Bab 19

2.8K 138 2
                                        

Melody dan Vivi sedang duduk di pinggir lapangan Futsal menonton cowok kelas 11 IPA 1 bermain futsal lebih tepatnya ingin cuci mata karena kelas 11 IPA 1 dikenal sebagai gudangnya para cogan.

Melody memperhatikan Fariz yang sedang menggiring bola dan tampak keringetan. "Fariz mah mau keringetan tetap aja ganteng gak ada buluk-buluknya," ujar Melody manatap Fariz tanpa berkedip.

"Mel, menurut lo Putra cakep gak? Gue mau gebet nih." Vivi berkata kemudian meminum minumannya, matanya tak lepas dari Putra yang nampak ganteng jika sedang berkeringat.

"Ya cekep lah, yang seharusnya lo tanyain dia mau gak sama lo?" celetuk Melody membuat Vivi mendengus, sahabatnya itu memang menyebalkan.

"Mel, lo liat tuh cowok lo lagi sama si Dhea." Tunjuk Vivi ke arah Reyga yang sedang asik bercengkrama dengan Dhea tak jauh dari mereka.

"Kok lo nggak nyamperin sih, cowok lo tergoda sama si Dhea mampus lo!" ucap Vivi seraya memandang Dhea yang genit terhadap Reyga.

Melody menatap acuh Reyga yang tak jauh darinya. "Ngapain gue harus nyamperin dia? Dia bakal jalan ke  gue dengan sendiriny," tutur Melody santai.

Vivi mengernyitkan keningnya. "Hah? Maksud lo?"

"Nih lo liat yah!"

Melody berjalan ke arah lapangan futsal dengan membawa air mineral dan tisu. "Darren!" teriak Melody nyaring sengaja agar Reyga mendengar suaranya.

"Kenapa Mel?" tanya Darren ketika Melody berdiri di depannnya.

"Nih buat lo." Melody memberikan botol minuman yang ia bawa.

"Widih! Makasih Mel!" ucap Darren antusias seraya mengedipkan sebelah matanya.

Melody melirik ke arah di mana Reyga berada, dia ingin melihat apakah triknya berhasil. Dan ternyata berhasil, Reyga sedang memperhatikan dirinya saat ini. Dia awalnya ingin memberikan minumannya pada Fariz namun Fariz sudah duluan pergi, jadi dia memberikannya kepada Darren.

"Sini gue lapin keringat lo." Melody segera mengusap pelipis Darren dgn tisu yang dia bawa.

Darren memandang bingung Nelody yang gelagatnya agak mencurigakan. Kemudian Darren tak sengaja menoleh ke arah koridor 11 IPS 1 dan menangkap sosok Reyga yang sedang memperhatikan mereka.

Karena sudah begini tentu saja dia tidak keberatan membuat Reyga semakin kepanasan.

Haha mampus lo! Batin Darren.

Tangan Darren bergerak merapikan rambut Melody yang sedikit berantakan tidak peduli pada Reyga yang sedang menampilkan raut garang berjalan ke arahnya.

"Bener-bener lo yah!" seru Reyga mendatangi mereka dan tak sabar  ingin menjauhkan dari Darren yang menurutnya caper dengan melody.

"Apaan sih lo? Ganggu aja!" Melody melototi Reyga.

"Tangan lo mau gue patahin hah! Berani-beraninya lo megang rambut pacar gue!" geram Reyga.

"Dan lo! Lo harus keramas 7 kali karena udah kena sentuh tangannya si kuman!" ucap Reyga menggebu-gebu lalu menarik pergelangan Melody pergi dari sana.

"Mel! Kalau mau selingkuh sama gue aja ya!" teriak Darren yang dibalas acungan jempol oleh Melody.

Reyga menatap garang ke arah Darren seketika. "Berani lo! Sini ribut sama gue!"

Tanpa Melody duga Reyga ternyata membawanya ke kelas 11 IPS 3. Hanya beberapa orang yang ada di kelas Reyga karena yang lainnya sedang asik keluyuran di luar.

"Kok lo bawa ke kelas sih," protes Malody ketika sampai di kelas reyga.

"Kalau di luar entar penyakit genit lo kambuh,  di luar kan banyak cowok! Mending di sini aja sama gue." Reyga duduk di bangkunya yang terletak di pojok.

Melody VS ReygaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang