#67

776 39 0
                                    

"ibu sayang Azen....."

Oew....oew...

Azen terus menangis dari dua jam yang lalu. Wati kewalahan menenangkan bayi kecil itu. Untuk sejenak Radya frustasi sambil melempar beberapa barang di dekatnya.

"Tuan...Aden tidak bisa tenang, bibi khawatir dengan keadaan nya"ucap Wati membuat Rasya langsung berjalan dan mengambil alih Azen dengan kedua tangannya.

"Sayang...tenanglah ayah yakin ibumu tidak akan bisa pergi lama"ucap Rasya membuat Azen semakin mengeraskan tangisannya. Keluarga Rasya khawatir saat melihat kerusakan ada didalam rumahnya.

"Ada apa dengan keponakan ku?"tanya tlrafka langsung berlari menggendong Azen dalam pelukannya. Rafka juga bingung saat bayi itu benar-benar tidak bisa tenang sekalipun sudah berada di dalam pelukannya.

"Sya ada apa ini?dimana Mila?"

Rasya langsung membuang mukanya dari hadapan papa dan mamanya.

"Sya dimana menantu?mamamu sedang bertanya"

"...dia pergi"jawab maira menarik tubuh Rasya untuk menghadapnya.

"Hah?pergi?kalian bertengkar?"ucapnya mulai menghujani banyak pertanyaan." Pertengkaran yang bagaimana sampai membuat Azen menangis seperti ini?"

"MILA SELINGKUH!!!"jawab Rasya cepat membuat semua keluarga nya melotot tak percaya.

"Apa kamu bilang?"tanya maira seakan tak percaya dengan pengakuan putranya. Rasya menatap maira kesal dan sangat yakin dengan prasangkanya pada Mila.

"Mila selingkuh dan aku punya buktinya"

Plakkk....

Tamparan mendarat di pipi nya. Maira mengangkat foto dari atas meja lalu merobeknya tepat di depan Rasya. Rasya hanya terdiam saat robekan kecil itu mengguyur keras diatas tubuhnya.

"Bisa bisanya kamu punya pikiran keji seperti itu?daripada kamu aku lebih percaya pada menantuku!!"semuanya terdiam saat tak lagi mendengar suara tangisan dari Azen. Semua menjadi khawatir saat Rafka memberi isyarat tidak baik tentang sesuatu yang ada di pangkuannya.

"...Azen tidak sadarkan diri"

🌿🌿🌿🌿

Wiuw....wiuw...

Suara ambulance menyelingi suara sirine polisi yang sedang melakukan investigasi di tempat kejadian.azen kritis di ruang UGD karena tangisannya yang tak kunjung henti sebelum ia tak sadarkan diri.  Rasya berlari ke arah Azen yang menangis keras dan memeluknya erat. Ia tidak tega melihat wajah merah Azen yang terus menjerit dipelukannya. Hatinya sangat pilu saat mendengar penuturan pahit dari dokter di depannya.

"Jantungnya sangat lemah....detak kannya tidak seperti batasan normal biasanya..."ucap dokter membuat Rasya semakin mengeratkan pelukannya pada Azen" badan nya demam, dia membutuhkan perawatan lebih lanjut disini"jawabnya sedih. Rafka yang mendengar itu langsung memukul keras dinding dan menarik kerah rasya setelah Azen di ambil alih oleh suster disana.

"JANGAN LUPA LO PUNYA JANJI SAMA GUE TENTANG MILA,BAWA MILA KEMBALI ATAU AZEN YANG BAKAL KENA IMBASNYA!!!!"cetus Rafka lalu melepas cekalan nya saat mendengar dering telepon dari saku Rasya.

Rasy menjauhkan langkahnya,menjawab telepon tanpa nama itu lalu terdiam belum saat si penelpon sudah menyampaikan tujuannya.

"Maaf apa anda pemilik mobil B001LA?"

"Ya"jawab nya parau.

"Korban mengalami kecelakaan parah di jalan tembok merah,polis sedang melakukan investigasi di tempat kejadian, diduga mobil di tabrak truk hingga jatuh ke jurang dan meledak"ucap nya membuat Rasya terkejut sampai menjatuhkan ponsel nya. Tangannya bergetar dengan  mata yang berkaca-kaca seolah tertahan untuk tidak tumpah. Maira yang melihat itu langsung mendekat dan menarik lengan nya. "Apa yang terjadi?"

Rasya terdiam tak bersuara . Pikirannya sangat berantakan untuk mencerna apa yang baru saja ia dengar. Rasya tahu kalau ini adalah yang kedua kali hatinya sakit seolah tak ingin lagi berdetak. Rasya menggeleng. Ia memberi isyarat pada maira kalau bibirnya tidak bisa lagi ia gerakkan. Maira yang merasa khawatir langsung merampas hape itu dan menangis histeris lalu memeluk suami nya.

"Mila.... kecelakaan"ucapnya terbata bata untuk menjawab kebingungan suaminya. "Pantas saja Azen terus menangis seperti ini...itu semua salah putramu pa"

BUGH....

"hantaman keras datang dari Rafka hingga sudut bibi Rasya mengeluarkan darah segarnya. Ia sangat kesal jika gadis yang ia cintai tak bisa dijaga oleh adiknya. Ia menatap tajam Rasya dan menarik kasar kerah bajunya. "LO  ORANG PALING BODOH YANG PERNAH GUE KENAL!GUE KECEWA SAMA LO!!!!"cetusnya lalu membuang muka setelah memberinya beberapa pukulan.

"Sya ... pergilah,cari tahu kondisi Mila sekarang...biar Azen dan yang lain papa jaga disini"ucap Adi menenangkan suasana.

Rasya mengangguk," makasih pa"ucap nya lalu pergi dari rumah sakit.

0,001 Detik Bersamamu (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang