02| Get out, Aleya!

651 24 1
                                    

Heyyoo
Balik lagi aku, di part kedua.
Follow akun wattpad dan instagram aku @melthnz

Seperti biasa, remember me kalo ada yg typo
Happy Reading ya!

* * *

Andra menghela napas berat, berbalik menyalakan lampu ruang tamu untuk melihat jelas wajah gadis bernama Aleya Shenara.

"Oke, maksud gue bukan nama lo yang gue tanyain, tapi status lo itu siapa?" tanya Andra memperjelas.

"Adik baru lo," jawabnya. Andra terkejut lagi-lagi, gadis itu mengatakan bahwa dirinya adalah adik baru di keluarga Marcello. Andra tidak habis pikir dengan Ayahnya, ia bahkan belum menyiapkan diri untuk bertemu Ibu tiri baru.

"Sekarang nyokap lo di mana?" tanya Andra mencari keberadaan orang lain di ruang sana selain Aleya dan Andra.

"Gue datang sendiri ke sini," aku Aleya. Jujur memang dirinya datang sendiri ke rumah Andra.

Andra malah tidak mempercayainya, "Gue nanya serius, Aleya!"

"Gue juga serius," ucap Aleya dengan penekanan bahwa ia tidak berbohong.

Andra mendengkus kesal, kenapa Aleya bisa datang sendirian ke rumahnya. Bagaimana caranya masuk apalagi pembantunya sama sekali tidak ada di rumah, daritadi saja tidak ada yang menyahut.

"Oke, jadi kenapa lo nggak sama nyokap lo ke sini?" Kening Aleya mengerut ibunya ditanya oleh laki-laki itu.

"Harus?"

Andra dibuat kebingungan karena Aleya berbalik tanya, ia daritadi menahan diri untuk tidak emosi menanyakan keberadaan ibunya tapi gadis ini membuatnya sudah tidak tahan lagi. Andra menghampiri gadis itu, berdiri di seberang sofa Aleya.

"Tadi siang bokap gue ngechat bilang temen sama anaknya bakal dateng sore ini, itu artinya nyokap lo sama elo adalah tamu bokap gue," kata Andra melipat kedua tangannya di dada, seperti seorang kakak yang tengah memarahi adiknya, "Sekarang gue tanya, nyokap lo di mana?"

"Gue dateng sendiri di bilang."

Andra yang tidak percaya kembali bertanya, "sejak kapan bokap gue berhubungan sama nyokap lo?"

"Kenapa lo nggak percayaan banget sih?!" kesalnya. Sudah Aleya bilang ia datang sendiri, ia perjelas lagi, "Gue dateng ke sini sendiri, di suruh bokap gue."

Andra menghela napas panjang, syukurlah jika teman ayahnya ialah seorang pria. Tapi tunggu dulu,  Andra jadi kepikiran, jika tanpa ayahnya mengapa Aleya bisa datang sendiri ke sini? Andra sebaiknya bertanya, "Kenapa bokap lo nggak ikut?"

Gadis itu mengedikkan bahu tidak tahu, "Gue dateng karna mau tinggal di sini."

Andra lagi-lagi terkejut, ini sudah keberapa kalinya Aleya mengejutkannya, "Ti-Tinggal? M-maksud lo—"

"Iya tinggal ... satu rumah sama lo," balas Aleya. Hujan deras di luar ditambah suara guntur yang bersahutan membuat suasana rumahnya menjadi mencekam.

Apa Andra tidak salah dengar? Gadis di hadapannya mau tinggal di sini.

Tidak-tidak! Andra tidak mau. Lihat saja kelakuannya yang baru saja datang. Seenaknya seperti ini, apalagi tinggal, mungkin makin kurang ajar. Andra harus mempertegas bahwa ia melarang, "Nggak! Lo nggak boleh tinggal di sini."

GALANDRA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang