Dreeet....
Panggilan telepon dari saku Mila berhasil menggetarkan dada nya. Mila mengambil ponselnya dan melihat nomor Salfa yang terus menelponnya.
"Mila!!!!!Mila!!!!!"
"SAl Lo makan mikrofon?gue belum budek sampai butuh Lo teriakin"
"Hehehe maaf maaf"
"Apa?"
"Gue bakal datang ke Cilacap tempat Lo kerja karena gue bakal buat berita disana....biasalah tugas dinas"
"Lulus aja belum kelar pake acara dinas"
"Ini adalah awal dari karir gue buat jadi jurnalis yang hebat dan Lo harus bantu gue!!!!"
"Hmmm entar gue sharelock mumpung gue juga masih bertugas"
"Oke thanks muah muah muah"ucap Salfa lalu menutup telfon nya.
"Saudara Lo belok ya sampai kek gitu"
"Lo yang belok nguping pembicaraan gue"cetus Mila membuat Rafka tertawa
"Gue gak nguping tapi Suara Lo yang keras sampai buat telinga gue denger"
"Sebahagia nya Lo deh"
Rafka tertawa sambil melihat gadis itu dalam,"Ternyata nama Lo Mila"lirih Rafka membuat Mila mengernyitkan dahinya,"Tapi kenapa Lo di panggil Nur?"
"Nama gue ada nur nya"
"Terus ada apa lagi?"
"Menurut Lo gue ada minat buat jawab pertanyaan Lo"ucap Mila yang terkejut melihat Rafka yang sudah menarik kartu identitasnya.
"Gue panggil Lo sayyidah aja"ucap Rafka senang,".....sayyidah nya bang Rafka"
"Terserah"
"Say.....tunggu babang"teriak Rafka mengikuti Mila yang pergi meninggalkan nya.
🌿🌿🌿🌿
Lagi lagi hari Sabtu dihabiskan oleh Rasya dengan pekerjaan. Rasya menghela nafasnya karena keadaan yang belum baik di Lumajang. Ditambah dengan asap kabut yang terus menganggu saluran pernafasan warga. Dan tubuh yang kurang air hingga dehidrasi berat pada tubuh warga. Rasya tidak tahu kapan dia bisa kembali dan bertemu dengan Mila.
Tap.
Tap."Mila semuyunknya aku"teriak Salfa membuat Rafka bergidik ngeri mendengarnya.
"Ih Salfa Lo buat gue pengen muntah"
"Gimana info nya?"tanya Salfa sambil mengeluarkan catatan kecil dari dalam tas nya.
"Lo terlambat, keadaan sudah jauh lebih baik sekarang"ucap Rafka sambil tertawa,"cari info sekarang sama aja kek buat cerita"
"Eh siapa Lo,emang kenapa kalau cari info sekarang?kalau gue cari info nya pas bencana gue bakal jadi petugas bukannya jurnalis berita"
"Di dunia ini butuh bukti,kalo Lo gak foto pas tanah longsor nya ,semua jadi kurang percaya sama berita Lo"
"Bencana kok di foto gak mikir Lo?paling juga kalau Lo ada di posisi gue Lo lari kan Sampek hape Lo jatuh gak jadi foto"
"Serah Lo deh,cantik cantik bego amat"
"Ciye Lo ngaku gue cantik?jangan jangan Lo suka lagi sama gue...maaf ya Lo orang ke 1002 yang bilang gue cantik"
"Angin lewat"ucap Rafka mengabaikan celoteh Salfa padanya
"Dih siapa sih nih pria tengil"ucap Salfa membuat Rafka berdiri tegak sambil menyodorkan tangan nya.
"Kenalin,gue ayah dari anak²nya"Ucap Rafka sambil melirik Mila di sampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
0,001 Detik Bersamamu (END)
Fanfic"Cinta kita seperti Bunga Aster, tersembunyi tapi indah" ~Kamila Rasya adalah dokter tampan yang dikenal dengan sifat cekatan nya dan profesional dalam kerjanya. Seorang dokter yang menganggap satu detik adalah berharga terpaksa harus menggantikan...