Haiii
Gimana kabar readers pembaca cerita ini? Semoga sehat selalu yaJangan lupa votecomment ya! Add to readinglist dan rekomen cerita ini ke temen-temen kalian.
Follow ig @storybymelthnz
Hope you enjoy this story
Happy Reading!* * *
"Neo, lo kenapa gini sih?"
Gaby memapah Neo yang saat ini dalam kondisi setengah sadar, bisa dilihat dari kakinya terus bergerak membantu dirinya sendiri berjalan walaupun matanya sepenuhnya terpejam juga sesekali meracau dengan suara yang kurang jelas.
"Lo pasti lagi banyak masalah, ya?"
Gaby menatap sekeliling ruang tamu penginapan. Resort yang ditempatinya kali ini hanya ada dua kamar, tapi Gaby bingung akan mengantarkan Neo yang sedang mabuk menuju sofa atau kamarnya yang tersedia sebuah sofa juga. Jika mengantarkan ke kamar Raka dan Chris itu akan menjadi masalah bagi Neo apalagi mereka tengah tertidur lelap.
Akhirnya beberapa saat, Gaby kembali menimang jalan keluar yang ia ambil. Mengingat udara penginapan cukup dingin, tidak mungkin membiarkannya di sofa, takutnya di pagi hari Raka atau pun Chris mencurigai Neo yang malam-malam datang dengan mabuk. Jadi jalan satu-satunya Gaby membawa Neo ke kamarnya.
"Sori, Neo, malem ini lo tidur di sofa, ya," pinta Gaby membantu Neo berbaring di sofa. "Gue tinggal ambil air minum dulu."
"Gab ...." Tangan Gaby dicekal oleh Neo. Ia terbangun duduk, dengan mata yang terbuka lebar. "Ada yang mau gue omongin."
"Oke, tapi gue ambil min-"
"Sebentar, plis," mohon Neo.
Merasa tak tega dengan tatapan Neo, Gaby beranjak duduk lagi di tepian sofa. "Kenapa?"
"Gue suka sama lo, Gab. Lo tau kan, suka dan mendem dari lama kaya gimana?"
Empat kata tersebut berhasil menciptakan keterkejutan pada diri Gaby. Ia tersenyum kecil, tidak menyangka awalnya, namun dengan kondisi Neo yang begini pasti ucapannya pasti tidak benar, bukan?
"Lo mabuk, gue nggak bisa percaya omongan lo gitu aja, Neo."
"Katanya ... ucapan orang mabuk adalah ucapan paling jujur bahkan ada 4 tipe menurut peneliti-"
Tubuh Neo seketika ambruk, bersandar pada bahu Gaby yang memegangi punggungnya agar tidak jatuh.
Ucapan Neo yang tak terduga membuat perasaan Gaby sakit. Mengapa demikian? Gaby pada awalnya berharap bahwa Neo bisa menyatakan perasaannya lebih dulu dibanding Andra. Gaby menyukai Neo, tetapi Neo tidak permah memberi respon apapun terhadapnya sehingga mau tak mau Gaby menerima membuka hati pada Andra.
"Gue mau lo jujur." Gaby berusaha
menatap Neo lamat-lamat, ia ingin tahu sorotan tajam matanya itu masih menyembunyikan kebohongan atau tidak. "Tentang perasaan lo sama gue waktu itu? Lo suka sama gue, Neo?"Hening. Neo sama sekali tidak menjawabnya hingga hembusan napas dari Gaby terdengar.
"Neo, jawab gue!"
Masih tetap hening. Fine, laki-laki itu tidak mengatakan apapun. Maka Gaby yang akan menjelaskannya.
"Neo-"
"Gue nggak pernah suka sama lo, Gab," jawabnya cepat.
"Lo bohong, kan, Neo?" Neo benar-benar tidak bisa diajak kompromi. "Jujur sama gue, lo peka kan sama gue selama ini? Lo nggak mau terima gue karena Andra udah duluan suka sama gue, kan?"
![](https://img.wattpad.com/cover/290584477-288-k87076.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
GALANDRA (ON GOING)
Novela JuvenilMenjadi mahasiswa unggulan dan idaman para gadis tidak membuat Andra menjadi sosok playboy di kampusnya, bahkan dari ribuan mahasiswi Sevielle ia malah lebih baik mengencani Gaby, sahabatnya sendiri. Liburan semester genap yang seharusnya menjadi w...