Bab 30

2.6K 116 4
                                    

Jam olahraga adalah jam di mana biasanya Reyga akan berada di lapangan, namun kali ini berbeda, guru yang mengajar olahraga tidak hadir sehingga mereka bebas olahraga sendiri, saat ini Reyga nampak betah berdiam di dalam kelas karena ada Melody di sisinya dan membawakannya makanan.

Melody duduk anteng di bangkunya sambil memainkan game yang ada di ponsel Reyga, sedangkan Reyga sibuk menghabiskan bekal yang Melody bawa.

Karena Melody membawakannya makanan jadilah Reyga tak jadi pergi ke kantin kalau ada yang gratis kenapa harus beli. Kalau bisa, dia akan meminta Melody membawakannya bekal tiap hari agar dia tidak perlu beli lagi di kantin dan uangnya akan aman, namun Melody pastinya tak akan mau membuatkannya bekal tiap hari.

Notifikasi dari sebuah aplikasi WhatsApp muncul, karena penasaran Melody pun lantas membukanya. Bola mata Melody melotot saat melihat pengirim pesan adalah Tiara si cewek polos waktu itu.

Bukan hanya Tiara saja, banyak sekali pesan yang dikirimkan cewek-cewek, namun Melody seketika tertegun ketika melihat pesannya yang disematkan menjadi paling atas.

Dia beralih membuka instagram kemudiam membuka sebagian DM yang dikirimkan cewek-cewek. Dalam hati dia menyumpahi cewek-cewek yang genit dengan pacarnya.
"Dasar cewek genit!" cibir Melody.

"Gue ganteng Mel, wajar kalau cewek-cewek genitin gue," jawab Reyga tanpa beban membuat Melody mendengus.

Denga sengaja dia berselfie menggunakan ponsel Reyga dan menjadikannya instastory dengan caption si cantik. Melody tersenyum, saat fotonya berhasil terunggah.

"Ngapain lo senyum-senyum kesambet lo?" tanya Reyga heran.

"Gue cuman bikin insta story." Melody menunjukkan unggahannya barusan pada Reyga. "Siapa tau temen lo ada yg khilaf trus ngajak gue selingkuh setelah melihat kecantikan gue."

Reyga menyentil pelan kening Melody. "Gak usah kepedean!"

"Biarin, cantik mah bebas!" Melody mengibaskan rambutnya hingga mengenai wajah Reyga.

"Rambut lo ngajak gelud anjir!"

***

Melody saat ini berdiri celingukan menunggu jemputan. Reyga ada latihan basket jadi dia memilih pulang sendiri daripada merepotkan Reyga untuk mengantarnya lalu kembali lagi ke sekolah. Walaupun Reyga tadi memaksanya untuk mengantarnya pulang namun dia bersikeras menolak.

Melody mengerenyitkan keningnya ketika sebuah mobil berhenti di depannya. Namun seketika Melody tertegun melihat siapa yang turun dari mobil mewah tersebut.

"Hey, Sayang!" sapa William dengan senyum lebar lalu menghampiri Melody. Tak dipungkiri Melody berkali-kali lebih cantik dibanding dulu, hal itu membuatnya semakin ingin membuat Melody selalu di sisinya.

"Ngapain lo disini?" tanya Melody angkuh.

"Jemput lo, gue kangen." William meraih pergelangan tangan Melody namun Melody segera menepisnya.

"Mel, kok lo gini, gue masih pacar lo."

"Enggak usah halu deh lo! Kita udah lama putus!" Melody menekankan.

"Gue enggak pernah nerima kata putus dari lo Mel, dan lo bakal jadi milik gue selamanya." William memperpendek jarak membuat Melody mundur beberapa langkah dan menatap William tajam.

"Gue bukan milik lo! Dan gue enggak mau dimilikin cowok brengsek kaya lo!" ucap Melody tajam. Demi apapun dia tak sudi untuk balikan dengan William yang hanya bisa memperlakukannya dengan kasar.

"Dengerin gue baik-baik Mel, gue gak akan pernah lepasin lo!" William menarik paksa tangan Melody agar masuk ke mobilnya. Dia sengaja menjemput Melody agar Melody ikut dengannya dan mereka menikmati waktu bersama setelah sekian lama tak bertemu.

Melody VS ReygaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang