Tap.
Tap.Azen yang baru saja datang setelah bermain dengan Rafka langsung terdiam saat melihat Rasya menangis sambil melamun di depan jendela kantornya.
"Ayah nangis?ayah rindu sama ibu ya?jangan nangis yah, nanti Azen juga ikut sedih kalau liat ayah nangis"ucap Azen menangis sambil menggoyang goyang hari telunjuk ayahnya.
"Ayah gak nangis,ayah cuma kelilipan, siapa yang bilang ayah nangis?"
"Sungguh?baguslah kalau ayah gak nangis, aku juga ikut seneng jadinya "
"Oh iya kenapa kamu kesini?udah mainnya sama paman?"
Azen mengangguk "paman lelah, dia menyuruhku untuk memberikan ini pada paman"ucapnya sambil menyodorkan satu kotak nasi goreng buatan Rafka.
"Jangan lupa makan, aku mau pulang dulu"
"Azen!Azen"
"Iya ayah ada apa?"
"Ayah tidak pulang malam ini, ayah masih ada rapat, jadi Azen gak perlu tunggu ayah dan langsung tidur sama paman"
Azen hanya mengangguk kecil lalu keluar dari ruangan ayahnya.
Semua orang merasa tak enak saat Rasya datang menanyakan rapat yang sudah di mulai sejak tadi. Dulunya mungkin rapat tidak akan pernah terjadi sebelum kehadiran nya sudah bisa dipastikan. Namun, sekarang sudah berubah sejak hari dimana Mila hilang dan konsentrasi Rasya yang bertambah tidak masuk akal. Hal itu yang membuat semua dokter merasa kalau kehadirannya sudah tidak dibutuhkan lagi.
"Sepertinya anda sudah mempunyai orang kepercayaan lagi"sindir Rasya saat melihat Hamka keluar dari ruang rapat. Tidak biasanya ia di tinggal rapat seperti ini. "Apa anda masih pamanku?"
"Apa yang sebenarnya mau kamu bilang? hubungan keluarga bagiku tidak berguna di tempat kerja, apa kamu kesal karena aku tidak mengundang mu rapat?"
"Hal seperti itu tidak akan memusingkan pikiran ku,maaf anda salah paham"ucap Rasya lalu pergi. Memang hubungan mereka sejauh ini semakin bertambah tidak sehat. Hal itu dimulai dari Rasya yang hampir menghilangkan nyawa orang karena kehilangan konsentrasi nya. Hamka kesal dan langsung menurunkan jabatan nya menjadi dokter umum biasa. Selama Rasya belum bisa melupakan Mila,maka selama itulah dia tidak diizinkan lagi untuk bekerja di ruang operasi. Ia hanya bisa menerima jabatan itu saat ayahnya sendiri menyetujui keputusan pamannya.
Hari ini, dimana jam jaga mulai senggang dan rumah sakit menjadi sepi. Semuanya terkejut saat melihat peluru menembus perut korban hingga bagian dalam paru-parunya. Suami korban histeris meminta tolong, diikuti dengan para suster yang mulai bertindak untuk melakukan tugasnya.
"Dokter gawat,tidak ada dokter yang senggang hari ini!"ucap suster pada Rasya di dalam ruangannya.
"Panggil profesor Hamka dan Adi sekarang!"
"Profesor Hamka masih ada di ruang operasi lain"
"Lalu papa?"
"Beliau ada di rumah sakit Singapura sejak dua bulan yang lalu"ucap suster itu membuat Rasya menggeleng. Tidak, dia sampai melupakan hal itu.
Hening.
Suster itu langsung terkejut saat melihat Rasya yang sepertinya ingin bertindak pada pasien.
"Tapi dok, anda masih berada dalam masa hukuman"
"Aku tidak akan membiarkan dia mati begitu saja"ucap rasya lalu menghentikan langkahnya saat mendengar suara radio yang mirip sekali dengan suara yang selama ini ia rindukan.
Hai, selamat malam langit yang penuh bintang² dan bulan penuh yang bersinar sangat terang....apa kabar kalian semua? Lelah,marah,atau bahagia menghadapi dunia penuh teka teki ini? Radio FM 19 datang lagi untuk menemani kalian semua untuk menyambut hari esok yang lebih bersemangat.
Emm ...mungkin kalau dipikir-pikir hari ini cukup melelahkan ya buat hadapin apa itu dunia?ada banyak masalah yang begitu sangat menguras tenaga. Bagaimana?menurutku sih asal di jalani dengan senyum dan ikhlas semua itu akan menjadi hal yang paling menyenangkan. Tahu nggak?kalau di dunia ini masih menyisakan satu hal yang paling indah u tuk di lewatkan yaitu......cinta. kebahagiaan yang murni saat jantung mu berdebar dan senyuman mu yang terukir saat sedang menatapnya. Intinya lakukan apa yang kamu anggap itu benar seolah kamu adalah seorang malaikat utusan. Keep your heart ..keep your smile... Hanya kamu yang tahu apa yang berharga dalam dirimu ...lakukan dan terus percaya kalau norma ada untuk maju bukan untuk mundur dari dirimu....sekian dan jumpa lagi. Bersama estetika malam
Rasya terdiam sambil memegang erat dadanya. Ia sungguh berfikir kalau suara itu adalah milik dari gadis yang ia rindukan. Ia tidak tahu pasti kebenarannya,tapi insting nya selalu berpihak padanya. Ia langsung tersadar saat panggilan suster mengagetkan dirinya.
"Dok, apa anda baik baik saja?"
Rasya mengangguk lalu berjalan menuju ruang operasi. Sepertinya diri Rasya yang dulu telah di lahiran kembali sekarang.
Satu jam.
Tiga jam.
Tujuh jam.Hamka langsung berlari dari ruangannya saat mendengar Rasya yang nekat masuk ke dalam ruang operasi. Ia tidak mau jika rumah sakitnya harus ditutup karena kecerobohan Rasya yang tidak konsentrasi dalam melakukan tindakan. Langkah nya langsung terhenti saat melihat lampu operasi sudah selesai di matikan.
"Bagaimana pasienmu?"tanya Hamka datar hendak melontarkan amarah nya pada Rasya.
"Pelurunya...sudah berhasil di keluarkan"jawab Rasya datar lalu pergi
Hening satu detik.
Dua detik."Apa kamu sudah melupakannya?",tanya Hamka membuat Rasya langsung menghentikan langkahnya.
"Kalau aku hilang sudah,apa anda percaya?"jawabnya kembali pergi.
"Kalau kamu sudah melupakannya itu lebih baik untuk masa depanmu"gumam Hamka yang merasa qiana lah yang lebih baik untuk bersama keponakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
0,001 Detik Bersamamu (END)
Fanfiction"Cinta kita seperti Bunga Aster, tersembunyi tapi indah" ~Kamila Rasya adalah dokter tampan yang dikenal dengan sifat cekatan nya dan profesional dalam kerjanya. Seorang dokter yang menganggap satu detik adalah berharga terpaksa harus menggantikan...