"cinta kita tidak sesederhana seperti yang orang pikirkan"
Hanya dua puluh menit waktu yang dibutuhkan gara untuk sampai ke rumah nya. Gara langsung tersenyum saat melihat keluarga nya bahagia bersama adik perempuannya. Semuanya terlihat bahagia jauh seperti tiga tahun yang lalu.
"Gosipin apa nih seru banget"ucap gara yang sudah berdiri di antara ibu dan adiknya.
"Gosipin kakak sama kak Yesa" jawab Arum antusias.
Gara tertawa sambil berkacak pinggang menatap adiknya " udah kakak tembak tadi tapi dia ngiranya cuma bohongan"
"Yah, emang kamu nembaknya gimana?menurut ibu Yesa juga gadis baik dan sangat mengayomi"
"Pasti kakak tembak terus bilang cuma boongan karena takut di tolak kak Yesa ya?"
"Kok kamu tahu sih?"ucap gara mencubit pipi Arum gemas seolah menganggap itu adalah hal yang sepele.
"Udah kebaca dari ke sekian cinta kakak"
"Udah² jangan di bahas , ayo makan martabak"ajak gara mengeluarkan dua kotak martabak langganannya. Dengan senang Arum langsung memakannya dengan lahap.
"Gar, lain kali kamu jangan seperti itu sama perasaan cewek,entar kena karma loh ...coba bayangin aja kalau adikmu di gituin sama orang,pasti kamu juga gak terima kan?suka atau gak jangan sampai menyakiti hatinya "protes Dewi, ibunya.
"Iya² ibuku sayang ...gara janji gak bakalan gitu lagi"ucap gara sambil menyuapi ibunya .
"Kak martabak nya enak"
Gara tersenyum sambil mengacak rambut adiknya" kalau begitu makan yang banyak "ucapnya mendapat anggukan.
"Aku harap pilihanku tidak salah untuk membuatmu menggantikannya "batin gara sambil menatap Arum dalam
🌿🌿🌿🌿🌿
Jam sudah pukul 10 malam. Arum sudah ada di kamar karena gara yang menyuruh nya untuk pergi beristirahat. Suasana rumah mendadak canggung saat gara menatap ayahnya yang terus prihatin melihatnya.
"HH yah gak tidur?"ucap gara basa basu untuk menutup suasana tidak mengenakan itu. Selama ini hanya Bayu lah yang mengerti kebohongan gara yang selalu disembunyikan.
"Apa kebohongan seperti ini sungguh membuatmu bahagia?"tanya Bayu membuat gara terdiam "mau sampai kapan kamu menyembunyikan identitasnya dan tidak mencari keluarga nya?"
Gara terdiam. Kehilangan adik kesayangannya terlalu berat untuk gara, apalagi saat jasad adiknya belum berhasil di temukan. Selama ini ia hanya bisa mengganti Arumi Dwi(anak kedua) menjadi Arumi Triya(yang ketiga)untuk pelipur sakit hatinya.
"Arumi Dwi Maharani sudah meninggal kamu tidak bisa mengganti nya Triya menjadi adik kandung mu!dia juga punya keluarga gar, ayah sedih melihat kepura² an mu seperti ini"
"Emang apa salahnya kalau dia punya keluarga?apa ayah tahu keluarga nya?tidak² apa dia bisa mengingat keluarga nya sendiri?sudahlah yah, dia ada untuk menggantikan arumku...aku tidak akan percaya kalau jasad Arum belum kita temukan"putus gara yang menganggap Arum di rumahnya adalah pengganti bdari sosok Arum yang sudah hilang tiga tahun yang lalu. Memang kalau kehilangan orang yang paling kita sayang adalah hal yang terlalu berat untuk di lewati. Gara sayang Arumi Dwi Maharani bukan Arumi Triya Maharani. Itu adalah kebenaran mutlak dari ke sekian orang yang menyebut nya sebagai persaudaraan termanis.
"Ayah hanya ingin kamu sadar gar dan mencari keluarga nya"batin Bayu melihat kepergian putranya. Sebenarnya ia juga sedih menantikan kepulangan putrinya. Akan tetapi, mengganti kesedihan dengan kebohongan itu juga terlalu sulit untuk ia lakukan. Jika istri dan putranya senang, maka ia harus sadar untuk menyadarkan keduanya.
🌿🌿🌿🌿🌿
Tanggal lima belas Juni, hari dimana Rasya, Rizal, Nabila dan qiana, senggang di rumah sakit. Mereka berempat memutuskan untuk makan bersama dinkantin yang sedang mempromosikan menu barunya. Seperti biasanya kalau menu itu tak jauh² dari menu empat sehat lima sempurna. Salad sayur dan semacamnya terlalu memuakkan untuk Rasya dan semua kawan² nya.
