Helloo
Balik lagiii
Jangan lupa vote comment yaa
Jangan sider okeeeFollow juga ig @storybymelthnz
aku bakal unggah cerita2 aku disanaaHappy Reading❤️
* * *
"Aleya kira Kak Neo nggak mau ke sini ngejenguk."
Gadis yang duduk di sisi ranjang baru menyadari Neo rupanya perhatian padanya, menyempatkan diri ke rumah hanya untuk bertemu dirinya.
"Kata dokter yang gue panggil, lo demam semalem. Makanya gue ke sini ngecek." Laki-laki itu duduk di sofa kecil yang ada di dalam kamar Aleya.
"Cuma demam ini."
"Jangan sepelein penyakit," ujarnya memberitahu.
"Aleya tau, tapi-"
"Lo ada phobia?"
"Kak Neo tau?" Aleya memelotot tak percaya, padahal semalam ia sudah bilang pada dokter yang memeriksanya untuk tutup mulut soal fobia yang di alaminya. Jadi dokter hanya menjelaskan bahwa Aleya tidak bisa berenang sehingga mengalami serangan panik.
"Gue cuma liat sendiri sama apa yang dialami lo dan itu gejalanya mirip kaya Thalassophobia," jelasnya.
"Sebenernya ... pernah ngalamin trauma, Aleya sendiri bisa berenang cuma tiap ngeliat air selalu kebayang trauma itu terus."
"Pasti berat buat lo."
Aleya mengangguk. Meski tidak menjelaskan secara detail trauma yang dialaminya setidaknya sedikit berterus terang pada Neo membuatnya agak lega. Setelah menolongnya kemarin, Aleya percaya bahwa Neo adalah orang baik jadi dia tidak akan membocorkan ke siapapun tentang hal ini.
"Aleya boleh jujur sesuatu, nggak?"
"Go ahead."
"Aleya ngerasa Kak Neo nggak pendiem kaya kata Kak Raka dan lainnya. Justru menurut Aleya Kak Neo orang yang perhatian sama orang sekitar ya, kan?"
"Gue orang yang nggak mudah ditebak jalan pikirannya, Al." Neo menarik senyum tipisnya. "Tapi lo hebat, bisa nebak kalo gue perhatian sama orang sekitar. Gue tipe orang peduli, lebih banyak ngelakuin daripada ngebicarain. No matter people what are say, i do the best."
Aleya benar-benar termangu apa yang dikatakan Neo. Pasti banyak orang yamg menyukainya, sudah tampan, baik, perhatian, pintar pula.
"Lo suka sama gue?"
"Suka," jawab Aleya terus terang, sedetik kemudian ia menyadari akan ucapannya. "Eh maksudnya siapa juga yang nggak suka sama Kak Neo? Sempurna banget, apalagi yang jadi pacarnya nanti. Kalo Aleya sih lebih ngerasa punya kakak yang perhatian sama Aleya lagi."
"Lo punya kakak?"
"Punya, tapi dia udah nggak ada." Aleya seketika sedih mengingatnya. "Ah ngapain juga dibahas orang yang udah nggak ada." Namun, Aleya ingin hal lain yang dibahas. "Kak Neo kenal sama Kak Galvin, nggak? Dia orangnya kaya gimana, sih? Ayah bilang, Kak Galvin pulang dua bulan lagi."
"Kak Alvin, ya ... gue kurang suka bicarain orang. Kenapa lo nggak tanya sama Andra aja?" tawar Neo. Sudah pasti Andra lebih tahu soal ini.
"Dia nggak mau bahas. Emang mereka nggak akur, ya?" Aleya terus mengulik berita saking penasaran.
"Ya gitu deh, lo juga bakal tau nanti."
Aleya menghela napasnya cepat. Ia cemberut karena tidak ada yang mau menceritakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GALANDRA (ON GOING)
Novela JuvenilMenjadi mahasiswa unggulan dan idaman para gadis tidak membuat Andra menjadi sosok playboy di kampusnya, bahkan dari ribuan mahasiswi Sevielle ia malah lebih baik mengencani Gaby, sahabatnya sendiri. Liburan semester genap yang seharusnya menjadi w...