Ringisan kecil keluar dari bibir Melody saat menatap bajunya yang terkena saos tomat di bagian dadanya. Lalu lima menit kemudian, mood Melody berubah buruk saat bekas saos tersebut tidak mau menghilang. Dia mendesah dan akhirnya menyudahi kegiatannya membersihkan bajunya.
Tak ingin berlama-lama meninggalkan makanannya di kantin bersama Darren, Melody segera berbalik setelah merapikan rambutnya. Bertepatan dengan itu, matanya bertemu dengan seseorang yang baru saja memasuki toilet. Kontak mata mereka bertahan selama beberapa detik sebelum Melody dengan acuh memutuskan kontak mata mereka dan berlalu menuju pintu.
"Udah berapa lama lo pacaran sama Reyga?" Melody tiba-tiba menghentikan langkahnya, dia memutar kepalanya menatap Caca yang saat ini sedang berdiri menatap lurus ke arahnya dengan wajah datar. Di mana Caca yang dikenal sebagai cewek ramah dan murah senyum itu? Melody sangat yakin itu hanya topeng Caca selama ini.
Melody mengangkat salah satu alisnya. "Kenapa gue harus ngasih tahu lo tentang hubungan gue?"
"Alasan gue pindah ke Indo, dan sekolah di sini adalah Reyga."
"Ooh, terus?" Melody ingin tahu apa yang sebenarnya ingin Caca katakan.
"Gue udah deket sama dia selama 8 tahun. Dia cinta pertama gue, dan gue ... cinta pertamanya dia. Reyga akhir-akhir ini lebih banyak sama gue. Gue harap lo sadar posisi lo, gue tau lo pacarnya dia sekarang, tapi lo hanya orang baru yang gak tau apa-apa soal dia. Jadi yang ingin gue katakan adalah, gue mau lo mundur."
"Lo pikir gue bakalan mundur sekarang dan dengan senang hati ngasih Reyga ke lo? Keenakan di elo kalau gitu!" balas Melody menggebu-gebu, dia kemudian menarik nafasnya pelan untuk mengendalikan dirinya yang mulai emosi.
"Kalau lo mau dia, coba aja lo rebut dia dari gue. Gue mau liat kemampuan lo yang katanya cinta pertama dia! Kalau dia tergoda sama lo, berati dia cuma cowok sampah yang gak ada gunanya gue pertahanin." Melody melanjutkan.
Senyum miring terbit di bibir Caca. "Gue lumayan suka sama lo karena lo cukup percaya diri, karena lo yakin Reyga bakal tetap bertahan sama lo? Gue bakal ketawain lo kalau lo gak berhasil menangin hatinya dia. Gue udah hampir menangin hatinya dia."
Belum sempat Melody membuka mulutnya untuk menjawab, tiba-tiba mulutnya terasa kaku saat Caca menunjukkan sebuah foto Reyga yang tertidur sambil saling berpelukan dengan Caca layaknya sepasang kekasih. Diam-diam tangan Melody mengepal di balik roknya.
Sudut bibir Caca terangkat membentuk senyuman bangga. "Tadi malam kita nginap di apartemen Reyga. Lo pasti belum pernah diajak ke sana kan sama dia? Gue dan dia udah sejauh ini, mending lo mundur sekarang."
Melody masih diam di tempatnya, foto itu berputar-putar di kepalanya. Sudah sejauh mana hubungan Caca dan Reyga saat ini? Melody linglung selama beberapa detik, hingga dia tersadar kembali saat merasakan senggolan keras di bahunya.
"Bitch...." bisik Caca tepat di telinga Melody, dia kembali menarik tersenyum saat melangkah pergi meninggalkan Melody.
Melody membalikkan badannya, mengarahkan tatapan tajam ke arah Caca. Awalnya dia masih bisa mengendalikan emosinya, tapi karena Caca mengatainya "bitch", kekesalan Melody langsung memuncak. Dia sedikit mengangkat kakinya, dengan gerakan yang gesit, dia menyandung kaki Caca sehingga tiba-tiba Caca kehilangan keseimbangan. Caca terjatuh ke lantai toilet dengan posisi terduduk.
"Sssh!" Caca meringis, lalu detik kemudian dia mendongak menatap marah ke arah Melody. "Lo! Cari mati lo sama gue!"
Melody menutup mulutnya dengan tangan, wajahnya menampilkan ekspresi pura-pura terkejut.
"Upps ... Sorry, gue gak sengaja ... Bitch ..." Melody berkata penuh penekanan pada kata terakhirnya, dia tersenyum miring, dan melenggang pergi dari toilet meninggalkan Caca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melody VS Reyga
HumorApa jadinya jika seorang cewek galak anti pacaran ditantang untuk nembak seorang playboy? Yang cewek galak dan yang cowoknya playboy serta pelit, bagaimana jadinya kalau dua orang ini bersatu?