Bab 52

2.2K 99 8
                                    


Hari ini ialah hari kepulangan mereka ke Jakarta setelah liburan selama dua hari di Bali. Para siswa yang masih merasa betah di Bali dengan berat hati meninggalkan Bali karena waktu liburan telah berakhir. Bus yang mereka naiki sedang melaju mengantarkan mereka ke bandara.

"Nih game susah banget anjir, kaga ngerti gue!" kesal Melody. Game tersebut sama seperti yang Reyga biasa mainkan, game itu terlihat seru jadi dia memutuskan untuk memainkannya juga.

Merasa lelah sendiri, Melody memilih mematikan ponselnya kemudian matanya melirik Reyga yang sedari tadi diam di sebelahnya.

"Heh! Cemilan gue!" Melody berancang-ancang merebut cemilannya yang kini berada di pelukan Reyga.

"Lo belinya pakai duit gue anjir, berarti ini punya gue juga dong, pelit amat!"

Melody membuka mulutnya hendak protes, namun Reyga tiba-tiba memasukkan cemilan ke mulut Melody membuat mulut Melody seketika penuh.

Reyga lantas terkikik melihat raut wajah Melody yang begitu lucu.

Yang paling berisik di antara mereka adalah Angga, dia terus mengoceh tanpa henti ketika mulai pertama kali masuk bus. Hal itu membuat Vivi yang duduk di sebelah Angga sampai ingin menendang Angga keluar dari bus.

"Caranya agar muka gak berminyak gimana, ya?" tanya Angga tiba-tiba.

"Di pel aja Ga," jawab Vivi malas.

"Anjir, nyesel gue nanya sama lo!" balas Angga dan akhirnya dia bertanya pada google cara supaya mukanya tidak berminyak, takutnya nanti kalau mukanya berminyak kadar ketampanannya akan menurun.

"Pohon pisang kalau dikagetin copot gak ya Jantungnya?" Angga lagi-lagi berceloteh Membuat fokus Nathan dan Kenzo yang sedang bermain game terganggu karena mendengar perkataan aneh dari Angga.

"Jangan mulai deh, Ga!" Nathan yang duduk tepat di belakang Angga seketika menjitak kepala Angga yang langsung mendapat pelototan dari Angga.

"Angga suka banget jadi goblog tiba-tiba!" teriak Reyga yang dibalas tawa oleh para siswa di bus tersebut.

"Apa iya matahari tenggelam karena gak bisa berenang?" ucap Angga lagi semakin ngawur.

"Diam lo Ga, sebelum gue tonjok." Kenzo sudah tidak tahan lagi dengan Angga.

"Males banget gue berbagi oksigen sama Angga," gumam Vivi menatap Angga jengah.

"Gue juga males kali berbagi oksigen sama lo!" balas Angga tak mau kalah.

Para siswa hanya menggelengkan kepala melihat perdebatan di depan mereka.

Reyga tersenyum gembira melihat dua orang bertengkar di depannya dan bertepuk tangan. "Gitu dong ribut! Dari tadi kek!"

"Sebagai penonton gue suka-suka aja, yang penting ada pertikaian," ucap
Nathan santai kemudian kembali melanjutkan aktifitasnya bermain game.

Melody menggeplak bahu Reyga pelan. "Seneng amat lo ngeliat temen sendiri ribut!"

"Daripada pada kita yang ribut." Reyga menaik-turunkan alisnya.

"Serah lo deh, gue mau tidur!" ucap Melody.  Namun baru saja dia memejamkan mata Reyga kembali mengganggunya.

"Mau gue peluk gak, biar nyenyak tidur lo," goda Reyga mencolek dagu Melody.

"Gak! Makasih!" balas Melody galak.

Reyga terkekeh lalu mencubit kedua pipi Melody lantaran gemas. "Galak amat, pacar siapa sih!"

"Pipi lo kok merah, sakit ya?" Sontak saja, Reyga mengelus bekas cubitannya tadi takutnya Melody beneran kesakitan. "sorry."

Melody VS ReygaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang