28| Let me love you

186 10 0
                                    

Met malming!
Sorry agak telat update malem banget bikos baru kelar hehe

Seneng kan update cepet?

Mo nanya dongg
Sejauh ini ada pesan-pesan yang ingin kalian sampaikan setelah baca cerita Galandra sejauh ini?

Oke gitu aja. Happy Reading!

* * *

Sudah berminggu-minggu, kira-kira dua bulan lebih telah berlalu. Andra dan Aleya menjalani kontrak berpacaran. Terlihat jelas bahwa Aleya selalu terbawa perasaan begitu pun Andra yang seolah-olah membuat momen manis tak terlupakan.

Andra dan Aleya kembali berhubungan jarak jauh karena keadaan yang menyulitkan mereka untuk bertemu. Andra harus bertanggung jawab pada tugas-tugasnya, begitu pun Aleya. Apalagi mereka harus dihadapkan ujian semester dan parahnya lagi jadwal Aleya yang padat di kelas 12. Ia lebih banyak belajar, apalagi dengan statusnya di sekolah yang menjadi pacar wakil ketua OSIS sekaligus ketua di kelas sendiri. Aleya bahkan tidak ada rencana untuk semua itu sebab semua berjalan mengalir begitu saja.

Andra berjalan keluar kamar, berniat untuk sarapan pagi dengan para bujang lainnya. Dengan bahu kanan yang menempel sebuah ponsel menunggu sebuah panggilan sambil memasukkan sebuah powerbank ke dalam tas yang kini disampirkan ke bahu kirinya.

"Al, udah bangun?"

Setelah tersambung, tangan kanan Andra yang sudah bebas kini memegang kendali ponsel, terlalu berbahaya jika menahannya dengan bahu apalagi ponsel tersebu
t mahal jika rusak pasti lebih baik membeli ponsel baru lagi dirinya.

"Ngaco deh! Liat jam tuh! Sekarang udah pukul berapa."

Andra menatap jam di ponselnya, baru sadar karena terburu-buru bangun setelah digedor pintunya oleh Raka, ia bahkan langsung pergi mandi. Tapi tunggu sebentar, suara Aleya tampak berbeda pagi ini hingga membuat keningnya mengerut. Semalam mereka bergadang saling mengerjakan pekerjaan individu.

"Suaranya lo kok beda gitu, sakit?"

"Nggak, cuma ngantuk di jam freeclass gini malah dikasih soal."

"Dra, sarapan udah gue siapin!" Raka yang berada di lantai bawah memberitahu.

"Iya!"

Dirinya kembali menyahut panggilan di telepon. "Kalo masih ngantuk, ke UKS aja gih, tidur. Guru High School Caroline juga bakal ngertiin lo kok."

"Nggak ah, emang gue elo. Btw di rumah jangan teriak-teriak deh, kaya di hutan tau, nggak?"

Andra terkekeh. "Dia duluan yang teriak dari lantai bawah, Aleya."

"Eh Aleya, teleponan sana siapa? Tumben lo nggak bareng pacar lo?"

Samar-samar suara yang familiar mengisi perbincangan jarak jauh keduanya.

"Eh udah dulu ya, gue masih harus kerjain soal."

"Yaudah kalo gitu, kerjain dulu, lo jangan sampe kecape-"

"Morning, Dra."

Langkah Andra terhenti ketika sampai di lantai bawah, tepatnya di antara dapur dan ruang tamu. Ia menurunkan ponselnya dan meremasnya perlahan. Untuk apa Gaby datang menemuinya pagi-pagi gini?

"Lo dari kapan ada di sini, Gab?"

"Dari tadi."

Neo menyela, "Dia bakal nginep di sini, Dra."

GALANDRA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang