Bab 42

2K 114 2
                                    

Setelah Meyra pergi, Melody memutuskan duduk di balkon kamarnya karena dia tak lagi bisa tidur. Akhir-akhir ini dia dipusingkan oleh kelakuan William yang terus memaksanya untuk balikan. Hembusan angin malam yang dingin membuatnya sedikit merasa tenang.

Drtt ....

Melody segera mengambil ponsel di meja yang ada di sempingnya, dia mengulum senyumnya ketika melihat  nama Reyga muncul, kemudian langsung mengangkatnya.

"Apa?"

( Lagi ngapain lo?)  suara Reyga terdengar.

Melody mengangkat sebelah alisnya. tumben-tumbenan Reyga menanyakan itu. "Kenapa nanya?"

( Basa-basi doang sih,) kekeh Reyga dari sebrang sana.

"Ngapain lo nelpon gue?" Melody sudah hafal kelakuan Reyga, jika tiba-tiba menelponnya pasti ada maunya.

(Kenapa? Gak boleh nelpon pacar sendiri?)

"Enggak boleh! Telponan sama lo buang-buang waktu berharga gue asal lo tau!" cerocos Melody padahal sebenarnya dia senang ditelepon oleh Reyga.

(Halah, sok sibuk lo! Palingan lo sekarang lagi gak ngapa-ngapain kan?) tebak Reyga tepat sasaran.

"Dih, sotoy amat lo!"

(Nasi goreng mau gak?) tawar Reyga tiba-tiba membuat netra Melody berbinar.

"Maulah!" jawab Melody kegirangan. Kebetulan dia sedang lapar saat ini.

Reyga di seberang sana terkikik geli. ( Maap-maap aja ya, gue gak ada niatan buat beliin lo! Tadi gue cuman nanya doang lo mau atau enggak! )

Melody seketika cemberut mendengarkan apa yang Reyha katakan.

"Jahat amat! Lo gak kasian gue kelaparan?" Di rumahnya memang ada makanan tapi dia merasa malas untuk turun ke dapur, sedangkan pembantu di rumahnya sudah pulang ke rumahnya di dekat sini karena dia hanya akan bekerja sampai pukul 8 malam saja.

(Itu mah derita lo! Lo pikir gue peduli? Oh jelas tidak!) balas Reyga. Dan apa yang Reyga katakan terdengar sangat menyebalkan di telinga Melody.

"Yaudah terserah lo!"
Melody langsung mematikan sambungan telepon mereka. Bicara dengan Reyga lebih lama mungkin akan membuatnya naik darah, dan sekarang dia lebih baik pergi tidur.

Lima belas menit menit kemudian .... Melody mulai berbaring di tempat tidurnya. Dia sudah mengganti pakaiannya dengan baju tidur yang terbilang pendek.

Lima belas menit kemudian.

Drrrrt ....

Getaran ponsel yang menandakan pesan masuk membuat Melody membuka matanya yang tadi terpejam, setelah itu tangan Melody segera mengambil ponselnya.

Setan

Gue di luar, turun gak lo! Kalau gak gue bakar rumah lo!

Bibir Melody berkedut membaca pesan dari Reyga yang lebih mirip seperti sebuah ancaman. Mengetahui bahwa Reyga ada di luar Melody langsung meloncat dari tempat tidur dan segera mengintip dari tirai kamarnya, ternyata memang benar ada mobil Reyga di luar, dan tanpa menunggu lama Melody langsung berlari ke luar.

***

"Ngapain ke sini?" ujar Melody ketika mendapati Reyga yang berdiri di teras rumahya dengan posisi membelakanginya.

Reyga berbalik menoleh ke asal suara namun seketika matanya melotot melihat Melody mengenakan pakaian tidur yang bisa dibilang seksi.

"Astagfirullah baju lo! Ganti baju sana!"  Reyga berkata heboh.

Melody VS ReygaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang