Bab 46

2K 101 8
                                    


Sebuah mobil sport yang diikuti 5 buah mobil di belakangnya melaju membelah jalan di antara hutan-hutan pinus di malam hari, mobil mereka berhenti di tengah hutan yang di sana terdapat sebuah rumah mewah berlatai tiga dengan penjaga yang berlalu lalang di mana-mana.

Reyga turun dari mobil, dia diikuti teman-temannya dan bawahan ayahnya yang mengikuti di belakangnya.

Tidak ada Reyga yang cengengesan seperti biasa. Hanya ada ekspresi dingin pada wajahnya, Dia tampak  sangat tampan apalagi dia mengenakan setelan serba hitam menambah kesan misterius di saat bersamaan.

Para penjaga yang berjaga sudah siap menghadang mereka, pertanda pertarungan akan di mulai.

"Anjir, ni rumah mewah banget, pasti betah nih Melody tinggal di mari," celetuk Angga memandang kagum rumah minimalis bertingkat 3 di depannya. Kalau punya rumah nanti dia ingin yang seperti ini.

"Si goblok!" maki Kenzo tak tahan dengan kebodohan Angga.

Nathan menoyor kepala Angga tidak tahan dengan Angga. "Yang namanya diculik ya pasti gak betah lah, Nyet!"

"Emang lo pernah ngerasain diculik?"

"Enggak sih!" balas Nathan.

"Njir, penjaganya ada yang cewek tuh! Cantik banget." Di saat-saat tegang begini Angga masih saja mengoceh dengan santainya.

"Emang kenapa kalau cewek?" Nathan bertanya.

"Gue kan gak tega buat mukul dia hehe." Angga berkata lalu memasukkan permen karet ke mulutnya.

"Tuh permen dapet di mana lo? Nyolong?" Kenzo menuduh. Mana pernah dia melihat Angga beli hal-hal semacam permen, palingan dia nyolong atau minta-minta.

"Iya gue nyolong, mau nggak?" Angga menawarinya.

"Maulah!" Kenzo dengan cepat menyahut sedangkan Nathan menggelengkan kepalanya melihat interksi dua orang itu.

"Diam gak lo pada! Situasi serius ini! Gue tendang lo pada kalau gak diam!" Aldi angkat bicara lantaran jengkel melihat tiga bocah yang tak henti mengoceh dari tadi. Sama seperti adiknya, para sahabat adiknya pun sepertinya mempunyai otak tidak beres.

Sepuluh menit kemudian ....

Reyga dan Bastian berhasil menyelinap masuk  mencoba mencari keberadaan Melody, sedangkan yang lainnya bertarung menghadapi para penjaga. Reyga akan mencari di lantai tiga sedangkan Bastian pergi menyusuri lantai dua.

Reyga terkejut ketika naik ke lantai tiga melihat pemandangan yang nampak seperti kapal pecah. Banyak pecahan benda berserakan di lantai. Reyga menahan nafasnya ketika melihat darah pada pecahan tersebut. Dia merasa takut dan cemas dan pikirannya langsung tertuju pada Melody.

Akhhh!

Jantung Reyga hampir berhenti berdetak ketika mendengar teriakan yang dia yakini ialah teriakan Melody, tak menunggu lama dia segera berlari menuju asal suara.

Brakk!

Reyga mendobrak pintu yang ada di dekatnya dengan keras karena suara tersebut berasal dari sana. Namun detik berikutnya dia seketika mematung ketika melihat kondisi mengenaskan Melody yang sedang diikat di tempat tidur, lehernya penuh dengan kiss mark bahkan bajunya sudah terkoyak seperti dicabik binatang buas, serta terdapat luka di sudut bibirnya. Reyga benar-benar tak tahan melihat Melody, dia ingin membawanya kepelukannya segera.

Tubuh Melody bergetar, entah kenapa dia merasa ingin menangis melihat kedatangan Reyga. Orang yang dia tunggu kedatangannya....

"Anjing! Lo beraninya nyentuh milik gue!" teriak Reyga dipenuhi amarah, dia langsung maju menyerang William dengan membabi buta.

Melody VS ReygaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang