36| Together or Apart?

159 9 0
                                    

Halooo
Update cepet kan ya

Vote komen ya kalo bisa

Makasiii<33

Happy Reading!

* * *

"Andra bangunin Aleya, suruh dia sarapan, tumben banget belum bangun jam segini."

Sarapan pagi Andra yang bersemangat mendadak tidak nafsu mendengar nama Aleya di meja makan, apalagi sekarang dengan kehadiran Galvin yang baru menarik kursi dan turut ikut sarapan.

"Pagi, Yah," sapa Galvin pada Diaz.

"Andra, dengerin Ayah nggak, sih?" Diaz menatap anaknya yang merasa aneh pagi ini, disuruh memanggil pacarnya malah terlihat enggan.

"Biar Alvin yang bangunin aja, Yah." Galvin menawarkan diri, ia beranjak bangun lalu pergi ke kamar Aleya.

"Ada apa sama kamu, sih?" Diaz memicingkan matanya pada Andra yang sibuk bermain ponsel. "Berantem sama Aleya?"

"Ayah!" Tak ada jawaban dari Andra mlaah mendapat panggilan dari Galvin dari atas sana. "Aleya nggak ada di kamar."

Jantung Andra langsung was-was tak karuan mendengarnya tapi logikanya terus menggubris tak peduli untuk tidak memikirkan gadis itu.

"Andra, kamu tau Aleya kemana?"

Andra yang beranjak bangun diberi pertanyaan keberadaan Aleya, jelas ia tidak tahu. Andra sakit hati sejak semalam dan menghilangkannya saja sulit sampai sekarang.

"Andra nggak tau," jawabnya cepat lalu segera berlalu.

"Andra!" Diaz seketika pusing sendiri, ada apa dengan anaknya itu, dan kemanakah Aleya saat ini?

"Ayah, biar Alvin yang cari Aleya," saran Galvin.

"Aleya disini." Baru hendak dicari, orang tersebut sudah muncul menghampiri.

"Al, Ayah khawatir loh, Alvin bilang kamu udah nggak ada di kamar? Kamu kemana? Ayah liat dari pagi nggak ada batang idung kamu keluar sama sekali," ujar Diaz cemas pada Aleya yang sudah seperti anak kandungnya sendiri.

"Aleya nginep di rumah Oliv semalem." Aleya merasa bersalah sudah membuat khawatir Diaz. "Maaf Aleya nggak kasih tau Ayah."

"Nggak apa-apa, tapi lain kali kasih tau Ayah, apalagi Andra. Dia masa nggak tau kamu kemana." Diaz bercerita. "Kalian berantem, ya?" kiranya asal menebak.

"Emm—" Aleya menatap Andra yang ditemuinya di depan pintu rumah kini tengah membuang wajah padanya. "Dikit, karena nggak ngabarin, Aleya kan nggak tau Andra pulang tengah malem dan Aleya pergi waktu masih agak siangan."

"Oh syukurlah."

Andra mendengarkan sesaat percakapan Diaz dan Aleya, ia tersenyum kecut mendapati gadis itu pandai berbohong pada Ayahnya. Berpura-pura seolah semua baik-baik saja padahal tidak, munafik, bukan?

Sudahlah, lebih baik ia pergi menenangkan dirinya, daripada harus di rumah bertemu dengan Aleya malah menambah rasa sakit yang dipunya.

"Andra!" Kini berganti, Andra yang hendak pergi terhalang oleh Galvin yang menemuinya dengan maksud dan tujuan. "Aleya masih berbaik hati buat bikin Ayah seneng, padahal kalian udah putus."

Galvin memang sialan, dia mengetahuinya.

"Seneng lo?" Galvin cengengesan. "Nggak akan gue biarin Aleya demen sama bangkotan kaya lo."

GALANDRA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang