#36

1.5K 83 0
                                    

"Katakan pada Tuhan jika kita berpisah di dunia,kita akan dipertemukan kembali menuju Surga"

Muhammad Rasya Ibnu Ar Razi

🌿🌿🌿🌿

Mesti tak bisa dilihat,diraba,perasaan ini kerap muncul dan mengombang-  ambing hati manusia. Tak terkecuali kepada seseorang yang ia cintai atas nama iman dan kesederhanaan. Semua menjadi hal terindah sebagai jalan datang untuk menuju ke surga.

Semua orang tahu kalau menikah tanpa cinta adalah kesalahan. Berfikir itu akan menjadi takdir terindah Karena kebiasaan,  itu terlalu beresiko untuk selalu di percaya akan bentuk kemurnian cintanya. Pertemuan,cinta,dan masalah adalah bagian dari takdir untuk Merangkai sebuah kisah tentang Cinta.

Di sana,di rumah sakit Arya Sanjaya Rafka memutuskan untuk pergi ke tempat ibadah setelah berdebat dengan adiknya. Rafka berfikir kalau doa termasuk salah satu cara instan untuk menyelamatkan keadaan Mila. Rafka menangis saat teringat kenangannya bersama Mila di aula markas kerjanya.

"Lo harus baik² saja"lirih Rafka yang belum mengetahui keadaan Mila.

"Ada satu janji yang belum Lo lakuin sama gue dan Lo harus bangun untuk menepati nya"

Flashback.

Sepulang dari kerja Mila pergi kemarkas nya sambil membawa beberapa es dan camilan hangat. Mila tidak tahu kenapa hari ini dia sangat bahagia. Mungkin karena Rasya yang menguntungkan perasaan padanya atau mungkin dirinya yang ingin merayakan hari persahabatan nya.

Langkah Mila terhenti saat melihat Rafka yang tak seceria seperti biasanya. Mila berjalan menghampiri Rafka sambil membawa dua gelas cappucino di tangannya.

Rafka yang tak menyadari keberadaan Mila hanya bisa diam sambil menerima gelasnya.

"Kenapa Lo?"

"Gak papa,hanya rindu gadis yang cantik dan perhatian sama gue tapi sayang kalau gadis itu udah gak peduli sama gue dan selalu dingin sama gue"

"Udah² jangan katakan lagi,gue kesini cuma mau memberikan penawaran perdamaian sama Lo"

Rafka tersenyum,"serius?Lo gak nyesel kan?terus kalau kita damai Lo gak bakal dingin lagi sama gue kan?"

"Tergantung suasana,kalau Lo nya datang pas gue lagi nugas jangan salahin gue kalau gue sembur pake umpatan"ucap Mila membuat Rafka tersenyum melihatnya. Dengan ekspresi mana pun Mila selalu cantik di mata Rafka.

"Kenapa senyam senyum?Lo jangan salah paham kalau gue cuma anggep Lo sebagai temen gue aja dan gak lebih"

"Gak papa temen juga buruk, bukannya gak mungkin juga kalau temen bisa jadi calon imam"

"JANGAN MULAI!!!!!"

rafka tersenyum lalu menyodorkan pergelangan tangannya di depan Mila," Apa ini?"

"Emm beri aku gelang seperti yang Lo pasangin buat Rasya"

"Nggak ada..."

"Berarti Lo gak adil sama temen"

"Iya² entar kalau gak lupa,gue bakal buatin buat Lo"

Rafka tersenyum puas," gue itung janji Lo"ucap Rafka sambil menyeruput es cappucino nya.

"Hmm,oke gue janji"

End flashback

Rafka duduk dibelakang mama nya yang sedang asyik berdoa. Maira yang selesai solat dibuat terkejut hampir mati saat melihat Rafka tiba tiba ada dibelakangnya.

"Ma gimana keadaan Mila?"

"Mila baik² saja,kenapa kamu masih ada disini?"

Rafka menggeleng," ma jelasin semuanya sama aku, sebenarnya apa yang terjadi?kenapa aku seperti orang yang tidak tahu apa² disini?"

"Bukan mama yang tidak ingin memberitahumu tapi mama sudah mengirimimu surat untuk memberitahu mu"

"Surat?aku tidak menerima apapun,ma"

"Kamu bercanda ya?sudah jelas² mama menerima balasan mu, kenapa kamu bilang tidak menerima surat dari mama?"

