Bab 12

3.5K 172 10
                                    


Reyga melajukan motor ninja miliknya membelah jalanan Jakarta yang nampak sibuk. Bel masuk berbunyi beberapa menit lagi tapi Reyga nampak tak peduli, dia tetap memacu motornya dengan kecepatan sedang. Tak lupa dia bersiul dan mengedipkan mata kepada para gadis cantik yang dia lewati. Reyga menghentikan motornya ketika lampu merah menyala. Sontak saja banyak pasang mata yang menatapnya kagum apalagi para remaja perempuan yang juga sedang berangkat sekolah.

Orang ganteng ya gini, jadi pusat perhatian di mana-mana, gumam Reyga dalam hati.

Tiiin!

Reyga seketika dibuat kaget saat sebuah mobil porsche hitam yang berhenti di sebelahnya membunyikan klakson. Reyga melirik mobil tersebut sebentar tapi ketika dia ingin mengalihkan pandangannya kaca mobil itu tiba-tiba terbuka menampilkan seorang perempuan yang tak lain ialah pacarnya sendiri. Keterkejutan muncul di wajah Reyga ketika tahu yang berada di dalam mobil ialah Melody.

Manik Reyga kemudian beralih menatap seorang laki-laki seumuran dengannya yang mengenakan seragam sekolah lain  duduk di sebelah Melody.

"Heh, turun lo!" Reyga melotot garang ke arah Melody.

Tebakan Melody benar, bahwa ada setan yang sedang kepanasan sekarang.

"Gak mau! Wlee ...," Melody menjulurkan lidahnya mengejek.

"Lo ngapain berangkat sama cowok lain hah?" ucap Reyga geregetan. Pantas saja Melody menolak dijemput olehnya tadi, ternyata dia sudah ada rencana berangkat dengan cowok lain ....

"Habisnya lo kalau bawa motor kaya ngajak meninggal, males gue!" gerutu Melody.

"Hehe ... gak lagi kok, jadi turun sekarang ya ...," ucap Reyga memelan.

"Di luar banyak debu Mel! Nanti kulit lo kena debu, mending sama gue aja, gue bakal enterin lo dengan selamat sampai tujuan," ujar Bastian memandang remeh ke arah Reyga.

"Heh lo siapa! Gembel kaya lo gak gue perbolehin ngedeketin pacar gue!"

"Apa? Lo takut ya kalah saing sama gue?" Bastian berkata dengan nada menyebalkan. Bastian memang paling ahli kalau urusan membuat orang lain kesal.

"Cuih! Lo gak pantes jadi saingan gue! Lo cuman debu yang gak berharga buat gue."  Reyga berkata dengan gaya songongnya.

"Stopp!" Melody tak tahan  mendengar ocehan yang Reyga dan Bastian lontarkan, lain kali dia berjanji tidak akan mempertemukan Reyga dengan Bastian lagi.

Sifat Bastian sebelas dua belas dengan Reyga, yaitu perpaduan songong dan menyebalkan. Melody sungguh tidak tahan jika dua orang ini bersatu.

"Turun gak Mel, kalau– "Reyga belum selesai bicara namun lampu sudah berubah menjadi hijau.

"Dadah Reyga!"Melody melambaikan tangannya pada Reyga.

Brumm!

Brumm!

Bastian dengan sengaja membunyikan knalpotnya nyaring.

"Masih pagi udah ada aja yang ngajak war! Sabar, ujian org ganteng emang gini," ujar Reyga pada dirinya sendiri lalu setelah itu dia mulai menjalankan motornya.

Reyga sampai 10 menit lebih dulu ke sekolah dari Melody karena dia menaiki motor.

Mobil hitam yang ditumpangi Melody akhirnya tiba di depan gerbang. Saat Melody turun dari mobil, Reyga langsung pergi ke sisi Melody lalu menyemprotkan parfum dengan bar-bar ke arah Melody sampai-sampai mengenai wajah Melody.

"Lo apaan sih!" kesal Melody.

Bastian  menurunkan kaca mobilnya karena penasaran dengan apa yang Reyga lakukan. "Putusin aja Mel, dia gak waras!" ujar Bastian di akhiri kekehan. Kelakuan pacar Melody itu memang ajaib, Bastian jadi heran bisa-bisanya Melody mau berpacaran dengan cowok modelan seperti itu.

Melody VS ReygaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang