Update nii
Ada yang nungguin nggak?
Ada yang masih bingung atau ada pertanyaan lain terkait cerita ini? Tolong komen disini aja yaa
Happy Reading!
***
"Udah beres rapatnya?" tanya Chris.
"Udah, kita bakal seproyek sama Anaya."
"Whattt, seriusan?!" Bola mata Chris terbuka lebar tak percaya.
"Dia sekarang di divisi pemasaran." Andra mengetikkan sesuatu lalu menggerakkan mouse PC-nya menunjukkan sebuah powerpoint pada Chris. "Kita bakal ambil proyek opsi ke-2 Villa Terapung, bulan depan kita kerja di lapangan."
"Bentar-bentar, gue masih nggak Expect kalo Anaya bakal kerjasama bareng kita." Chris masih mencoba mencerna pikirannya. "Kapan kerjanya? Perasaan masih kerja di studio Raka."
"Lo nggak pernah bilang gue kalo Anaya kerja bareng Raka, dan gue taunya mereka tiba-tiba deket."
"Ya...gue kan sibuk." Chris terkekeh. "Ini gue masih bujuk dia-"
"Kenapa dia?"
"Berantem sama Lalita gara-gara jelek-jelekin Anaya, dia jadi keluar dari grup bujang tadi siang."
"Bener-bener deh tuh anak, nanti gue yang urus soal Lalita. Lo bujuk lagi Raka."
"Kalo dia masih tetep nggak mau, gimana?"
"Yaudah nggak usah dipaksa, itu pilihan dia."
***
"Bu, ini yang bagian tadi sudah saya revisi, coba dicek lagi link dokumen yang tadi."
Anaya kembali ke mejanya, namun salah satu karyawan menghentikan langkahnya dengan memberi sesuatu padanya.
"Ada paket atas nama Bu Anaya."
"Saya?" Anaya mengerutkan keningnya. "Dari siapa?"
"Nggak tau. Saya cuma dapet titipan dari kurir di depan."
"Oh oke, makasih ya kalo gitu." Anaya mengambil paket sebuah paperbag yang diberikan karyawan wanita sekantornya dan pergi ke meja kerjanya. Ia membuka paperbag tersebut melihat sebuah kotak bermerek Prada disana. Lalu ia membuka dan menemukan sepasang flat shoes berwarna merah yang sangat indah.
Di tepi sepatu, matanya melirik secarik kertas kecil nyempil bertuliskan kata-kata singkat.
Katanya ini sepatu yang paling nyaman.
Hope u like it, langsung pake yaa...
From
Who cares about youAnaya tersenyum membacanya, meskipun tidak menemukan nama pengirimnya di sana Anaya sudah yakin bahwa Rafael yang membeli sepatu tersebut untuknya.
"Senyum-senyum aja, siapa yang kasih tuh?"
Anaya tak menjawab, Clara ikut tersenyum sepertinya sudah tahu siapa orangnya, Rafael. Wanita itu langsung memakai sepatu pemberian adiknya, benar-benar nyaman, jelas sepatu mahal.
Anaya pun melanjutkan pekerjaannya hingga pukul 5 sore, waktunya jam pulang, akhirnya Anaya bisa menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu. Ia membereskan meja kerjanya dan beranjak bangun, berpamitan dengan para staf disana dan juga pada Clara.
KAMU SEDANG MEMBACA
GALANDRA (ON GOING)
Roman pour AdolescentsMenjadi mahasiswa unggulan dan idaman para gadis tidak membuat Andra menjadi sosok playboy di kampusnya, bahkan dari ribuan mahasiswi Sevielle ia malah lebih baik mengencani Gaby, sahabatnya sendiri. Liburan semester genap yang seharusnya menjadi w...