42| Lots of Drama

137 5 0
                                    

Lohaaa
Kalian yang ospek mulai kapan?

Ku bulan depan sudah masuk lagi, libur bentar doang🥹

Happy Reading ya!

* * *

"Jadi lo menghilang karna apa, Al?"

Anaya melirik spion tengah di mana pandangan Andra menuju padanya tanpa mengalihkan dari pandangan lainnya. Ada apa sebenarnya? Mengapa tatapannya begitu menyelidik padanya.

"Apa karna putus dari Andra terus jadi canggung?" sela Chris yang kenyataannya ingin tahu penyebab sebelum pergi Anaya pernah menyayat tangannya sendiri, tapi karena takut menyinggung ia mengalihkan dengan membawa nama Andra ke dalamnya.

"Ngapain lo bawa-bawa gue?" ucap Andra tak terima.

"Bukan karna Andra, ini masalah kesehatan mental aku aja, Kak."

"M-maksudnya soal tangan itu—"

"Pertama dan terakhir kalinya aku ngelakuin hal gila itu, Kak, jadi jangan kasihanin aku karna cuma hal itu, lagi hilang akal aja," ungkap Anaya.

Chris dan Andra saling melirik, bertatapan sesaat karena tertegun mendengar penuturannya. Apakah ada hal lain yang membuat gadis itu berbuat hal nekat dan berkata hilang akal melakukannya?

Tidak ada percakapan lagi setelahnya, Anaya meminta diantarkan ke unit apartemen dimana Andra pernah mabuk dan dibawa ke sana.

"Bener ke sini?" Chris melirik dari dalam kaca mobil unit apartemen yang pernah ia masuki. "Dulu Andra kobam dibawa ke sini, kan?"

"Iya, temen aku tinggal di sini."

"Sewa?"

"Nggak, dia nggak lama, jadi Papa kasih salah satu kamar yang kosong, free buat dia."

"Hah?" Andra yang di sebelahnya mendorong kepala Chris untuk menjauh karena berteriak tak percaya dengan ucapan Anaya. "Jaman sekarang masih ada gratisan?"

"Papa emang sebaik itu sama orang yang udah baik sama dia atau anaknya, jadi kalo ada yang berani khianat, dia nggak akan main-main balesnya." Ucapan Anaya membuat Chris memasang wajah horor. "Udah dulu ya, kelamaan di sini kapan Aleya masuknya, take care!" pamit Anaya usai mengambil beberapa paperbagnya.

Tak lama Andra turut menyusul keluar, memanggil Anaya. "A-Aleya ...."

"Gue ngajak lo BBQ-an nanti malem, mau ya?" Anaya terdiam ketika berbalik, dalam hati terkejut bahwa reaksi Andra seperti ini padanya.

"G-Gal, gue—"

"Gue nggak terima penolakan, Aleya." Anaya menelan ludahnya susah payah, menatap mata Andra sepertinya laki-laki belum bisa moveon darinya. Layaknya dulu hubungan ia dengan Gaby. "Ponsel lo aktifin lagi, nanti lo share lokasi rumah lo—"

"G-Gal?"

"Kalo lo sampe nggak aktifin, terpaksa gue minta alamat ke bokap lo langsung." Keputusan Andra diakhiri dengan dirinya berbalik dan memasuki mobil milik Chris. Anaya bahkan tidak bisa mengucap sepatah kata apapun ketika sifat asli Andra kembali semula layaknya hubungan mereka yang sebatas orang asing.

Anaya pergi memasuki unit apartemen, menuju tempat dimana apartemen miliknya Thomas berikan pada Lalita sementara waktu untuk menemani sisa libur Anaya agar anaknya itu tidak kesepian.

Anaya memasuki apartemen setelah menekan kata sandi ulang tahunnya itu. Suara tangisan langsung bergema, ternyata ada yang lebih menyedihkan dari dirinya, yaitu kini mendapati Lalita yang menangis di atas sofa.

GALANDRA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang