Reyga duduk di atas motornya di parkiran. Jam-jam pulang sekolah seperti ini memang waktu yang pas untuk tebar pesona dan menggoda cewek-cewek yang lewat. Reyga bersiul menggoda ketika Dhea lewat di depannya. "Pulang sama siapa?" tanya Reyga memulai aksinya."Gue naik taksi Rey," jawab Dhea tersenyum manis.
"Gue anterin yuk!" Dengan bersemangat Reyga mengajak. Dia tidak akan melewatkan kesempatan seperti ini.
"Boleh," ucap Dhea tersenyum senang.
"Heh! Ngapain lo!" sembur Melody begitu sampai di samping Reyga, tak lupa tangannya bergerak menjewer telinga Reyga yang sudah mulai genit.
"Duuh! Lepasin anjir!"
"Baru gue tinggal sebentar udah godain cewe lo ya! Dasar sok ganteng!" Tadinya dia kembali ke kelas karena ada barang yang ketinggalan. Baru sebentar dia tinggal Reyga sudah membuat ulah saja.
Dhea yang berdiri di depan Reyga lantas menatap Melody tidak suka. "Rey, lo jadi nganterin gue kan?"
Melody melirik Dhea dan Reyga sinis. lalu mengeluarkan ponselnya. "Halo Ren lo bisa nganterin gu–". Detik berikutnya ponsel Melody seketika direbut oleh Reyga yang membuat Melody seketika menatap kesal ke arah Reyga.
"Apaan sih, siniin gak! Gue mau balik bareng Darren!" Melody berusaha merebut ponselnya namun buru-buru Reyga masukkannya ke dalam kantong celananya. Kalau sudah begini mana berani Melody mengambilnya.
"Nih, ambil sendiri," ujar Reyga melirik Melody jahil sambil menunjukkan ponsel Melody yang wujudnya terlihat jelas di dalam kantong celananya, tidak mungkin Melody bisa mengambilnya.
"Isssh Reyga!" teriak Melody kesal. Dia sejujurnya sudah tak sabar ingin menjambak rambut Reyga.
"Gue karungin lo kalau berani pulang sama Darren!" tutur Reyga dibalas pelototan oleh Melody.
Pandangan Reyga beralih pada Dhea. "Maaf ya, gue enggak jadi nganterin lo enggak papa kan?"
"Iya, santai aja Rey." Dhea akhirnya hanya bisa pergi dari sana dengan perasaan kesal dan iri terhadap Malody. Dia lebih baik dari Melody dan kenapa Reyga tidak pernah menyukainya.
Melody menatap jengkel ke arah Reyga seraya menyeruput jus mangga di tangannya, dia masih kesal dengan Reyga.
Saat itu juga, mata Reyga berminat saat melihat minuman di tangan Melody. "Wah panas-panas gini enaknya minum jus mangga," ucap Reyga sambil mengipasi wajahnya menggunakan tangan.
"Lo mau ini?" tanya Melody disela-sela minumnya.
"Mau! Minta dong!" Reyga bersiap mengambil jus mangga di tangan Melody.
"Beli sendiri!" ketus Melody lalu meminum minumannya dengan nikmat tanpa ada niat berbagi dengan Reyga.
"Minta dikit doang Mel, haus banget gue ya, ya? Reyga memelas.
"Mental ngemis lo ya!" Melody lalu memberikan jus mangga yang sisanya tinggal sedikit. "Nih gue kasih buat lo, baik kan gue?"
Reyga tersenyum senang ketika menerimanya namun sedetik kemudian senyumnya luntur kala melihat jus yang sudah hampir habis dan hanya tersisa sangat sedikit.
"Kampret! Kok tinggal dikit!" protes Reyga menatap cewek yang sedang menampilkan wajah tak berdosa di depannya. Namun akhirnya Reyga tetap meminumnya sampai tetes terakhir.
"Dikit banget gak berasa ini mah!" Reyga melempar bekas jus tadi ke tempat sampah di dekatnya.
"Bacot mulu lo! Kapan pulangnya!" Melody mendumel. Cuacanya sangat panas, hal itu membuatnya tak sabar untuk pulang ke rumah lalu tidur.

KAMU SEDANG MEMBACA
Melody VS Reyga
ComédieApa jadinya jika seorang cewek galak anti pacaran ditantang untuk nembak seorang playboy? Yang cewek galak dan yang cowoknya playboy serta pelit, bagaimana jadinya kalau dua orang ini bersatu?