#35

1.6K 90 3
                                    

Lima  menit perjalanan. Maira, Vina,Salfa,Adi berlari ke rumah sakit tempat Mila di rawat. Semuanya menjadi cemas saat melihat raut wajah Rafka yang berdiri sendirian di depan pintu kaca ruang operasi.

"Bagaimana keadaan Mila?"tanya Maira panik sambil memegang lengan putra sulungnya.

Rafka menggeleng,"Mila masih ada didalam ma sama Rasya"

"Dia pasti baik² saja,mama yakin sama Rasya"ucap maira optimis pada dirinya.

Didalam ruangan,denyut nadi Mila semakin lemah. Darahnya masih terus bercucuran di tubuhnya.  Rasya masih bingung dengan hati dan pikirannya. Tangannya sama sekali belum melakukan pergerakan untuk menyelamatkan istrinya. Semua asisten Rasya hanya bisa menatapnya sambil berusaha untuk menyadarkan Rasya dari lamunan panjangnya.

"Dok, sadarlah...lakukan sesuatu untuk menyelamatkan nya"ucap Alfin membuat Adi yang mendengarnya langsung menerobos masuk ruang operasi nya.

Braaaak....

Adi menatap kesal Rasya dari atas ke bawah. Penampilan nya sungguh berantakan membuat Adi marah karena kerja kurang profesional nya.

"Apa yang kamu lakukan?apa penampilan mu yang sekarang terlihat seperti seorang dokter yang hebat?"ucap Adi tegas sambil memakai pakaian operasi nya. "Keluarlah biar papa yang melakukannya!" Ucap Adi dingin yang mulai memegang gunting operasi nya.

Tak terima dengan perintah sang papa. Rasya  benar-benar kesal mendengar  perintah papanya yang tidak masuk akal di otaknya.

"AKU ADALAH SUAMINYA!PAPA TIDAK BERHAK UNTUK MENGUSIRKU KELUAR!"

Adi menatap putranya dengan tatapan penuh kekesalan," SUAMI? KALAU KAMU ADALAH SUAMINYA MAKA PAPA ADALAH MERTUANYA!PAPA LEBIH BERHAK DARIPADA KAMU YANG TIDAK BERHASIL MENJAGANYA!!!"tegas Adi membuat Rasya terdiam di tempatnya," bawa dia keluar!"perintah Adi pada asistennya.

Rasya pun di arahkan keluar membuat Maira panik dan menghampiri nya.

"Sya kenapa kamu keluar sayang,gimana keadaan Mila di dalam?"

Rasya terdiam sambil menahan air matanya di depan mamanya. Ia tidak tahan dengan kebodohan nya hingga air mata itu berhasil luruh dari tempat asalnya.

"Aku gagal untuk menjaganya ma,aku tidak bisa memegang apapun untuk menyelamatkan nya"ucap Rasya sedih membuat Maira memeluknya sangat erat.

"Tidak papa sayang,dokter mana yang bisa tega saat Keluarga nya sendiri yang menjadi pasien di ruang operasi nya"ucap Maira menenangkan putranya.

"Lagipula Mila adalah istrimu"ucap Maira membuat Rafka  tak terima mendengar nya.  Rasanya begitu sesak saat tahu gadis yang ia cinta pada pandangan pertama sudah menikah dengan adik kandungnya.

Rasya yang tak terima dengan dirinya yang tak melakukan apapun berusaha masuk untuk membantu papanya.

"Pa,biarkan aku masuk!!"teriak Rasya sambil menggedor pintu operasi nya.

"JANGAN DENGARKAN DIA!LANJUTKAN TUGAS KALIAN!!"ucap Adi pada semua asistennya.

"Profesor!pasien kehabisan banyak darah"

"Ambil lima kantong darah dan biarkan mengalir semuanya!"

"Baik"

Semuanya bertindak serius menghadapi keadaan Mila yang semakin lama semakin tidak stabil. Adi tidak menyerah dan melawan rasa kasihan nya untuk menghadapi menantu nya.

Tiiiit....

"Profesor gawat... jantungnya.."

"DEFIB!"Seru Adi mengambil alat kejut jantung yang diberikan asistennya. Kemudian ia mengambil spuit dan satu ampul epinefrin lalu menyuntikkan obat itu untuk menstimulasi detak jantung nya.

0,001 Detik Bersamamu (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang