Bab 5

5.1K 325 42
                                    

Istirahat kedua kali ini digunakan oleh Reyga dan yang lainnya untuk nongkrong di depan kelas. Reyga dari tadi sibuk menggoda para cewek cantik yang lewat. Sedangkan teman-temannya tengah asik memakan kuaci yang mereka beli dari hasil patungan.

"Mika," panggil Reyga.

Mika yang sedang makan permen kaki di pintu kelas lantas menoleh. "Apa! Mau minta permen gue? Maaf-maaf aja nih ya, gue gak ada niatan buat bagi-bagi sama lo!"

"Dih! Siapa juga yang mau minta! Geer amat lo," ucap Reyga terkekeh. Biasanya dia memang sering minta permen milik Mika tapi untuk sekarang tidak dulu, dia sedang malas makan yang manis-manis.

"Mik, lo tau gak, sebelum kenal lo gue gak percaya loh sama keberadaan malaikat." Reyga mulai menggoda Mika membuat Mika seketika ingin memutar bola matanya.

"Anjir buaya mulai beraksi," kekeh Andi sambil makan kuaci.

Mika tersenyum sok manis. "Ih so sweet ... dulu gue juga gitu."

"Gak percaya malaikat?" Reyga membalas.

"Bukan, sebelum kenal lo gue gak percaya setan itu ada!" sorak Mika membuat yang lain tertawa ngakak.

"Haha ... makanya Rey, kalau mau gombalin cewek jangan modelan lampir kayak dia!" ujar Nathan cekikikan.

"Apalagi modelan Melody bisa langsung di cakar-cakar tuh mukanya Reyga hahaha ...," celoteh Angga di sambut gelak tawa yang lainnya, membuat Reyga melirik teman-temannya kesal, namun matanya mendadak cerah ketika melihat adik kelas berjalan ke arah mereka, Reyga lantas bersiul menggoda ketika adik kelas bernama Adiba itu lewat di depannya.

"Adiba, " panggil Reyga.

"Kenapa kak?" Adiba menoleh

"Kalau kamu nyari yang sempurna aku mundur, tapi kalau kamu nyari aku, aku di rumah kok," goda Reyga mengedipkan sebelah matanya.

"Halah si tai !" Nathan melempari wajah Reyga denga kulit kuaci yang seketika mendapat pelototan dari Reyga.

"Lo mau ke mana?" tanya Reyga basa-basi, siapa tau jodoh.

"Mau ke kantin kak," jawab Adiba malu-malu. Memangnya siapa yang tidak malu jika diajak mengobrol oleh kakak kelas famous macam Reyga?

"Ooh mau kakak temenin gak nih?" Reyga menawarkan diri seraya menampilkan senyum buaya miliknya yang membuat teman-temannya jengah seketika.

"Jangan mau Dek, dia palingan minta traktir entar! Jangan mau!" sorak Mika.

"Ngeliat muka lo sih, Mik, jadinya kabur kan mangsa gue!" Mika sering kali menampilkan wajah judes sehingga Reyga yakin kalau Adiba pergi karena takut pada Mika.

"Mangsa pala lo! Kena cakar pacar lo mampus tuh muka!" tutur Mika. Dia tak habis fikir dengan Reyga yang begitu hobi menggoda cewek padahal dia sendiri mempunyai pacar.

"Rey, lo mau kemana?" tanya Angga ketika Reyga mulai beranjak. Kalau Reyga mau ke kantin maka dia berencana akan nitip.gorengan lantaran dia malas pergi ke kantin.

"Ke kantin, kenapa?" Reyga mengangkat sebelah alisnya.

Angga bersorak dalam hati mendengar jawaban Reyga, pas sekali Reyga mau ke kantin, jadi dia bisa nitip sesuatu padanya. "Gue nitip gorengan ya! Pakai duit lo dulu, besok gue ganti!" ujar Angga setengah berteriak.

"Tai lo!" maki Reyga lalu berjalan pergi dari sana karena tak ingin mendengarkan bacotan Angga lebih lanjut. Angga memang begitu, dia sering nitip makanan pada orang lain dan ujung-ujungnya pasti tidak akan dia ganti. Setan memang!

***

Melody kini duduk sendirian di taman belakang, dia mengipas-ngipasi wajahnya yang terasa agak perih akibat cakaran Sherin. Biasanya istirahat kedua begini dia paling malas ke luar kelas. Tetapi untuk saat ini dia memilih keluar kelas karena keadaan di dalam kelas sangat kacau. Para penghuni yang ada dikelasnya mengadakan konser dadakan saat ini dan itu membuatnya tidak betah berada di dalam kelas yang begitu berisik.

Melody VS ReygaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang