Markas relawan Bandung,semuanya tak kunjung berhenti untuk memastikan keadaan Mila baik baik saja. Sosok rafka yang baru datang dari persembunyiannya di buat cemas dengan raut wajah teman nya yang tak seperti biasanya.
"Semoga Nur baik ² saja"ucap Audy membuat Rafka berlari ke arahnya. Yah memang kalau sebulan ini Rafka sudah resmi menjadi tim mereka. Perubahan mereka sangat akrab karena sisi Rafka yang juga Ramah pada semuanya.
"Apa yang terjadi sama Mila?"
Semuanya terdiam lalu menggeleng pasrah.
"CEPAT KATAKAN DIMANA MILA"teriak Rafka cemas karena tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi pada Mila.
"Mila tadi mau ke panti Cempaka,lalu gak sengaja mengambil kunci mobil Zera yang rusak dari beberapa Minggu yang lalu,kita khawatir sesuatu yang buruk terjadi padanya karena nomer Mila yang tidak bisa di hubungi"jelas Audy memberanikan diri.
"Raf,tenang lah"ucap Audy menepuk bahu Rafka membuat pria itu kesal dan langsung mengambil kunci motor nya. Kemudian Rafka pergi menjemput Mila dengan sepeda motor kuno milik temannya. Jari jarinya terluka karena kecepatan motor yang ia paksakan. Ia sangat tidak tenang dan merasa bersalah karena tidak bisa menjaga Mila dengan baik di sampingnya. Dalam kepanikan nya Rafka tahu kalau kemarin,hari ini,dan esok ia sungguh mencintai Mila.
🌿🌿🌿🌿
Genting di lokasi kejadian. Petugas polisi menemukan ponsel Mila dan menghubungi nomer kontak yang Mila hubungi terakhir kali. Wati ingat kalau sebelum kecelakaan nona nya menelfon untuk menu masakan suaminya. Ia terkejut dan panik saat mendapat panggilan dari petugas polisi yang mengatakan nona nya telah mengalami kecelakaan parah di perjalanannya.
Wati berlari dan mengetuk pintu kamar Rasya yang masih sunyi dengan pikiran yang mengkhawatirkan.
Tok.
Tok."Tuan muda!tuan muda!gawat!"teriak Wati dengan energi yang tidak biasa. Rasya yang merasa tidak tenang dengan keributan pembantunya langsung bergegas dan membukakan pintu nya.
"Ada apa bik?"tanya Rasya khawatir. Tidak biasanya ia melihat bibi Wati bisa sepanik ini.
"Nona muda tuan,gawat!!!!"
"Ada apa dengan Mila?"bentak Rasya serius. Setelah hari ini dia sudah memutuskan untuk menjaga istrinya tetap aman dan bahagia di seluruh kehidupannya.
"Nona muda... kecelakaan" jawab bibi Wati yang mulai menangis. "Tadi pihak kepolisian menelfon saya karena saya adalah nomor yang terakhir kali di hubungi nona muda"
".....tuan, nona muda tadi menelfon saya agar saya bisa memasakkan makanan kesukaan tuan muda,tolong bawa nona muda kembali tuan,saya sangat khawatir padanya"ucap Wati dengan deraian air matanya yang deras.
Tanpa berfikir panjang lagi Rasya langsung mengambil kunci mobilnya,"Ada dimana?"
"Jalan Cempaka putih menuju jalan Cempaka kasih"jawab bibi Wati melihat Rasya yang bergegas pergi untuk menjemput istrinya.
Rasya masuk kedalam mobilnya,menelfon Mila dengan ponsel nya. Sejenak ia lega kemudian merasa panik saat mendengar suara gadis yang ia yakini itu buka suara milik istrinya.
"Maaf,nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada diluar jangkauan"ucap gadis itu dari seberang telefon membuat Rasya langsung melempar ponselnya.
Rasya mengacak-acak rambutnya kesal lalu menarik pegas untuk menambah kecepatan mobilnya.
"Mil..kalau kamu sungguh patuh sama suami mu,aku tidak akan mengizinkan mu untuk meninggalkan ku pergi"ucap Rasya khawatir yang mulai melihat kerumunan polisi di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
0,001 Detik Bersamamu (END)
Fanfiction"Cinta kita seperti Bunga Aster, tersembunyi tapi indah" ~Kamila Rasya adalah dokter tampan yang dikenal dengan sifat cekatan nya dan profesional dalam kerjanya. Seorang dokter yang menganggap satu detik adalah berharga terpaksa harus menggantikan...