Malam berikutnya tampak Melody sedang berada satu mobil bersama Bastian, mereka akan menuju ke salah satu restoran. Meyra tak bersama mereka lantaram dia sudah berangkat lebih dulu dengan kedua orang tuanya. Yaitu tante Mega dan om Tama. Mereka sekeluarga akan mengadakan acara makan malam keluarga malam ini.
"Gak nyangka sih, gue kalau gue secantik ini," ujar Melody tak hentinya mengagumi dirinya sendiri seraya bercermin pada kecil yang ia pegang. Hari ini dia sengaja menggunakan make up agar terlihat lebih cantik.
"Ngaca mulu lo Mel dari tadi gak bosen apa? Gue aja bosen ngeliat muka lo!" Bastian jengah dengan Melody yang sedari tadi sibuk bercermin.
"Orang cantik mah bebas," jawab Melody dengan gaya menyabalkannya seperti biasa.
"lo make make up?" tanya Bastian memandang wajah Melody yang nampak berbeda dari biasanya.
"Iyalah, cantik kan gue?"
"Jelek! Bedak lo ketebalan!" Bohong Bastian padahal adik sepupunya itu sangat cantik saat ini memang dia saja ingin membuat Melody kesal.
Melody mendelik dia lalu memukul bastian dengan tas slempang miliknya dengan kencang. "Gak bener emang mata lo Bang!"
"Ngapa lo mukul gue, gue turunin juga lo di perempatan!"
"Emang lo berani nurunin gue?" tanya Melody.
"Enggak sih," jawab Bastian sambil cengengesan. Bisa langsung di tendang keluar dri rumah dia kalau ketahuan menelantarkan adik sepupunya itu, ibunya sudab menganggap Melody seperti anaknya sendiri. Bahkan sepertinya kalau dilihat lihat ibunya itu lebih sayang pada melody daripada dirinya karena kalau melody datang ke rumah dirinya akan diabaikan oleh ibunya.
"Puter musik dong, bosen gue," pinta Melody dan kalau tak ada musik sama sekali mungkin dia sementara lagi akan tertidur.
Bastian menuruti perkataan Melody alu memutar musik setelah itu Musik dangdut pun terdengar.
"Jangan lagu dangdut dong bang." Melody kembali protes.
"Lah bukannya lo suka lagu dangdut? Dulu lo sering tuh nyetel lagu dangdut di kamar lo," sahut Bastian tanpa memandnag Melody.
"Itu kan dulu Bang! Pas jaman gue masih SMP, gue sekarang sukanya lagunya bts, para suami gue!" protes Melody. Enak saja Bastian menuduhnya duka lagu dangdut, dia kan sukanya K-pop saat ini dan dia bercita cita ingin jalan jalan ke korea nanti kalau liburan.
"Gak usah ngebut-ngebut Bang nyetirnya," Melody lagi lagi berkata ketika bastian mengendarai mobilnya di atas kecepatan rata-rata. Entah mrngapa Bastian dari dulu memang tak pernah santai kalau menyetir ....
"Mel lo tau gak, mengemudi dengan kecepatan tinggi dapat mengurangi resiko kematian karena kangker lo! ucap Bastian tiba tiba membuat Melody tercengang mendengar penuturan Bastian. "Emang iya bang? Kok bisa?"
"Matinya karna tabrakan soalnya!" jawab Bastian enteng.
"Anjir Bang, goblok lo gak ilang-ilang!"
***
Tiga puluh Menit kemudian keduanya sampai di sebuah hotel yang di lantai teratasnya terdapat sebuah restoran elit yang biasanya mrnjadi restoran pavorit para konglomerat atau pun para pejabat.
Melody dan Bastian berjalan berdampingan memasuki lift dan naik ke lantai 40 tempat mereka akan makan malam.
"Mel lo gak ada niatan mau gandeng gue gitu, biar vibesnya kaya orang pacaran," celetuk Bastian ketika baru keluar dari lift.
"Dasar jomblo ngenes, gak pernah ngerasain kan lo gimana rasanya digandeng," ledek Melody diakhiri kekehan
"Sumpah! Lo nyebelin!" Bastian berkata kesal, dia sebenarnya ingin sekali mempunyai adik yang kalem dan manis tapi ... yang dia dapatkan malah dua adik yang begitu cerewet dan tentu saja menyusahkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melody VS Reyga
HumorApa jadinya jika seorang cewek galak anti pacaran ditantang untuk nembak seorang playboy? Yang cewek galak dan yang cowoknya playboy serta pelit, bagaimana jadinya kalau dua orang ini bersatu?