"Salad sayur sambal bawang?gue pikir menu barunya apaaan ternyata sama aja"cetus Rizal yang kesal melihat menu² sehat di kantin yang tidak pernah ada perubahan. Mungkin hanya berbeda sambalnya saja.
"Gausah bawel,itu bisa ngelancarin asi tau buat anakmu"respon jutek dari Nabila.
"Ya sekali kali pizza, hamburger,ata spaghetti gitu"
"Makanan itu gak sehat buat kalian yang para dokter"sahur Rafka sambil menggandeng tangan kecil Azen. Azen langsung berlari saat melihat ayahnya yang sudah tersenyum padanya.
"Ayah,aku kangen ayah"ucap Azen yang sudah memeluk Rasya dengan tangan kecilnya.
"Lihat sya anakmu ini manja banget"
"Ih daripada paman yang suka ngeluh,sayur aja gak suka masak kalah sama aku yang habis makan sayur"
Rizal hanya menggeleng" dasar anak nya Rasya sama² pinter buat bikin orang kesel"
"Udah² jangan ribut sama bocah lagi, di mobil gue ada empat kardus pizza,dua paket Hamburger sama 4 tepak spaghetti "
"Resek Lo, kenapa gak dibawa sekalian?"
Rafka mengedikan bahunya" tangan gue udah sibuk buat gandeng Azen,"ucapnya yang sudah melihat Rizal pergi dengan kekesalan nya.
"Sya ..aku bawakan nasi goreng kesukaan mu"ucap qiana membuat suasana langsung hening termasuk Azen yang tidak suka melihatnya.
"Ayah,gak suka nasi goreng...bibi qiana"
"Ayahmu sangat suka Azen"
"Ih ayah gak suka!!,ayah cuman suka nasi goreng buatan ibu sama paman"cetus Azen kesal melihat qiana yang ingin mencari muka di depan ayahnya. Dalam hidup nya Azen memang belum tahu siapa ibunya. Akan tetapi,Mila bagi Azen sudah seperti Dewi surga yang tak bisa digantikan oleh siapapun juga.
"Azen jaga sikapmu!!!"ucap Rasya membuat Azen mengerucutkan bibir sambil bersedekap dada.
"Aku makan ini saja"ucap Rasya membuat Azen bersorak senang dan mngejek qiana yang sudah menekuk wajahnya. Memang kekuatan putra tampan sudah cukup untuk mengalahkan selingkuh yang sok cantik.
Hening.
"Oh iya sya habis ini Lo mau kemana?"tanya Rizal yang sudah melahap dua kotak isi pizza-nya.
"Studio "jawab Rasya singkat yang sepertinya sangat menikmati salad sayur nya.
"Ngapain?"
"Ada urusan"jawab Rasya singkat membuat semua kesal mendengar nya.
"Aku ikut ya sya... kebetulan kita juga searah"ucap qiana membuat Azen langsung kesal.
"BIBI QIANA GAK BOLEH IKUT!BIBI QIANA MAU CAPER YA SAMA AYAH?AZEN MAU IZININ AYAH KALAU AYAH BERANGKAT NYA SENDIRIAN. TITIK"
"Iya Azen,ayahmu dulu anak yang penurut"gurau Rafka membuat Rasya menggeleng.
"Ayah berangkat"pamit Rasya langsung pergi setelah mengelus puncak kepala putranya.
"Baik ayah hati ² di jalan dan jangan lupa makan!"teriak Azen senang melihat qiana yang duduk kesal di tempatnya.
"Lampu merah Azen udah menyala terang, gak tau orang yang mau berlari udah sadar buat berhenti nggak?"sindir Rizal membuat qiana pergi.
"Keren Lo"puji Rafka.
"Iya paman keren,aku gak suka sama bibi qiana"
"Kalau sama bibi Nabila suka nggak"
Azen mengangguk" bibi Nabila baik, punya nya paman rizal"ucap Azen membuat semuanya tertawa. "Kalau mau nya ayah, Azen gak jadi suka"
"Paman pukul ayahmu kalau sampai rebut bibi Nabila "
"Dasar kekanakan Kanakan"
KAMU SEDANG MEMBACA
0,001 Detik Bersamamu (END)
Fiksi Penggemar"Cinta kita seperti Bunga Aster, tersembunyi tapi indah" ~Kamila Rasya adalah dokter tampan yang dikenal dengan sifat cekatan nya dan profesional dalam kerjanya. Seorang dokter yang menganggap satu detik adalah berharga terpaksa harus menggantikan...