"Emangnya apa yang aku tulis?lalu bagaimana Mila bisa jadi istrinya Rasya?"

Maira terdiam cukup lama lalu menceritakan semuanya pada Rafka,mulai dari pertemuan,perjodohan,hingga pernikahan yang harus digantikan karena studi Yaman mempelai pria nya.

"Jadi perjodohan ini milikku???"

Maira mengangguk,"Raf,kamu sudah membalas surat mama kalau kamu menolak untuk menikah dengan mila"

Rafka terdiam. Dia bingung dengan dirinya sendiri. Hatinya sibuk memikirkan siapa orang yang tega membohongi mamanya atas nama dirinya. Pikirannya berkecamuk saat penyesalan surat yang membuat dirinya kehilangan segalanya.

"Raf,apa yang kamu pikirkan?walaupun perjodohan ini awalnya adalah milikmu,tapi kenyataannya adalah adikmu yang sudah menikahinya"ucap Maira menenangkan putra nya.

"Aku....juga mencintai nya ma"batin Rafka . Kemudian maira pergi untuk menjenguk menantunya.

🌿🌿🌿🌿

Tap.
Tap.

Adi masuk ke dalam ruangan dan tersenyum saat melihat menantu cantik yang baru saja selamat dari ruang operasi langsung tertawa menghibur ibunya. Mila yang melihat profesor besar di universitas nya merasa terkejut hingga tersedak makanannya.

"Mil,hati² kalau makan"protes Vina menyuapi putrinya.

"Profesor ada disini?"

Adi tersenyum ramah. Setahu Mila Adi adalah Professor serius di kampusnya. Hampir acara seminar sampai materi kelas nya tidak pernah ada candaan sedikitpun di dalam nya. Namun, sekarang kenapa Adi bisa tersenyum seakan Mila adalah bagian dari keluarga nya.

"Bagaimana keadaan mu?"tanya Adi ramah melihat Mila yang makan bersama ibunya.

Mila tersenyum,"Aku baik baik saja,terima kasih ketua aku sudah mendengarnya bkalau anda yang bekerja keras menyelamatkan ku,aku tidak menyangka jikakita bisa bertemu lagi setelah di bandara"

"Mila,apa yang kamu katakan?kenapa memanggilnya ketua?dia itu adalah papa mertuamu"jelas Vina membuat Mila tersedak makanannya. Untuk kali ini benar-benar parah sampai harus menghabiskan gelas minumnya.

"Hah?papa mertua?"tanya Mila yang masih terkejut menatap Adi di depannya," kenapa dunia terlalu berlebihan padaku??

Adi tertawa,"aku papa mertuamu,kenapa bilang takdir terlalu berlebihan padamu?"

"Menjadi menantu dari profesor besar apa itu tidak berlebihan?aku selalu doain profesor karena menjadi pengawas ujian kenapa sekarang malah menjadi papa mertuaku"ucap Mila mendapat senggolan kecil dari ibu nya.

Adi mengedikan bahunya," mungkin permintaan mu terlalu sederhana di banding dengan perbuatan baikmu"ucap Adi sambil tertawa membuat Mila semakin  bingung.

"Kalau anda adalah papa mertuaku,lalu Rafka adalah?"tanya Mila melihat yang baru datang dan berdiri di sampingnya.

"Dia adalah putraku?"

"Lalu Rasya?"

"Dia putra keduaku"

"Oh tidak,aku  benar-benar akan sakit"lirih Mila menjitak kepalanya sendiri.

"Ada apa ini?sesi perkenalan?"

"Udah ketemu pamanmu?"tanya Adi pada Rafka.

Rafka mengangguk,"udah"

"Paman?"tanya Mila penasaran.

"Professor Hamka adalah paman nya,dan ini adalah  rumah sakit miliknya"Jelas Adi membuat Mila semakin terkejut.

Mila terdiam sambil mengumpat dirinya sendiri. Bagaimana dia bisa menjadi menantu keluarga kaya yang terkenal ini dibandingkan dengan dirinya yang sederhana.

"Apa kamu perlu aku kenalkan lagi sama mama mertuamu?"

Mila menggeleng,"tidak perlu....tidak perlu...aku tidak amnesia"ucap Mila gugup membuat semuanya tertawa.




0,001 Detik Bersamamu (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang