"Mungkin label sahabat bisa membantu ku untuk menjagamu dalam jangkauan jarak yang lebih dekat"
~Muhammad Rasya Ibnu Ar razi~
🌿🌿🌿
Mila tersenyum jika mengingat ucapan Rasya yang ia katakan untuknya delapan jam yang lalu. Andai saja dirinya belum menikah,mungkin dia tidak akan segan untuk menganggukkan kepalanya dan menerima Rasya menjadi kekasih hidupnya. Akan tetapi,itu semua tidak mungkin karena baginya takdir tidak sedermawan seperti yang ia pikirkan.
Mila tertidur di atas singgasana nya dengan perasaan menyesal tapi sangat bahagia. Satu prinsip yang ia jaga sungguh ia praktekkan hari ini. Ia dengan tegas menolak Rasya karena prinsip nya yang ingin mempunyai satu suami seumur hidup. Benih-benih cinta di hati nya tidak akan menggoyahkan prinsipnya untuk selalu setia menemani suaminya.
🌿🌿🌿🌿
Di perusahaan Ar Razi,Rafka sudah di sibukkan dengan tumpukan dokumen dari pekerja nya yang gila akan pekerjaan. Pastinya, posisi Rafka yang menjadi CEO utama perusahaan tidak bisa mempunyai waktu senggang untuk melarikan diri dari kursi panasnya .
"ini dokumen tentang pemasukan keuangan bulan ini"ucap Asisten nya sambil memberikan map biru pada Rafka. Sebut saja Raja neraka karena dia tidak pernah membiarkan Rafka untuk menghela nafas nya walaupun hanya sebentar.
Rafka melihat nya dengan teliti lalu kesal saat menemukan unsur riba di total akhir laporannya. "kurangi nilainya,ini sangat dilarang oleh agama"
"Tapi bos kalau dikurangi perusahaan kita tidak akan dapat keuntungan yang stabil"ucap Jackson, asistennya.
Rafka hanya mendengus kesal dan merasa kalau perusahaan bukanlah tempat ternyaman nya. Rafka beranjak dari kursinya lalu pergi menjauh ke tempat2 yang selalu membuatnya lelah. Sejak saat itulah orang2 perusahaan tak lagi menemukan keberadaan tuan nya
🌿🌿🌿
Sudah beberapa bulan, Minggu,bahkan jam hubungan Mila dan Rasya terlihat baik baik saja. Mungkin sahabat adalah tahap ternyaman bagi hubungan Rasya dan Mila. Rizal yang melihat kebersamaan mereka tersenyum senang karena merasa tugasnya sudah selesai untuk menyatukan Rasya dan Mila menjadi sepasang kekasih. Walaupun sebenarnya ia tidak tahu kalau hubungan mereka hanya sebatas persahabatan saja.
Sabtu 11 Juni,Rasya yang baru keluar dari ruang operasi merasa resah karena tak melihat Mila yang selalu tersenyum menunggu nya. Kemudian Ia mengambil ponselnya dan menekan nomer Mila untuk memastikan keberadaan nya. Rizal yang melihat keresahan ada di wajah Rasya langsung berjalan menghampirinya.
"Ada apa?"
"Mila ada dimana?"
Rizal terdiam sambil berfikir keberadaan Mila. "Mungkin,ada di markas"jawab Rizal dengan lollipop strawberry di mulutnya. Rasya yang mendengar itu langsung mengangguk dan menelpon nomor Laila.
Tiiitt...
Sambungan telepon tidak terjawab membuat Rasya semakin resah untuk memikirkan nya. Rizal yang melihat itu langsung meraih ponsel Rasya yang terus berusaha untuk menghubungi Mila.
"Udah jangan di tekan lagi hape Lo bisa rusak kalau gitu"
"Balikin"ucap Rasya sambil menengadah tangan nya meminta ponsel.
KAMU SEDANG MEMBACA
0,001 Detik Bersamamu (END)
Fanfiction"Cinta kita seperti Bunga Aster, tersembunyi tapi indah" ~Kamila Rasya adalah dokter tampan yang dikenal dengan sifat cekatan nya dan profesional dalam kerjanya. Seorang dokter yang menganggap satu detik adalah berharga terpaksa harus menggantikan...