43| Barbeq+you

146 5 0
                                    

Mana suaranya yang baca cerita ini?

* * *


Selepas acara makan-makan semuanya orang bergegas membereskan segala hal yang telah dilakukan setelah mempunyai tugasnya masing-masing.

Sementara Andra, berdiri menyendiri meneguk bir yang entah kaleng keberapa ia minum. Anaya melihatnya sangat prihatin Andra jadi sosok pendiam tidak sebawel tadi sampai diganggu Olivia pun ia tak menanggapi hingga gadis itu sebal dan memilih pergi membantu yang lainnya.

"Gal, cukup, nanti lo mabuk!" Anaya yang tak tahan datang mencegah, tugasnya sudah kelar membereskan piring yang akan dicuci oleh Gaby dan Neo di dapur.

"Kalo gue nggak kaya gini lo nggak bakal merhatiin gue daritadi," keluhnya masih meminum isi kaleng bir yang baru dia buka lagi sebab ia memiliki dua kaleng sebelumnya.

"Kalo gue bilang udah ya udah!" Anaya merebut alih kaleng bir dan menegaknya habis.

"Lo belum cukup umur udah berani minum, masuk akal nggak sih?"

Anaya terdiam tak langsung menjawab. "Kata siapa? Gue udah 17 t-tahun lebih, masa masih nggak boleh?"

"Nggak boleh, disitu aja tertera usia 21+ lo aja masih pelajar!"

Anaya tersenyum pias. "Apa bedanya sama lo?"

"Bedalah, gue mahasiswa." Andra kali ini yang balik tertawa seelah Anaya tak membalas. "Nggak bisa jawab kan lo?"

"B-bukan nggak bisa jawab. Udahlah, males gue debat sama orang kaya lo!" Anaya melipat tangannya di dada.

"Lagipula orang pacaran tuu nggak boleh debat, ini kan jalanin hubungan bukan jalanin cerdas cermat."

Anaya menghela napasnya, kesal lama-lama berbincang dengan Andra. "Mending lo kerja deh bantuin yang lain, biar nggak diem doang!"

"Kalem aja, gue bagian terakhir, buang sampah."

"Yaudah kalo gitu-" Anaya memungut kaleng bir yang jatuh, "tolong buang pada tempatnya," ucapnya sembari memberikan pada Andra lalu pergi.

"Al! Tempat sampah di belakang lo, kenapa malah kasihnya ke gue?!"

Anaya tak menggubris dan beralih membersihkan meja dan menata tempat menjadi lebih rapih.

Olivia dari keluar dari dalam rumah, ke rooftop kembali menghampiri Anaya. "Anaya?"

"Kenapa?"

"Kenapa sih lo masih gatel sama Kak Andra? Udah punya Rafael juga masih aja nanggepin cowok lain," ungkapnya.

Bibir Anaya terbuka lebar, tertawa miris. "Nggak gue tanggepin aja mereka ngejar gue, Liv."

Olivia yang geram menjatuhkan gelas ditangannya dan jatuh pecah tepat di samping kaki Anaya.

"Olivia," gumam Anaya dengan geram.

"Sorry, licin tangan," bisiknya.

Andra datang dengan raut khawatir. "Aleya, lo nggak apa-apa?" tanyanya memeriksa keadaan kaki Anaya.

Lihat kan? Tanpa dia tanggepin, Andra saja sudah mengkhawatirkannya.

"Jauhan, nanti kena beling," pinta Andra.

"Nggak akan, sekalian biar gue bersihin." Anaya hendak berjongkok. Namun, Andra menahannya.

GALANDRA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang