Reyga akhirnya pulang dari rumah sakit setelah sekian lama terkurung di sana.
Dia akan bersekolah seperti biasa hari ini, namun lagi-lagi ayahnya memaksanya untuk diantar oleh sopir demi keselamatannya.Dan jadilah dia berangkat sekolah diantar oleh sopir, padahal niatnya dia ingin membonceng Melody menggunakan motornya, dia kangen dengan pacarnya itu, padahalkan tiap hari Melody menjenguknya ke rumah sakit, tetapi tetap saja dia kangen. Orang jatuh cinta mah bebas....
Di lain tempat, Melody dengan santai duduk di parkir bersama Vivi, tujuannnya ialah untuk menunggu Reyga karena katanya hari ini dia akan bersekolah. Ada juga teman-temannya Reyga yang sedang asik bercengkarama serta menggoda cewek-cewek yang lewat.
"Hai Kak Angga!" sapa salah satu siswi bernama Dita yang merupakan adik kelas mereka yang berjalan mendekat ke arah Angga.
"Hai juga Dita, senyumnya manis banget, jadi pengen bawa pulang," goda Angga mengedipkan sebelah matanya.
"Bisa ae dasar buaya," cibir Vivi yang tak jauh dari Angga.
"Diem lo!" Angga memeletkan lidahnya pada Vivi.
"Ini buat Kak Angga." Dita menyerahkan sebuah paperbag berukuran kecil pada Angga.
"Buat gue?" Angga mengangkat sebelah alisnya.
Dita tersenyum manis. "Iya, itu ucapan terima kasih aku karena Kakak udah nganter aku pulang kemarin."
"Makasih ya, cantik." Angga mengacak rambut Dita gemas.
Perlakuan Angga tersebut langsing membuat Dita tersipu. "Sama-sama Kak, aku pamit ke kelas dulu ya," ujarnya lalu beranjak pergi.
"Dek! Abis ini lo harus mandi karena udah bersentuhan sama buaya, jangan sampai lo ketularan hawa-hawa negatifnya dia!" ujar Vivi setengah berteriak pada Dita yang mulai berjalan menjauh.
"Ngapa lo, sirik? Mau gue elus juga tuh rambut? Sini!" Angga mengangkat tangannya untuk mengelus rambut Vivi namun Vivi lebih dulu menjauh.
"Dih, najis tau gak!"
"Hilih, palingan juga lo gak pernah dielus di kepala, jomblo sih lo!" Angga mengejek yang sukses membuat Vivi makin kesal.
"Lo juga jomblo kali Ga, nyadar diri napa!" Nathan menoyor pipi Angga.
"Biarpun gue jomblo, tapi gue ganteng! Gini-gini banyak yang suka sama gue, tapi kalau dia...." Angga menatap Vivi dengan tatapan miris.
"Apa lo liat-liat? Terpesona lo ya sama gue?" Vivi mengibaskan rambutnya.
"Dih, mata gue buta kalau sampai terpeson sama nenek sihir kaya lo!"
"Angga! Awas lo ya!" Vivi langsung melepas sepatunya dan berniat melemparnya pada Angga namun Angga lebih dulu kabur dari sana sebelum diamuk oleh Vivi.
***
Reyga keluar dari mobil dengan gaya tengilnya, dia tersenyum cerah apalagi ketika kedatangannya disambut oleh teman-temannya dan cewek-cewek yang sedari tadi memusatkan perhatian mereka ke arahnya.
Reyga berjalan ke arah teman-temannya. "Widih, pagi-pagi udah pada ngumpul, lagi nunggiin gue ya?" Seperti biasa, kepedean Reyga selalu overdosis.
"Pede lo Supri!" sembur Angga diiringi tawa oleh teman-temannya, dia kembali lagi ke parkiran setelah kemarahan Vivi mereda dan nampaknya Vivi saat ini tidak kesal lagi padanya setelah dia memberinya cake buatan Dita tadi. Dia tak suka cake blueberry jadi dia memberikannya pada Vivi.
"Ngapain kita nungguin lo? Kaya kurang kerjaan aja!" ucap Nathan enteng.
Jika sampai Reyga tahu kalau mereka memang berkumpul dengan niat menyambutnya, dapat dipastikan dia akan besar kepala saat itu juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melody VS Reyga
HumorApa jadinya jika seorang cewek galak anti pacaran ditantang untuk nembak seorang playboy? Yang cewek galak dan yang cowoknya playboy serta pelit, bagaimana jadinya kalau dua orang ini bersatu?