Ruangan Reyga tampak ramai siang ini lantaran teman satu kelasnya beramai-ramai dataang menjenguknya. Tak lupa, mereka juga membawakannya buah mangga yang Reyga curigai dari hasil nyolong di halaman belakang sekolah.
"Widih Rey, masih hidup lo rupanya!" celetuk Andi mendekat ke arah reyga dengan gaya songongnya.
"Rey, kok lo masih hidup sih habis di keroyok, punya nyawa berapa sih lo?" ujar Mika mendekati Reyga.
"Woyajelas masih hidup, temen gue gitu loh! Punya 10 nyawa dia mah!" seru Angga sambil mengambil buah apel yang ada di nakas Reyga.
Reyga sendiri tak berniat membalas bacotan yang teman-temannya lontarkan karena mulutnya penuh dengan apel.
"Nih, kita bawain mangga buat lo dijamin halal, bukan hasil nyolong." Mika menyerahkan buah mangga kesukaan Reyga yang langsung Reyga terima dengan antusias.
"Bagus deh, kalau ni mangga halal!" ucap Reyga yang semula berfikiran kalau mangga itu hasil calongan.
"Halah! Kayak lo biasanya makan mangga halal aja!" Andi mencibir karena biasanya Reyga setiap hari mengambil mangga belakang sekolah.
Reyga cengengesan menatap teman-teman sekelasnya yang sudah hafal dengan kebiasaannya nyolong mangga. Bukannya tak mampu membeli, jika dia mau, dia bisa saja membeli kebunnya sekalian. Namun selagi bisa nyolong kenapa harus beli, pikir Reyga.
Reyga memandang heran teman-temannya yang semuanya membawa tas masing-masing. "Lah kalian kok pada bawa tas? Bukannya belum jam pulang ya?"
"Kita dipulangin duluan guru-guru pada mau rapat." Cici Angkat bicara sambil memakan permen terakhirnya di mulutnya, dia juga menatap Nathan kesal yang ketika dia baru datang tadi memalak permennya, padahal dia hanya punya dua permen.
"Ooh, terus kok pacar gue gak jengukin gue ya?" tanya Reyga pada Angga yang berdiri di sebelahnya.
"Pacar lo lagi selingkuh kali mumpung lo gak ada," jawab Angga asal. Lagian mana dia tahu alasan Melody tak menjenguk Reyga.
"Halah, gak mungkin! Melody gak bakal bisa pokoknya berpaling dari gue!" Reyga memiliki tingkat percaya diri tinggi di mana dialah yang paling cocok untuk Melody. Ganteng mah bebas.
"Mungkin-mungkin aja sih, secara lo kan gak waras!" maki Nathan sedangkan Mika mengangguk menyetujui apa yang Nathan katakan.
"Otak lo setengah ga, heran gue kenapa Melody bisa betah pacaran sama lo!" Andi menggelengkan kepala tak habis fikir, Melody itu sangat cantik bisa-bisanya dia dapat pacar begajulan semacam Reyga.
"Dasar lo semua sirik!" Reyga berseru. Teman-temannya itu pasti sirik karena dia bisa mendapatkan Melody, secara kan Melody sempurna dan hanya dia satu-satunya yang cocok dengan Melody dari semua cowok yang ada di sekolah.
***
"Kok kamu bisa-bisanya kalah berantem sih? Papa aja seumur hidup gak pernah tuh kalah berantem apa lagi sampai masuk rumah sakit kaya gini." Arya mengoceh panjang lebar sambil duduk bersedekap di sofa.
"Reyga mau ngerasain gimana rasanya kalah Pa, bosen menang mulu!" Reyga menjawab santai. Tak lama setelah kepulangan teman-temannya papanya datang kemari sehabis dari kantor dan katanya papanya ini rela pulang cepat dari kantor demi menemaninya di sini.
Arya menatap geli anaknya itu. "Halah alasen kamu!" ujar Arya sedangkan Reyga hanya cengar-cengir.
"Mas! Kamu ini ya, bukannya Reyga disuruh istirahat malah dihujat terus!" Esti jengah melihat suaminya yang tak hentinya menghujat anaknya. Reyga harus tidur dan ayahnya malah mengajaknya mengobrol hal-hal tidak penting.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melody VS Reyga
HumorApa jadinya jika seorang cewek galak anti pacaran ditantang untuk nembak seorang playboy? Yang cewek galak dan yang cowoknya playboy serta pelit, bagaimana jadinya kalau dua orang ini bersatu?