Bab 21

2.6K 133 3
                                    

"Mama yihaa!" teriak Reyga berjalan memasuki ruang keluarga, tidak ada penampakan mamanya di sana, hanya ada Azka yang menonton tv di ruang keluarga dan kini dia menatap Reyga malas. Telinganya sudah terbiasa dengan teriakan-teriakan Reyga ketika di rumah.

"Udah mirip Bang udah mirip." Azka tiba-tiba berkata.

"Mirip siapa? Artis?" Reyga menyugar rambutnya sok keren, sejauh ini dia merasa memang banyak orang menyebutnya mirip artis.

"Mirip monyet Bang!" sembur Azka seketika mendapat pelototan dari Reyga.

Reyga berjalan menuju dapur untuk mencari sesuatu yang bisa dia makan karena di apartemen Nathan tadi tak ada makanan sama sekali.

"Yang merasa makan brownis gue di kulkas gue sumpahin mencret-mencret!" teriak Reyga menggelegar karena dia sama sekali tidak mendapati brownis miliknya di kulkas. Perasaan tadi malam dia menaruhnya di sana. Tapi sekarang sudah tidak ada ....

"Kenapa sih Bang teriak-teriak?" ujar Esti  yang  baru datang dari lantai dua dengan ayahnya yang selalu nempel pada  mamanya mengekor dibelakang.

"Mah, brownis Reyga siapa yang makan coba, kok tiba-tiba ilang," adu Reyga pada mamanya lalu dia menatap curiga pada ayahnya. Azka adiknya tidak suka brownis, rasa pisang jadi kemungkinan yang makan brownis miliknya adalah ayahnya.

Esti menatap tajam suaminya. "Kamu kan Mas yang makan!"

"Ooh itu punya Reyga ternyata, nanti Papa ganti sama yang baru, kalau perlu satu toko Papa borong buat kamu!" jawab Arya tak main-main. Sultan mah bebas.

"Pa gak boleh boros Pa." ucap Reyga menggelengkan kepalanya. Papanya ini memang suka berlebihan.

"Mau gimana lagi Rey, uang Papa kebanyakan bingung mau belanjain ke mana!" balas Arya sombong kemudian.

"Halah gitu aja sombong," balas Reyga cengengesan.

"Nyebelin banget sih kamu," dengus Arya mendapati kelakuan Reyga yang semakin hari terlihat semakin menyebalkan.

"Reyga nyebelin karna nurun dari Papa juga kali." balas Reyga lagi.

Arya terdiam, dia dulu memang menyebalkan tapi Reyga berkali-kali jauh lebih menyebalkan dari dirinya.

Reyga beralih menatap mamanya. "Ma nanti bikinin cake keju lagi kaya kemarin ya?" pinta Reyga seraya mencium pipi mamanya.

"Aduhh!" Detik kemudian Reyga meringis ketika jeweran mendarat di telinganya, siapa lagi pelakunya kalau bukan Arya, papanya.

Arya melototi Reyga. "Enggak usah genit kamu!"

"Idih pelit banget, ini punyanya Reyga lo Pah!" Rey memeletkan lidahnya mengejek sambil memeluk mamanya.

"Sembarangan kamu! Ngeluarin kamu dari KK gampang loh Rey!" ucap Arya galak.

"Keluarin aja Pa! Keluarin! Lumayan beban keluarga berkurang, asal Papa tau ya kalau Papa lagi gak ada bang Rey nempel-nempel mama mulu!" teriak Azka. Dia sangat bahagia melihat penderitaan kakaknya.

"Mau Papa keluarin dari Kk mau kamu ha! Biar jadi gembel kamu!"

"Mas jangan macem-macem!" Esti melototi suaminya. Suaminya itu suka sekali berlebihan ....

***

Pukul setengah sembilan malam, Reyga yang biasanya di jam-jam begini akan main di luar sekarang sedang berada di tempat tidur karna malam ini hujan deras jadilah dia tidak bisa nongkrong di luar. Reyga memainkan ponselnya  membuka instagram, main pou, dan berakhir membuka aplikasi wahatshap.

Anggasaputra

Assalamualaikum gess
Yihaaa
I am kambek !!!
P
P
P
Dedek di cuekin nih?

Melody VS ReygaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang