Mila pulang ke rumahnya sambil menangis . Ia tidak tahu apa kesalahannya sampai harus kehilangan sahabatnya. Jika ada peri yang bisa menjawab pertanyaannya,dia pasti akan bertanya dan mencari solusinya.
Disisi lain,Wati yang tak tega melihat nonanya langsung bergegas untuk menelfon Rafka di kantor nya. Rafka yang mendengar perinya menangis langsung beranjak pergi dan terjebak kemacetan.
Mila berlari ke kamar nya dan mengambil foto ayahnya yang ia simpan di dalam buku diary nya. Mila terkejut saat melihat berkas pengadilan ada di lemari pakaiannya.
Deraian air mata Mila semakin hebat saat melihat map penting yang bertuliskan surat perceraian atas namanya.
"Kenapa suamiku mau menceraikan ku? sebenarnya apa salahku?"ucap Mila yang berlari pergi dari rumah nya. Wati yang melihat itu merasa panik dan sedih saat Mila keluar dengan tangisnya.
Tap.
Tap."Dimana Mila?"tanya Rafka panik melihat raut wajah bibinya.
"Nona..."jawab Wati gugup membuat Rafka langsung berlari mengecek kamarnya.
Braakkk...
"Mila!!!Mila!!!"teriak Rafka mencari istri nya lalu terdiam saat melihat surat cerai tergeletak di lantai kamarnya. Rafka langsung mengambil kunci mobilnya,lalu pergi ke rumah sakit , tempat Rasya bekerja.
"RASYA!RASYA!!!"teriak Rafka kesal sambil menggenggam surat cerai di tangannya.
"Ada apa kakak teriak² seperti ini di tempatku?"
Rafka mencekal tangan Rasya erat dan membawa pria itu sampai ke belakang rumah sakit. Semuanya merasa heran termasuk Rasya karena Rafka yang datang dengan semua amarahnya.
"Kak,ada apa?"
Bugh...
Hantaman keras mendarat ke tubuh Rasya hingga sudut bibirnya mengeluarkan darah merah segar.
"Brengsek!!!"teriak Rafka sambil menarik kerah kemeja Rasya.
Bugh....
Hantaman keras terpaksa mendarat di wajah Rafka karena dirinya yang tidak bisa mengendalikan emosinya. Rasya kesal dan memukul kakak nya karena situasi rumah sakit yang tidak bisa membuat kakak nya tenang.
"Datang seperti ini,apa tidak bisa berbicara baik²?"ucap Rasya kesal sambil melihat Rafka yang mengelap darah di sudut bibirnya sendiri.
Bukannya tenang,Rafka langsung menarik kemeja putih Rasya lagi,"CEPAT KATAKAN PADAKU,KENAPA BISA ADA SURAT CERAI DI KAMARMU?"ucap Rafka membuat Rasya langsung mengira kalau Mila sedang tidak baik² saja.
"Dimana Mila?"
"Sudah seperti ini kamu masih berani menanyakan keadaannya?"ucap Rafka kesal dengan semnyum smirk nya.
"KENAPA KAMU INGIN MENCERAIKANNNYA HAH?"teriak Rafka yang seperti hendak meluncurkan Bogeman nya.
"AKU TIDAK INGIN MENCERAIKANNNYA!SURAT INI SUDAH ADA SEBELUM AKU MENGENAL MILA"
"jika sekalipun itu bukan Mila,apa kamu sungguh berniat untuk menceraikan istrimu?pria dewasa seperti mu kenapa masih tidak mengerti kalau Tuhan itu sangat membenci perceraian?"Ucap Rafka kesal.
"Kakak tidak mengerti"
"APA YANG AKU TIDAK MENGERTI?"Teriak Rafka benar² kesal saat ini. Kenapa adiknya itu benar-benar di butakan oleh pekerjaan dan kesibukan nya. Apa Rasya tidak mengerti kalau dunia masih banyak hal indah yang harus dilewatkan?.
"Sya,kenapa kamu seperti ini?jika kamu mencintai nya kenapa tidak bilang padaku?dalam cinta semuanya tentang mengambil kesempatan bukan mempersilahkan,sikapmu yang seperti ini apa aku ini masih kakakmu?"ucap Rafka kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
0,001 Detik Bersamamu (END)
Fanfiction"Cinta kita seperti Bunga Aster, tersembunyi tapi indah" ~Kamila Rasya adalah dokter tampan yang dikenal dengan sifat cekatan nya dan profesional dalam kerjanya. Seorang dokter yang menganggap satu detik adalah berharga terpaksa harus menggantikan...