#38

1.4K 68 1
                                    

"Saat hati mulai merasakan kalau kebenaran telah merubah semuanya, perasaan itu akan menjadi hal yang paling menyakitkan"

-

-

~Sayyidah Nur kameela.

🌿🌿🌿🌿🌿

Beberapa bulan menjadi CEO perusahaan cukup membuat Rafka akrab dengan kegiatan politik. Tender, investasi,kerja sama sudah cukup baik untuk menjadi keahliannya. Ia menjadi sibuk saat menyadari beberapa pegawai  yang  mulai korupsi di perusahaan nya. Apalagi saat ia tahu kalau orang - orang itu juga terlibat dalam pemberhentian mamanya.

"Selidiki dan jangan biarkan siapapun tahu tentang ini"Perintah nya mendapat anggukan dari informan kepercayaan nya.

Rafka langsung menyuruh semua nya keluar saat melihat notif WeChat masuk melalu ponselnya.

Peri bumi tercantik
Dimana?. 13.01

Me
Perusahaan. 13.02

Peri bumi tercantik
Setahuku kamu adalah dokter.13.03

Me.
Siapa yang bilang?aku...bukan dokter.13.08

Peri bumi tercantik
Ouh...mungkin Salfa yang salah denger. Oh iya raf,kamu mau makan apa

Me.
Semua yang matang.

Mila tersenyum dengan pesan kekanakan suaminya yang selalu membuatnya ingin sakit kepala.

Peri bumi tercantik.
Yang gosong mau nggak???

Me.
Boleh,kalau kamu tega

Peri bumi tercantik
Oke² jangan pulang terlambat atau aku bisa marah

Me.
Siap laksanakan!

Rafka tersenyum menatap ponselnya. Dia tidak menyangka jika waktu itu dia bisa memilih Yaman daripada istri yang manis seperti mila. Jika Mila bagi Rafka adalah peri bumi yang tercantik. Maka,Rafka bagi Mila adalah Makhluk Tuhan yang terunik. Keduanya tersenyum dengan hubungan atas nama kebohongan yang terindah.

🌿🌿🌿🌿🌿

Kriing.....
Alarm berbunyi,Mila terbangun dan tak menemukan Rafka ada di sampingnya. Perasaan baru tadi malam mereka makan bersama di meja makan. Lalu sekarang?jam enam pagi Mila lagi² melewatkan kewajibannya.

Gadis itu berdecak kesal lalu mandi dan bersiap untuk melakukan shalat Duha. Ya mungkin sekalian melakukan shalat subuh yang tak sengaja ia tinggalkan. Ia benar-benar merasa kenapa sikap Rafka akhir akhir ini mulai tak sehangat seperti biasanya.

Mila turun dari tangga dengan perasaan kurang bahagia sambil melihat keadaan rumahnya yang sudah sepi tak ada orang.

"Bibi?"teriak Mila mencari keberadaan bibi Wati.

"Iya non ada apa?"

"Tuan muda udah pergi"

"Iya non,tuan muda sudah pergi dari tadi malam"

0,001 Detik Bersamamu (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang