Lebaran kemana aja nih?
Di rumah atau liburan?Semoga nggak kesel ya baca part ini
Happy Reading!
* * *
Suasana canggung masih menyelimuti kedua sejoli yang dikatakan masih berpacaran pura-pura ini. Pasalnya sebelum kembali ke kampus, Andra ingin mengantarkan Aleya dahulu ke sekolah. Aleya sebenarnya tidak mau merepotkan, ia sudah terbiasa berangkat dengan mobil sendiri. Karena sama-sama keras kepala, terpaksa Aleya mengalah juga.
"Bawanya jangan dilambat-lambatin coba, nanti gue telat." Mulut Aleya sudah gatal ingin mengomel duluan dengan tindakan Andra yang tidak biasa ini.
"Nanti gue kasih tau deh pintu rahasia dimana biar nggak telat."
"Dih apa-apaan?" Aleya tak terima, ia bukan murid bandel yang hobi suka bolos. "Gue anak baik-baik."
"Masa, sih? Nggak inget kemarin-kemarin depan Ayah ngapain?"
Sial!
Andra mengingatkannya lagi perihal waktu Aleya terpaksa menciumnya saking ingin membalas dendam.
"Diem, kan?" Andra terkekeh pelan. "Mukanya jangan dikusut-kusutin gitu."
"Terus yang semalem itu ngebuktiin siapa yang nggak baik?"
Skakmat.
Baru mulutnya berucap, sekarang malah berbalik menancap. Senjata makan tuan. Andra terdiam seribu bahasa kali ini akibat ulah Aleya seorang.
"Gue cuma mau ngetes lo doang."
"Oh ya?" Aleya terus terang penasaran.
Andra menepikan mobilnya di depan sekolah. "Dih, nggak percaya?"
"Nggaklah." Wajah Andra seketika menatap sebal. "Gue sekolah dulu kalo gitu."
"Aleya? Lo udah balik?" Rafael mendadak datang menemui Aleya yang keluar dari mobil, membuat Andra menyusul keluar.
"Urusannya udah kelar, Al?" tanya Rafael.
"Lama atau nggaknya emang lo harus tau, gitu?"
"Gue cuma nanya karna Aleya ngabarin waktu itu, Kak."
Andra mendelik kesal. "Kalo udah kelar lo mau apa?"
"Ya nggak."
"Andra, lo kenapa, sih?" Aleya terbingung dengan sikap Andra yang tiba-tiba aneh.
"Kenapa?" Andra merangkulnya, membuat Aleya sedikit terkejut. "Ada yang salah?"
Rafael berusaha tak acuh memandang kakak terhadap adik angkat di depannya. "Kalo gitu gue duluan ke kelas, Al."
"Eh bareng dong, Raf!"
"Boleh."
"Aleya." Andra kembali memanggilnya.
"Apalagi?"
"Inget!" Aleya mengangguk pelan, mengerti maksud Andra. "Jagain pacar gue, Raf."
Aleya menganga kaget, apalagi Rafael segera memandang Aleya dengan wajah tak percaya.
Gue yakin sih abis ini Rafael mundur deketin Aleya
"Emm, yaudah yuk, Raf!" Aleya berjalan lebih dulu meninggalkan Rafael yang mengikuti dari belakang.
"Al, bener?" Rafael menyamakan langkahnya dengan Aleya.
"Raf, ada tugas nggak kemaren?"
"Jangan alihin topik. Jawab pertanyaan gue tadi. Bener lo pacaran sama Kak Andra?"
KAMU SEDANG MEMBACA
GALANDRA (ON GOING)
Teen FictionMenjadi mahasiswa unggulan dan idaman para gadis tidak membuat Andra menjadi sosok playboy di kampusnya, bahkan dari ribuan mahasiswi Sevielle ia malah lebih baik mengencani Gaby, sahabatnya sendiri. Liburan semester genap yang seharusnya menjadi w...