VOTE COMMENT YA GAISS!!
Follow akun wp dan ig aku @melthnz
Happy Reading!
* * *
"Dra, ini baju lo." Chris datang sendiri ke apartemen Aleya pagi ini setelah Andra kelimpungan mencari baju ganti yang tidak di sediakan Aleya.
Gadis itu sampai saat ini mungkin masih di kamarnya karena tidak ada sahutan dari Andra tadi. Untungnya sekarang Chris datang membawakannya baju.
"Aleya baik banget, baju lo sampe dilaundryin sama dia," ujar Chris. Ia tidak tahu saja kelakuan Aleya terhadapnya bagaimana.
"Halah ... paling dia kasian sama gue."
"Kasian gimana anjir? Dia tuh peduli sama lo tau!" omel Chris. Gadis sebaik Aleya malah dianggap sebelah mata oleh Andra.
"Lo nggak tau aja, Chris. Gara-gara dia gue jadi berantem lagi sama Gaby."
"Keknya lo masih belom sadar ya, Dra? Lo yang nyebabin masalah semalem, Aleya sampe dimarahin pacar lo, ngadepin lo yang kobam dan—"
"Gue nggak punya banyak waktu, gue harus nemuin Gaby buat minta maaf sama dia," sela Andra yang langsung mengambil baju laundrynya dari tangan Chris, pergi ke kamar kembali.
"Andra-Andra, jangan sampe lo nyesel, buta karena cinta," ucap Chris sendiri.
* * *
Andra membawa mobilnya sendiri membelah jalanan pagi menjelang siang ini. Ia sudah mengirim pesan dan menelpon Gaby berkali-kali, tapi tidak ada jawaban yang ia dapatkan. Terpaksa Andra harus menemui Gaby ke rumahnya karena khawatir. Meskipun harus bertemu dengan dosennya juga yang akan menjadi calon mertuanya nanti.
Mobil Andra berhenti di pekarangan rumah Gaby. Pintu gerbangnya di depan terbuka, itu artinya ada orang di rumah. Di sebelah parkir mobilnya ada sebuah mobil sport hitam sudah berada di sana dengan rapih. Andra tahu itu mobilnya Neo, hebat juga masih pagi sudah mampir. Niatnya bertemu dengan dosen atau anaknya?
Andra turun dari mobil dan berjalan ke arah pintu utama, mengetuk pelan pintu dan tak lama dibukakan oleh pembantu Gaby.
"Ehh, Mas Andra? Cari Mbak Gaby, ya?" Pembantu paruh baya itu tercengir khas padanya.
"Gaby di rumah?"
"I-iya, Mbak Gaby nggak mau keluar kamar sampe sekarang. Semalem pulang nangis, Mas Neo aja kena omel sama Ibu Eva," jelasnya.
"Tante Eva ada di rumah?" bisik Andra mengintip ke dalam rumah yang terlihat kosong, tidak ada orang lain di dalam sana.
"Ada, Mas," jawabnya.
Andra menghela napas, ini pasti akibat ulahnya semalam. Andra menguatkan diri untuk bersiap terkena omelan dari ibunya Gaby juga.
"Yaudah kalo gitu saya mau masuk," pamit Andra. Ia berjalan masuk ke rumah Gaby, langkahnya terhenti melihat di sana sudah ada Mrs. Eva tengah duduk di sofa ruang tamu. Andra mati kutu di tempat, merasa diinterogasi sidang skripsi oleh dosennya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
GALANDRA (ON GOING)
Roman pour AdolescentsMenjadi mahasiswa unggulan dan idaman para gadis tidak membuat Andra menjadi sosok playboy di kampusnya, bahkan dari ribuan mahasiswi Sevielle ia malah lebih baik mengencani Gaby, sahabatnya sendiri. Liburan semester genap yang seharusnya menjadi w...