#82

754 37 0
                                    

Tap.
Tap.

"DR. QIANA ANASTASYA DEWI!!"

"Mila....bagaimana kamu bisa hidup kembali?"lirih qiana yang shock melihat Arum ada di depannya.

"Kenapa kamu berani buat ganggu suamiku hah?"ucap Arum datar namun sangat berenergi untuk membuat tulang hati Qiana rapuh sampai paru paru. Azen yang melihat itu tertawa dan mencoba untuk melihatkan wajah kemarahannya.

Qiana memberanikan diri sambil maju langkah demi langkah hingga membuat Arum memundurkan langkahnya "kamu mau apa emang?aku lebih dulu mencintai Rasya dan kita akan segera menikah,....kamu tidak bisa menghalangi hubungan ku lagi bersamanya"

"Aku tidak pernah ingin menikahimu"ucap Rasya membuat qiana kesal dan hendak mendorong tubuh Mila sampai terjatuh. Untungnya Rasya cepat dan berhasil meraih tangan Mila untuk  jatuh dalam pelukan nya saat kakinya hendak tergelincir ke tanah.

Rasya memeluk Arum erat" maafkan aku..jangan pergi dan menyuruhku untuk menikah lagi "bisik Rasya terdengar sangat tulus .

"Bantu aku mengusirnya pergi nanti aku dan putraku tidak akan mengganggumu lagi"bisiknya lagi karena merasakan Arum yang terus memberontak dalam pelukannya. Arum terdiam dan terpaksa menerima pelukan Rasya agar drama ini segera cepat selesai.

"Iya sayangku..aku tidak akan pergi lagi darimu selamanya"ucap Arum terpaksa membuat Rasya dan Azen tersenyum kemenangan.

"Sya, lalu aku?"tanya qiana kesal melihat Rasya dan arum yang saling berpelukan.

"Qiana,apa kamu tidak lihat kalau aku dan Mila masih saling mencintai"ucap Rasya membuat qiana kesal lalu pergi. Seketika itu Arum langsung mendorong tubuh Rasya untuk menjauh dari pelukannya.

"Jangan lupa janjimu untuk tidak menggangguku lagi"

"Azen, apa kamu dengar ayah mengatakan itu?"tanya Rasya pura pura lupa dengan ucapannya. Baginya, bagaimana pun sikap Mila ia ingin selalu terlibat dalam hidupnya. Dalam hatinya ia benar benar yakin kalau wanita di depannya itu adalah istri sah nya.

Azen menggeleng" enggak denger ayah"ucap Azen mendukung kebohongan ayahnya karena dia yang juga ingin terus bersama ibunya.

Rasya tersenyum melihat Arum yang sedang menatapnya kesal, " terus apalagi yang kamu denger?apa kamu masih ingat?"tanya Rasya mendapat anggukan.

"Ibu tadi bilang kalau ibu tidak akan pergi dari ayah selamanya,apa aku benar ayah?"

"Anak pintar, ayo kita pergi...biarkan ibumu beristirahat dengan baik... besok kita harus menemuinya kembali"ajak Rasya menggendong Azen pergi.

"Kalian!!!benar benar menyebalkan!!"teriak Arum kesal melihat kepergian Rasya dan putranya.

"Arum!!!"panggil seorang gadis,salah satu dari rombongan nya.

"Apa?"refleks Azen melampiaskan amarahnya.

"Hey...hey kenapa kamu kesal?"

"Gak tau..aku habis bertemu dengan dua orang gila"ucap Arum lalu pergi meninggalkan kebingungan untuk temannya.

Gadis itu menggeleng " dasar aneh!!"ucap nya lalu pergi menyusul Arum.

🌿🌿🌿🌿🌿

Rasya penasaran melihat putranya yang selalu cerewet mendadak menjadi diam di dalam mobilnya. Rasya melakukan mobilnya di sebelah kiri jalan lalu menginjak rem nya.

"Dewi tahu nggak ya kalau aku punya pangeran pintar tapi  tiba tiba dia mengabaikan ayahnya seperti ini?ada yang tau nggak ya kenapa dia jadi sedih begini?"sindir Rasya sambil menatap langit di kaca depan mobilnya.

0,001 Detik Bersamamu (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang