"Pak,apa kita pernah bertemu sebelumnya?"
Rasya menatap Mila perlahan,lalu berjalan pergi melewatinya,"Kamu salah orang, saya tidak pernah bertemu denganmu"
Merasa tak terma dengan instingnya yang salah. Mila kembali berlari di belakang Rasya,"walaupun ingatan saya lemah,saya yakin kalau saya pernah bertemu dengan bapak"ucap Mila"tapi saya lupa ketemu dimana?"sambungya sambil meletakkan satu jari di pelipisnya.
Langkah Rasya terhenti menatap Mila tajam,"berapa derajat panas seseorang yang harus segera di stabilkan"
Mila terdiam.
"Pulanglah kamu masih harus mengulang semua pelajaran mu"ucap Rasya lalu pergi meninggalkan Mila.
"CK,bawa bawa pelajaran padahal aku yakin kalau kita pernah bertemu"
****
"Hal yang membuatmu lelah jangan di pikirkan,tuhan tak mengizinkan takdirnya menjadi hal yang susah di kehidupan mu"Tiiin.
Bel sepeda motor menyapa Mila yang sudah kering menyapa ojek pesanan nya. Suara itu datang dari sosok Reygan yang membawa ninja merah kesayangannya. Reygan yang berusaha menawarkan tumpangan kepada Mila hanya bisa menggelengkan kepalanya karena tak berhasil mengambil hati gadis di hadapannya.
"Naiklah"perintah Reygan sambil membuka helm hitam full facenya.
Mila yang diberi tumpangan masih stay dengan pikiran yang mengganggunya dan memilih mengabaikan Reygan di depan nya. Reygan yang tak terima di abaikan hanya bisa memperhatikan Mila yang sibuk dengan dirinya sendiri. Ribet. Batinnya.
"Mikirin apa sih,ribet banget hidup Lo"
"Dosen yang tadi namanya siapa?"
Reygan mengedikan bahu nya,"yang mana?"
"Yang Lo suka"
"Ouh pak Reygan Chandra Andriano"
Mila mencubit keras lengan Reygan membuat pria itu menjerit sambil mengelus-elus lengannya,"sakit tau,resek lu"
"Makanya yang serius"
"Gue gak salah,gue kan udah bilang kalau gue suka sama diri gue sendiri,tampan,kaya,pinter,baik hati"ucap Reygan,"kalau yang sedikit gue suka namanya pak Rasya"
"Ouh Rasya,jawab gitu aja ribet"
"Kenapa sih?Lo naksir?"
"Apaan sih"
"Hah Lo naksir,udah kebaca dari otak Lo"
"Emang apa yang ada di otak gue"
"Dada bidang sama alat pejantan nya rasanya gimana"
Mila menatap Reygan tajam lalu memukul punggungnya keras,"Lo yang mesum"
Reygan tertawa,"latihan dulu sama gue,gue juga gak keberatan"gurau Reygan,"entar biar sama pak Rasya Lo nya langsung 4G gak H+"
"Lo ngomong lagi gue pastiin Lo bakal ngerasain sakitnya pentofel"
"Iya iya serius,kenapa Lo mikirin pak Rasya?"
"Gue cuman pernah ketemu tapi gak tau dimana"
"Yaudah Gausah dipikirin,gak capek apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
0,001 Detik Bersamamu (END)
Fanfiction"Cinta kita seperti Bunga Aster, tersembunyi tapi indah" ~Kamila Rasya adalah dokter tampan yang dikenal dengan sifat cekatan nya dan profesional dalam kerjanya. Seorang dokter yang menganggap satu detik adalah berharga terpaksa harus menggantikan...