi bertanya.
"Kalaupun Angga suka, bulenya yang kagak mau!" celetuk Kenzo menohok membuat teman-temannya menyemburkan tawa.
"Ya mau lah dia sama gue! Gue kan ganteng, badan gue juga hot gini, siapa sih yang gak mau sama gue!" Angga sepenuhnya menyombongkan diri membuat teman-temannya jengah.
"Yang gak mau sama lo banyak! Buktinya lo jomblo sampai sekarang!" Andi menyahut.
"Yang ganteng sama hot itu noh si Reyga!" Tunjuk Mika pada Reyga yang tengah duduk memangku gitar dengan tak jauh dari mereka.
Dan perhatian Mika tak lepas dari sekumpulan cewek yang berjarak tak jauh dari Reyga yang menahan senyum mereka saat melihat Reyga yang ketampanannya nambah berkali-kali lipat saat mengenakan kaos hitam polos dan celana pendek berwarna hitam. Kulit putihnya terlihat menonjol saat mengenakan pakaian berwarna hitam.
Reyga yang mendengar namanya disebut-sebut pun lantas menoleh. "Woy! Lo pada lagi gosipin gue ya!"
"Rey! Mika bilang lo ganteng banget!" ucap setengah berteriak yang langsung mendapat toyoran di bahu oleh Mika.
"Gue emang ganteng Mik, mau gak jadi pacar kedua gue?" Reyga mengedipkan matanya genit seraya mendekat ke arah Mika.
"Idih Ogah!" sorak Mika. Reyga memang ganteng, tapi kelewat menyebalkan dan banyak tingkahnya. Hanya Melody seorang yang bisa membuat Reyga diam tak berkutik.
"Coba aja Rey, Kalau lo berani selingkuh, bakal bonyok-bonyok lo sama Melody!" Riki membalas sambil terkekeh. Mana mungkin Melody akan duduk diam kalau Reyga berani berselingkuh.
"Wah, wah! Parah lo Rey, gue bilangin nih sama Melody biar kalian berdua putus terus gue bisa macarin Melody hahaha!" Nathan tertawa jahat.
Seketika Reyga melempar pandangan seakan siap menelan Nathan hidup-hidup. "Apa lo! Mau gue cekik sekarang lo ha?"
"Hehe ampun suhu!" Nathan menyerah sebelum Reyga benar-benar mencekiknya.
"Lah, kok kalian cuman berdua? Cewek gue mana dah?" Reyga bertanya ketika Vivi dan Zara baru datang dan dengan bergabung denga mereka. Setahunya Melody satu kamar dengan Vivi dan Zara, tapi kenapa dia tak melihat penampakan Melody.
"Dia lagi tidur," jawab Vivi ikut duduk bersama yang lainnya.
"Lah, kok gak dibangunin?"
"Dia tidur udah kaya orang mati anjir, nyerah gue bangunin dia!" tutur Vivi. Dia sudah melakukan berbagai cara untuk membangunkan Melody tapi Melody tak kunjung bangun juga, hingga akhirnya dia nyerah dan meninggalkannya seorang diri di kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melody VS Reyga
HumorApa jadinya jika seorang cewek galak anti pacaran ditantang untuk nembak seorang playboy? Yang cewek galak dan yang cowoknya playboy serta pelit, bagaimana jadinya kalau dua orang ini bersatu?