#55

932 40 0
                                    

Aceh, Sumatra Utara.

Mila menangis melihat keadaan Aceh yang sudah hancur tak terselamatkan. Ada sekitar 1.208 orang yang tewas dan 2000 oran luka². Hati Mila sangat sakit saat melihat 10 jasad anak kecil yang berjajar rapi di bawah pohon kelapa.

"Kak, kenapa keadaan nya bisa separah ini?apa tidak ada yang selamat dari mereka?"

"Entahlah nur, sejauh ini aku belum melihat anak kecil yang hidup"jawab Laila sedih. Ia kembali bergegas untuk menyelamatkan korban yang masih tersisa.

Mila berjalan langkah demi langkah keluar daerah yang jauh dari kota. Mila menangis saat melihat korban yang sudah tenggelam dibawah pasir putih. Betapa terkejutnya ia saat kakinya hampir menginjak dada seseorang dibawahnya. Mila terjatuh dan ditangkap oleh gadis muda dibelakang nya.

"Dugaanku benar ibu ada disini"batin gadis itu tersenyum penuh arti.

"Hati² nyonya"teriaknya khawatir membuat Mila menatapnya serius.

"Kenapa kamu disini?"

Gadis itu menunduk," maaf Bu aku gagal memenuhi janjiku"

"Apa maksudmu?"tanya Mila yang masih bingung dengan gadis di depannya. Ia merasa tak tega saat gadis itu terus saja menangis lalu memeluknya erat.

"Jangan menangis"lirih Mila mendengar gadis itu yang mulai sesenggukan.

"Wanita itu meninggal tiba², aku tidak tahu kenapa tapi aku merasa gagal telah melanggar janjiku Bu"

Hati nurani Mila membuat nya membalas pelukan itu sambil menepuk nepuk punggungnya." Itu bukan salahmu....seberapa besar usahamu kalau Tuhan sudah menakdirkan kita juga tidak bisa apa² nak....."ucapnya membuat gadis itu menatapnya dalam. Ia tersenyum bsaat kehangatan itu mulai menghapus air matanya.

Hening.

"Siapa kamu?kenapa memanggilku ibu?"tanya Mila membuat gadis itu terdiam.

"Kalau kamu tidak mau menjawabnya,aku bisa memanggil mu cinta"

"Cinta?"

"Kamu gadis yang penuh kasih sayang, aku sangat menyukaimu"ucap Mila tak mendapat respon apapun dari gadis di depannya. "Kalau kamu tidak suka,tidak masalah"

"Begitu saja Bu aku suka,emmm....boleh aku panggil kamu ibu?"

"Aku sudah punya putra tapi belum punya putri cantik seperti mu.....kamu boleh memanggilku ibu tapi sebelum itu aku juga mau bertanya kenapa kamu mau melakukannya?"

"Aku sangat mengagumi mu"jawabnya tulus," aku selalu melihatmu menolong orang dimana saja maka dari itu aku ingin menjadi seperti mu...."

"Baiklah,ayo pergi "ucap Mila merasa terharu.

"Ibu,apa sungguh tidak mengingatku?"batin cinta sedih.

"Cinta ayo!"teriak mila membuat cinta tersadar dari lamunannya.

"Baik Bu,aku datang"

🌿🌿🌿🌿🌿

RS,breenhurg Singapura.

Wiuw....wiuw....

Suara dering ambulance menandakan kalau keadaan sedang tidak baik baik saja. Rizal kewalahan saat keadaan new Zealand mendadak drastis dari keadaan di Jepang. Presentasi 205,98% orang sakit dengan 89,88% orang meninggal membuat rumah sakit berantakan karena kurangnya tenaga kerja. Rizal bingung kepada siapa dirinya akan memeriksa lebih awal. Hampir semua pasien mengeluh kesakitan membuat kepalanya sakit sampai ingin pecah. Kemudian Rizal bergerak dari ruang 1 dan memerintahkan pekerjanya untuk menyebar lebih cepat.

"Dr Rizal ada seseorang yang ingin menemuinya"ucap temannya lalu pergi. Tanpa berfikir panjang Rizal langsung pergi menemui orang itu karena waktu senggangnya yang teramat amat singkat.

Tap.
Tap.

Langkah Rizal terhenti saat melihat pria berbadan tegap berkemeja hitam. Kulit yang putih bersih dan wajah yang sangat tampan bak tokoh Adipati di kerajaan Sriwijaya.

"Husain"ucapnya to the point untuk me jawab semua kebingungan di wajah Rizal. Ia memberikan tangannya untuk berjabat membuat Rizal hanya terdiam dan menerima uluran tangannya. Dalam hatinya, ia sungguh tidak mengenal pria itu. Akan tetapi ,nama pemuda itu terdengar sangat tidak asing di telinga nya.

"Aku sahabat nya Rasya di Singapura"jelasnya terdengar sangat berwibawa," dia menyuruhku membantumu saat tahu keadaan di new Zealand yang sekarang"sambungnya membuat Rizal mengangguk paham.

"Baiklah langsung saja kita tidak punya waktu banyak"ucap Rizal membuat Husain langsung ikut bergegas. Syukurlah ada Husain yang bisa membantu Rizal untuk meringankan beban nya.

🌿🌿🌿🌿

Tak cukup Aceh dan new Zealand yang mengalami keadaan gentin yang parah. Rumah sakit Arya Sanjaya juga dihujani banyak pasien pelajar yang luka² akibat aksi demo mereka. Mereka semua tidak menerima jika ujian nasional kembali diberlakukan. Apalagi keadaan saat itu bersamaan dengan adegan tawuran antar geng karena permasalahan internal anggota mereka. Kabar sengit dari mulut Kemulut membuat info itu menyebar sampai depan rumah kediaman Ar Razi.

"Pa, sekarang bagaimana ini?"tanya maira khawatir saat telpon Mila dan Rasya tak lagi bisa dihubungi." Rasya belum ada kabar di Jepang sementara keadaan new Zealand juga bertambah semakin parah"

Adi terdiam dan langsung menatap maira dalam," aku akan pergi ke Jepang"putusnya serius sambil memegang kedua tangan maira.

Maira yang paham dengan tugas suaminya langsung mengangguk mantap untuk mengikhlaskan nya pergi," kalau begitu biarkan aku membany new Zealand",ucap maira langsung mendapat penolakan dari suaminya.

"Jangan ma,lebih baik kamu ke rumah sakit saja membantu dokter yang lain disana"ucap Adi " sudah ada kakak dan Husain yang membantu disana"sambungnya karena tadi pagi mendapat telepon dari Hamka dan Husain yang memberi bantuan.

Keduanya sungguh tidak tahu kalau menantunya saat ini sedang bertugas di Aceh. Yang mereka tahu hanya satu yaitu mengirim beberapa orang disana untuk memberi bantuan secepatnya pada korban² di Aceh.

🌿🌿🌿🌿

0,001 Detik Bersamamu (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang