23

1.6K 88 0
                                    

"Pengalaman indah atau buruk itu hanya akan Berkumpul menjadi satu kata yaitu kenangan"

~Muhammad Rafka Ar razi

Jam masih menunjukkan pukul dua dini hari,Rasya langsung bergerak setelah mendapat panggilan darurat dari tim medis nya. Mereka menemukan pasien kritis dengan tenggorokan yang berdarah karena Pecahan kaca. Sebelumnya mereka sudah menghubungi dokter Qiana. Namun karena kekhawatiran mereka ikut menghubungi dokter Rasya di tendanya.Qiana sedikit lega saat melihat Rasya yang sudah bergegas untuk membantunya.

"Apa yang terjadi?"tanya Rasya sambil memeriksa pernafasan pasien.

"Aku sudah memeriksa nya, tenggorokannya cedera dan oksigen tidak bisa masuk"jelas Qiana,"Dia harus di intubasi tapi saluran pernapasan nya bengkak jadi kantong Ambu tidak bisa membantu"

"Berikan alat krikotirodektomi padaku"ucap Rasya menemukan penyelesaian yang melintas di otak nya,"Ini adalah langkah terakhir  manajemen jalan nafas dalam kegawatdaruratan"

Qiana menggelengkan kepalanya membuat Rasya menatap nya bingung,"Ada apa?jika kamu tidak bergegas dia akan mengalami gagal nafas"

"Emm aku tidak membawanya"jawab Qiana takut sambil menggigit bibir bawah nya.

Rasya menghembuskan nafasnya besar mendengar pengakuan Qiana yang sudah bekerja keras menyelamatkan pasien. Rasya langsung mengeluarkan jarum suntik dalam tas nya untuk membuka membran krikotiroid secara cepat dan mengatasi sumbatan jalan nafas di laring pasien.

"Bagaimana sya?apa dia akan mati?"

"Perhatikan,membran krikotiroid dibawah tulang rawan tiroid dan di atas tulang rawan krikoid sedalam 2 cm dengan sudut 45°"ucap Rasya sambil menyuntikkan jarum suntik secara perlahan

Qiana tersenyum,"benar,ini bisa dilakukan dalam keadaan darurat dengan waktu yang lebih singkat"

Rasya mengangguk,"remas kantong nya sesuai interval pernafasan yang tepat"

"Baik"ucap Qiana sambil meremas kantong Ambu sesuai perintah Rasya"Dia hidup"

Rasya mengangguk,"bawa dia ke ruangan"ucap nya lalu pergi setelah melihat pasien sudah di antar ke ruangan lebih khusus.

"Bekerja sama denganmu adalah kenangan terindah di sepanjang hidupku ini"lirih Qiana memandang kepergian Rasya di depannya,"sya,terima kasih atas memory indah yang singkat ini"

🌼🌼🌼🌼🌼

Cilacap.

Keadaan sudah lebih baik dari sebelumnya. Mila dan tim nya sudah berencana untuk kembali ketanah kelahirannya. Akan tetapi,mereka memutuskan tinggal sementara untuk memastikan keadaan benar benar-benar sudah selamat dari adanya gempa susulan.

Mila duduk di kursi dengan segelas kopi di tangan nya. Matanya yang mengantuk  benar-benar memaksanya untuk meneguk habis cairan kafein itu. Kemudian ia terkejut saat melihat anak kecil menarik tangan nya sambil menangis meminta ibunya.

"Kakak cari ibuku....aku berjanji akan melindungimu saat aku dewasa nanti"

"Adik kecil dimana ibumu?"

Dia menggeleng,"aku sedang bermain saat gempa itu datang"

"Apa kamu sudah mencarinya di tenda darurat"

Lagi lagi Anak itu menggeleng,"aku gagal menemukannya"

Mila tersenyum menenangkan,"baik baik aku akan membantumu tapi berjanjilah padaku kamu tidak boleh menangis dan terus yakin kalau ibumu itu akan baik baik saja,bagaimana?"Ucap Mila mendapat anggukan kepala dari anak kecil itu,"apa kamu tidak punya fotonya?"

0,001 Detik Bersamamu (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang