30| Official?

199 12 0
                                    

Met malming!!
Hayo siapa yang udah nunggu?

Happy Reading ya!

* * *

Bugh!

"Akh tai, sakit!"

"Sukurin! Sakitan mana sama gue dan Raka yang lo bohongin soal lo tau dari dulu Gaby suka sama Neo?"

Andra menyentuh pipinya yang tengah di kompres Raka menggunakan es batu yang dibaluti handuk.

"Merasa bego gue julidin anak orang," sungut Raka. Namun, ada yang lebih kesal lebih dari dirinya tadi, seperti Neo yang tak tanggung-tanggung memberi pelajaran pada Andra, padahal niat Andra melakukannya tadi hanya untuk memancing pelaku utamanya.

"Daridulu gue pengen jadi orang yang ambil firstkiss pertama lo, Gab. Apa gue boleh coba sekarang?"

"Dra? Lo nggak bener-bener, kan?!"

"Sst, Gab, gue—"

Bugh!

"Brengsek, lo mau apain cewek gue, hah?!"

Anj beneran ditonjok dong.

Andra meringis pelan memegang rahangnya yang sudah ditonjok lebih dulu sebelum menghindar dengan kedatangan Neo.

Bugh!

Andra yang tak mau kalah memberi tinjuan balik agar sama-sama impas. "Gue pancing gini baru ngakuin kalo dia cewek lo, hah?!"

Mereka berlima. Andra, Raka, Chris, Neo dan juga Gaby berkumpul di ruang tamu membahas hal tadi membuat adu jotos terjadi sampai Raka dan Chris harus memisahkan Andra dan Neo yang saling melampiaskan amarah mereka dengan kekerasan.

"Andra ... maaf." Gaby bersuara, suaranya serak akibat menangis melihat Andra dan Neo malah baku hantam di hadapannya. Namun ini semua kesalahan berasal darinya. Mulut Gaby seolah ingin berucap, tapi tekanan batin dirinya tidak jadi meneruskan ucapan itu.

"Lo jangan diemin Gaby, kalo mau marah, marah sama gue sini. Belum kenyang kan adu jotosnya?"

"Neo, udah!" larang Gaby.

Andra menghela napasnya berusaha mengakui suatu hal yang ia pendam sejak lama. "Dia emang pantes nonjok gue, tapi gue tonjok dia juga sebagai balesan dari tahun lalu, dimana lo nolak Gaby dan gue yang diterima Gaby jadi pacar. Inget?"

"Si anjing!" Semua orang beraksi kaget, terutama Raka mengumpat terus terang sekarang.

"Serius, Dra?" Chris penasaran, namun tangan Andra menginstruksi yang lain untuk tetap diam.

"Lo bilang lo bakal terbuka sama gue, kenapa lo punya perasaan sama Gaby lo nggak bilang gue dan malah nolak dia? Gue nggak perlu dikasihanin, Yo. Kita saingan secara sehat, mau di kampus ataupun soal ini. Pada akhirnya lo juga yang akan menang." Mulut Neo sedikit terbuka ingin memberi tanggapan, lagi-lagi Andra lebih dulu menyela pembicaraan. Ini terkait argumennya tentang Gaby. "Dan lo Gab, lo jahat bohongin gue, padahal gue udah nunggu dari awal, nunggu lo jujur perasaan lo gimana ke gue, tapi tetep aja lo paksain. Gue sampe ngira lo udah bener-bener lupa sama Neo. Nyatanya masih nggak sama sekali, kan?"

"Dra, lo berhak marah sama gue jangan sama Gaby. Gue yang baru-barubinj ungkapin perasaan gue ke Gaby, gue terlalu banyak nyakitin dia," ucap Neo menyimpulkan sendiri apa yang sudah dilakukannya.

"Gue nggak marah, nggak akan bisa kali marah sama Gaby. Gue cuma marah sama diri gue sendiri. Gue yang bego mau aja dibohongin perasaannya sama kalian."

GALANDRA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang