#27

1.5K 74 0
                                    

"Kita dekat tapi jauh,Takdir sedang bermain main bersama kita"

Tok.
Tok.

"Masuk"ucap Rasya dari dalam ruangannya. Mila pun masuk sambil membawa sebuah kotak makan yang berisi nasi goreng kesukaannya.

"Apa saya ganggu bapak?"

Rasya menggeleng,"Tidak Masalah,kenapa kamu datang?"

Mila tersenyum sambil menyodorkan kotak makannya,"Saya tadi masak banyak jadi sekalian bawa buat bapak"ucap Mila terus terang dan sedikit ragu,"kalau bapak gak keberatan...."

"Terima kasih"ucap Rasya memotong pembicaraan Mila sebagai tanda ia sedang menerima niat baiknya.

Rasya berdiri ke arah Mila yang masih terdiam dengan pikiran di otaknya. Gadis itu sungguh akan takut jika Rasya terus bersikap dingin padanya.

"Pak...anu saya.."

"Kamu mikir apa?"ucap Rasya sambil memberi beberapa dokumen di tangan nya.

"Ini?"

"Rangkuman dari saya untuk tugas magangmu"

Mila tersenyum,"jadi bapak tadi dingin sama saya karena ini?"

"Bukankah saya biasanya juga seperti ini?kenapa kamu anggap saya dingin padamu"

"Eh enggak jadi pak,bapak emang selalu seperti ini"jawab Mila gugup.

Rasya duduk di kursinya lalu memakan nasi goreng buatan Mila. Sejenak Rasya terdiam karena berfikir kalau dirinya sudah sangat akrab dengan rasa itu. Tapi dimana?Mila yang melihat itu malah merasa masakannya sedikit bermasalah di lidah Rasya.

"Ada apa pak?"

"Emm apa sebelumnya kamu pernah bekerja di restoran?"

Mila menggeleng, bingung dengan pertanyaan tiba-tiba dari tuan nya,"engg...gak,saya terlalu setia menjadi sukarelawan selama ini pak"jawab Mila yang melihat Rasya terus menikmati makanannya.

"Emang kenapa pak?gak enak ya?"

Rasya menggeleng,"enggak,saya cuman merasa gak asing sama rasa masakannya,mungkin saya pernah makan di suatu tempat tapi saya lupa"

"Ouh"ucap Mila lalu berjalan sambil membaca bacaan baru nya. Rasya merasa heran saat melihat Mila tertawa dengan buku pemberian nya. Dia sangat ingat kalau dirinya menulis rangkuman pelajaran yang sangat ampuh untuk membuat orang mengantuk dalam sekejap saja.

"Kenapa?"tanya Rasya yang masih sibuk dengan aktivitas makan nya,"saya ingat kalau saya tidak menulis cerita humor disana"

"Hahaha ini mah lebih baik dari cerita humor pak"ucap Mila menahan tawanya,"saat ini saya lagi asyik mikirin pak Andra yang tersenyum sama saya pak"

"....pasti sangat lucu"

"Emang dipikiranmu pak Andra seperti apa?"

"Kayak bapak"refleks Mila membuat Rasya membulatkan matanya,"Hah saya?"

"Eh enggak pak,bapak lebih perhatian dan baik sama saya daripada pak Andra"ucap Mila membuat Rasya menatap nya.

"Emang saya perhatian sama kamu?"

Mila mengangguk jujur,"sangat perhatian sampai saya merasa nyaman sama bapak"ucap Mila membuat suasana menjadi canggung. Qiana yang tak sengaja mendengar itu langsung merasa kesal dan masuk ke dalam.

Ceklek....

"Kenapa kamu ada disini?"tanya dokter Qiana kesal membuat Mila hanya bisa terdiam di tempatnya dan menunduk.

0,001 Detik Bersamamu (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang