#72

834 37 0
                                    

Sudah dua Minggu keluarga agas dan Adi berkerja sama di pengungsian. Mereka berfikir keadaan sudah baik baik saja sekarang. Namun,keadaan berubah saat gempa kedua datang dan menghancurkan semuanya. Agas berlari saat melihat Rasya sedang dalam bahaya.

"Paman...."ucap Rasya shock saat melihat punggung belakang agas yang terluka karena melindungi dirinya. agas mencoba tersenyum menghilangkan kecemasan anak kecil itu walaupun punggungnya merasa sangat sakit. Hatinya merasa sedih saat melihat Rasya yang terus menatap lukanya serius dengan mata yang berkaca-kaca ingin menangis.

"Aku tidak papa jangan khawatir"ucap agas yang membawa Rasya menjauh dari reruntuhan bangunan. Rasya terdiam lalu mengambil salep untuk mengobati agas di ruangannya. Saat itu tidak ada orang yang tahu selain agas, Rasya dan tuhan mereka.

"Kamu anak baik"ucap agas terhibur saat melihat Rasya yang telaten mengobati lukanya. Ia semakin tersenyum saat melihat Rasya yang terus menunduk di hadapannya. "Ayo tersenyum lah ....aku tidak akan mengadukannya pada ayahmu"

"Aku tidak takut kamu adukan"

"Lalu?"

"Aku takut jika luka itu tambah parah beberapa bulan ke depan"ucap Rasya membuat agas tertawa. Ia benar-benar melihat ada jiwa dokter dalam dirinya.

"Bagaimana kalau aku minta sesuatu padamu agar kita impas?"ucap agas mencoba membuat Rasya agar tidak terus merasa bersalah. Rasya mengangguk dan masih tidak berani untuk mengangkat wajahnya " apa?"

"Jaga putri ayah aja bagaimana?"

"Hanya itu?"

Agas mengangguk "lukaku akan sembuh kalau kamu menjawab iya'

"Emm baiklah aku akan menjaga nya,lain kali kalau aku ingin mengotopsi hewan lagi aku berjanji tidak akan melakukan itu di depannya "

Agas mengelus rambut Rasya lalu bangkit dari duduknya " anak baik, ayo pergi" ajak agas mendapat anggukan.

Tidak ada yang tahu kalau hari itu menjadi awal dari agas yang menjadi sakit² an. Adi dan keluarganya sudah kembali ke jakarta setelah menyelesaikan tugasnya. Lalu agas dilarikan ke rumah sakit karena kondisi tulang yang mengapit fungsi jantung nya. Beberapa bulan kemudian keadaan agas sedikit membaik dan langsung mengalami drop saat tuduhan warga yang mengatakan Akmal sedang bermain zina di luar desanya. Ya, waktu itu Akmal izin pergi ke rumah temannya untuk mengerjakan tugas kelompok dari gurunya. Akan tetapi, kepulangannya yang membawa gadis berpenampilan acak-acakan membuat semua tuduhan itu bisa dibenarkan.

"Siapa dia?"tanya agas dingin. Ia merasa tidak tahan saat istri dan putrinya terus saja menjadi bahan olok-olok an.

"DIA GADIS YANG INGIN AKU NIKAHI!"

"KAMU TAHU APA SOAL NIKAH?teriak agas kesal karena tuduhan tetangga yang terus saja memojokkan nya. "JAUHI DIA ATAU PERGI DARI KELUARGA INI"

"YAH..ini tidak adil!"

"PERGI!!!AKU TIDAK BUTUH ANAK TIDAK BERBAKTI SEPERTI MU!"Bentak agas membuat Akmal tersentak. Ia tersenyum sinis sambil menggenggam erat tangan gadis di samping nya.

"BAIK...AKU PERGI "ucap Akmal tersulut emosi membuat Vina menangis mendengar nya . Jujur saat itu putranya masih berumur 17 tahun untuk mengerti soal nikah.

"Akmal pikirkan baik² nak,jangan buat ayahmu marah"ucap Vina mendapat gelengan kepala dari putranya.

"Nggak Bu Akmal gak salah, keputusanku sudah bulat, ada satu alasan yang gak bisa Akmal jelaskan"

0,001 Detik Bersamamu (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang