58| Meet Again

40 4 0
                                    

2000kata buat kalian

Voment jgn lupa yaww

Happy Reading!

***

Tak menyangka bisa sudah bisa sejauh ini perjalanan hidup Anaya, mencapai karir dengan memiliki anak satu, ia akhirnya bisa bekerja di perusahaan mewah seperti ini.

Sedari tadi berjalan memasuki lobi utama, ia tak segan-segan memandang takjub lobi utama H&M Group yang ternyata lebih mewah dari Hardin Group sebelum merger.

5 tahun yang lalu, yang ia tahu Morris Group tidak sebesar ini, tapi siapa sangka di masa depan setelah merger namanya semakin melambung tinggi dan jadi perusahaan properti dan real estate terbaik di Asia Tenggara.

Tak heran, pertama kali bertemu kembali dengan Rafael laki-laki itu saja menggunakan mobil Pagani Zonda, hari ini berangkat kerja sudah menggunakan mobil Rolls-Royce. Untungnya ia minta berhenti di jalan dibanding di perusahaan, bisa-bisa Anaya jadi sorotan.

"Ada yang bisa dibantu?" tanya seorang wanita pada Anaya yang terpaku kemudian menghampiri meja resepsionis. "Atas nama siapa, dan ada keperluan apa?"

"Saya Anaya Levanya, Anggota Divisi Pemasaran yang baru."

Tiba-tiba seorang wanita lain muncul, datang menghampiri Anaya yang tak lain adalah Clara Vionita, seorang ketua divisi pemasaran yang mewawancarainya bersama HRD kemarin saat menyetujui tawaran yang Rafael berikan.

Anaya memang seorang wanita yang cerdas, meskipun ditawarkan posisi yang menggiurkan oleh Rafael, Anaya selalu ingin mandiri dalam melakukan setiap karirnya. Ia mau ketika masuk mengikuti sesuai prosedur perusahaan tanpa melalui orang dalam. Dan ternyata, Anaya layak menempati posisi tersebut.

"Bu Anaya, ikut saya!" Clara menginterupsi Anaya untuk mengikutinya memasuki lift yang tak jauh dari sana.

Tidak ada perbincangan selama di lift, Rafael bilang bahwa Clara memang sedikit tegas dalam bersikap, tapi Clara seorang wanita yang baik dan adil pada setiap karyawan.

"Maaf Bu Clara, saya mau tanya."

"Silahkan."

"Sebelum jam makan siang, mungkin jam 11-an saya izin keluar sebentar boleh? Saya mau jemput anak saya sekolah." Anaya bertutur terus terang. "Mungkin akan sedikit telat kembali ke perusahaan mengingat saya menggunakan kendaraan umum menjemputnya."

"Saya bisa antar Bu Anaya."

"Bu Clara, bukannya saya nolak, tapi saya takut ngerepotin."

"Saya juga mau ke TK Dandelion." Bu Clara menoleh pada Anaya yang terkejut dengan ucapannya. "Anak saya sekolah di sana."

Ini bukan pertama kalinya Anaya terkejut dengan Clara, wanita itu sudah mengejutkannya waktu wawancara kemarin yang didampingi oleh Rafael. Anaya juga tak habis pikir, keterkejutannya ini mengingatkannya pada seseorang.

Terlihat familiar awalnya bagi Anaya, namun lama kelamaan wajah Clara mirip dengan seseorang, Anaya pun sampai tak menyangka bahwa Clara akan sekilas mirip Aleya dalam versi yang lebih dewasa. Apakah ini sebuah kebetulan?

"Kamu nggak perlu kaget, saya juga sama seperti kamu. Sama-sama korban, Pak Rafael yang bilang."

"Pak Rafael?" Anaya makin panik, Rafael bisa cerita begitu pada Clara. "Beliau cerita apa saja soal saya?"

"Saya udah tau, soal kalian, kakak adik."

Anaya tersenyum tipis, beliau agak lega mendengarnya. Tapi ia pun berpesan pada Clara. "Tolong jangan kasih tau siapapun soal ini ya, Bu? Saya nggak mau merasa spesial kalo adik saya Pak Rafael."

GALANDRA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang