#88

1.1K 46 0
                                    

Hati yang tiba tiba merasa sesak, perasaan sedih Mila hingga tetesan air mata yang Mila sendiri tidak tahu apa sebabnya. Duduk diluar yang jauh dari acara pemakaman membuat Mila merasa tidak tenang di hatinya. Rasya keluar melihat Mila yang termenung dengan sesuatu yang belum jelas di pikiran nya.

"Apa kamu tidak mengingat sesuatu sekarang?"tanya Rasya membuat Mila menatapnya heran.

"Mengingat apa?kenapa kamu selalu bertanya seperti itu? sebenarnya apa yang sudah aku lupakan?apa itu juga ada hubungan nya denganmu?"

"Tidak, mungkin aku yang salah bicara"ucap Rasya lagi lagi mengalihkan pembicaraan. Mila merasa kesal dan langsung pergi  meninggalkan nya.

Kemudian Mila semakin bingung saat melihat gara yang berjalan menuju ke pemakaman seseorang dengan seikat bunga Lily di tangannya. Mila memberanikan diri untuk melangkahanu dan tersentak saat mendengar semua curhatan gara mengenai dirinya. Ia menggeleng tak percaya saat membaca namanya tertulis jelas di sebuah batu nisan berwarna biru muda.

Di saat itu juga Mila merasa seperti ada batu besar yang menghantam kepalanya. Beberapa ingatan Mila langsung datang dalam keadaan memaksa yang sangat dikhawatirkan Rasya sebelum nya. Rasya langsung beranjak cepat ke pemakaman saat mendapat pesan dari gara yang ingin mengunjungi makam adiknya.

"Kakak!"lirih Mila dengan wajah nya yang sudah memucat. Tangannya bergetar hebat membuat gara yang melihatnya terkejut dan merasa khawatir dengan keadaan Mila.

"Arum"panggil gara sedih saat melihat Mila yang langsung menjauhkan langkah darinya. Mila langsung menangis saat melihat Rasya yang sudah datang dan berdiri di samping gara.

"Kak sebenarnya siapa aku?"tanya Mila sambil memegang kepalanya. Walaupun ingatan itu sangat buram tapi sudah cukup menyakiti hati dan kepalanya. "...dan siapa kamu?"tanyanya lagi menatap Rasya penuh pertanyaan.

Keduanya terdiam.

"CEPAT JAWAB ATAU AKU AKAN SANGAT MARAH!!"teriak Mila dengan ekspresi yang sangat mengkhawatirkan.

"Mila tenanglah aku akan jelaskan semuanya"

Hening

".... sebenarnya dia adalah suamimu dan Azen adalah putramu"ucap gara saat melihat Mila ingin mencekik lehernya sendiri.

Hening.

"Hah bagaimana bisa?kalau aku istrimu lalu mayat yang didalam?"

"Dia adalah ibumu"ucap Rasya membuat Mila dan gara terkejut. Pasalnya gara sendiri baru tahu kalau ibu Mila baru saja meninggal. Rasya langsung memeluk Mila erat saat wanitanya itu menangis hebat. Ia tidak peduli walaupun Mila terus memberontak dari pelukannya. Ia hanya tidak ingin Mila mencoba mencekik lehernya sendiri dan meninggalkan nya. Mila langsung tak sadarkan diri membuat Rasya membopong nya ke rumah sakit. Seperti yang ia duga kalau keadaan Mila akan kritis setelah mengatakan semua kebenaran nya

Beberapa jam kemudian, semua orang terkejut saat tidak melihat Mila ada dikamar nya. Semuanya langsung mencari Mila ke semua tempa dan tidak berhasil menemukan nya. Untung saja Rasya langsung terpikirkan pada makan mertuanya. Ternyata benar kalau Mila berada di sana sambil menangis menatap makam ibunya. Mila mendongakkan kepalanya saat jaket tebal tiba tiba membalut tubuhnya.

"Sya, aku masih tidak bisa ingat apapun"ucap Mila sedih dengan matanya yang sudah sembap.

Rasya berjongkok mengimbangi posisi istrinya lalu memegang pipi wanita itu dengan dua tangannya. "Jangan di ingat lagi,kita bisa memulainya dari awal... percayalah padaku kalau ibuku juga pasti bahagia kalau melihat mu bahagia"ucap Rasya membuat Mila menenggelamkan wajahnya di dada Rasya .

0,001 Detik Bersamamu (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang