Bel istirahat ke dua 10 menit lalu telah berbunyi membuat Reyga dan ke tiga temannya kini sedang berleha-leha duduk di bangku depan kelas mereka.Reyga bersiul menggoda saat melihat Anisa salah satu anak kelas 10 yang sedang berjalan melewati mereka dengan membawa beberapa buku tebal di tangannya.
"Eh Anisa, mau ke perpus ya?" tanya Reyga seraya menampilkan senyum terbaiknya.
"Iya kak," jawab annisa malu-malu, siapapun yang di ajak ngobrol sama kakak kelas ganteng lagi famous kaya mereka pasti dibuat salah tingkah.
"Wah kebetulan gue juga mau ke perpus buat belajar, Gue bawain bukunya yah?" ujar Reyga tak ingin menyia-nyiakan kesempatan berduaan dengan dedek gemes.
Teman-teman Reyga seketika mencibir mendengar perkataan Reyga barusan. Memangnya sejak kapan modelan Reyga belajar di perpus? Yang ada dia hanya ingin modus dengan adik kelas cantik tersebut.
"Boleh kak," ujarnya sambil tersenyum lalu menyerahkan buku-buku tersebut pada Reyga.
"Reyga!"
Reyga yang mendengar namanya dipanggil lantas menoleh ke arah Lukman yang berlari ke arahnya.
"Apa?" tanya Reyga ketika Lukman berada di depannya.
"Cewek lo!" Lukman masih ngos-ngosan.
"Cewek gue kenapa?" tanya Reyga penasaran.
"Cewek lo gelut anjir!" ucap lukman menggebu-gebu.
Angga, Nathan dan Kenzo dibuat melongo. Melody gelud? Mereka penasaran akan separah apa kondisi lawan Melody karena sangatlah ganas.
"Lo serius?" balas Reyga cepat.
"Gue serius anjir!" seru Lukman.
"Di mana cewek gue?"
"Di koridor menuju toilet."
"Nih pegangin." Reyga menyerahkan paksa tumpukan buku di tangannya pada Lukman membuat Lukman bingung dibuatnya.
Setelah itu lalu Reyga berlari cepat ke koridor menuju toilet diikuti ke tiga temannya. Setelah sampai di sana mereka bertiga celingukan mencari keberadaan Melody tapi mereka tak menemukan seorang pun di sekitar koridor menuju toilet.
"Anjir kaga ada siapa-siapa," celetuk Angga.
"Kalian nyari Melody ya?" tanya Sintya salah satu anggota osis yang sedari tadi memperhatikan mereka mondar-mandir di sana.
"Iya, katanya dia berantem di sini?" Nathan angkat bicara.
Sintya memutar bola matanya. "Berantemnya udah kelar kali! Noh Mereka udah dibawa ke ruang BK.
***
Di sinilah Melody sekarang, duduk di kantin menikmati bakso. Sehabis dari ruang BK dia langsung berlari ke kantin. Persetan dengan hukuman, itu bisa belakangan yang penting dia kenyang dulu.
Di tengah kegiatan makannya Melody memandang aneh Reyga yang sedang berdiri ngos-ngosan di depannya.
"Ngapa lo?" Melody menatap Reyga heran.
"Kok lo di sini?" Reyga menarik bangku lalu duduk di samping Melody.
"Ya iyalah gue di sini, lo pikir gue di mana?" Melody bertanya balik.
"Lah? Bukannya lo gelud?" tanya Reyga penasaran, sikap Melody yang santai tidak mencerminkan seseorang yang habis gelut sama sekali. Melody bersikap santai seakan-akan tak ada yang terjadi padahal sudah jelas ada bekas cakaran di wajah gadis itu.
"Tadinya sih gue emang gelut," jawab Melody enteng seraya meminum es jeruk kesukannya.
"Jadi lo dapat hukuman apa?" Reyga meminum minuman bekas Melody lantaran merasa haus karena berlarian ke sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melody VS Reyga
HumorApa jadinya jika seorang cewek galak anti pacaran ditantang untuk nembak seorang playboy? Yang cewek galak dan yang cowoknya playboy serta pelit, bagaimana jadinya kalau dua orang ini bersatu?