"Lo tadi kemana sih? Pas gue turun keluarin barang sama Lalita udah ngilang aja." Chris baru datang langsung mengeluh kesal. "Gue kan sama Lalita baru pertama dateng, mesti ke resepsionis dulu."
"Lagipula ada staff kan yang bantuin?" jawab Andra enteng.
"Ya ada sih, tapi gue kan disini nggak lama, jadi jangan bikin gue khawatir deh gue nggak selamanya bisa mantau kondisi kesehatan lo terus, Dra." Chris terus mengoceh. "Untungnya ada Lalita yang jadi sekretaris lo."
"Udah marah-marahnya?" tanya Andra.
Giliran sekarang Lalita muncul setelah ia keluar dari toilet yang berada tak jauh dari lobi hotel. "Dra, lo tuh bener-bener, ya!" Lalita mulai menunjukkan kekesalannya. "Gue malah ditinggal sama Chris berdua."
"Ya emang kenapa?"
"Dia tuh ngeselin!" Lalita bergerutu.
"Eh kata siapa? Lo ya Ta, ngeluh capek terus bilang nggak nyampe-nyampe, sekalinya nyampe malah lari ke pantai, mau gue tinggal tapi takut nangis nggak tau jalan."
"Lo juga nggak tau jalan, bukannya pergi sama staff, malah ngikutin gue."
"Gue tuh kurang baik apa lebih milih nemenin lo, Ta."
"Masih mau berantem lagi?" Andra bertanya dengan nada rendah namun tatapannya menunjukkan kekesalan pada dua orang itu yang selalu ribut dimana-mana. "Nggak ada malunya apa lo berdua diliatin sama pengunjung hotel."
Chris dan Lalita saling tatap lalu terdiam, ia melihat sekeliling ada beberapa pengunjung memandangi mereka.
"Lo berdua kalo mau lanjut debat lagi silahkan, tapi jangan di lobi." Andra berpesan. "Oh ya nanti malem kita ada undangan dinner dari H&M Group, sekarang gue mau keluar bentar, ada urusan."
"Kemana? Lo baru juga sembuh, gue ikut."
"Lo temenin aja Lalita," ujar Andra.
"Temenin gue? Dih ogah," sela Lalita.
"Gue juga ogah!"
Mereka kembali ribut, Andra pun kembali menghela napasnya meninggalkan keduanya pergi dari lobi sana.
"Tuh kan orangnya pergi!" kesal Chris pada Lalita yang segera mengejar Andra. "Anjir Dra, tungguin!"
***
"Nay?" Clara menekan bel kamar Anaya, menunggu wanita itu muncul keluar karena mereka hendak pergi sarapan bersama. "Udah belum?"
Tak lama berselang, Anaya membukakan pintu untuk Clara. "Masuk dulu, Clar, bentar ya masih beberes nih aku."
"Santai aja." Clara turut masuk ke dalam kamar Anaya yang tengah membereskan pakaiannya.
"Tadi Natan sempet nelpon, jadi ketunda beresin pakaiannya." Anaya berkata sembari mondar-mandir memasukkan pakaian formalnya yang ia gantungkan ke dalam lemari. "Oh ya Gemi rencana mau Elementary School dimana?" tanya Anaya.
"Belum kepikiran untuk saat ini, kayanya abis kelar proyek ini aku bakal riset dulu sekolah yang pas buat dia yang deket kantor juga sih jadi gampang jemputnya."
Taman kanak-kanak di Singapura menyediakan hingga tiga tahun prasekolah untuk anak-anak berusia tiga hingga enam tahun. Tiga tahun tersebut umumnya disebut Nursery, Kindergarten 1, dan Kindergarten 2.
KAMU SEDANG MEMBACA
GALANDRA (ON GOING)
Teen FictionMenjadi mahasiswa unggulan dan idaman para gadis tidak membuat Andra menjadi sosok playboy di kampusnya, bahkan dari ribuan mahasiswi Sevielle ia malah lebih baik mengencani Gaby, sahabatnya sendiri. Liburan semester genap yang seharusnya menjadi w...