#12

2.1K 101 1
                                    

Lima jam kemudian.....

"Bismillahirrahmanirrahim,semoga bibir tetangga gak anggap saya istri kelayapan apalagi terlibat perselingkuhan"ucap Mila yang sudah berada di depan rumahnya.

Ceklekkk...

Mila menyelinap masuk ke rumah nya diam diam dan berharap bibi Wati sudah tidur di kamarnya.

"Alhamdulillah nona muda masih ingat rumah"

Wati menggeleng,"ya gitu non,tuan muda biasa saja!terus nyuruh saya buat biarin nona pergi kemanapun,dan...."ucap Wati menggantung.

"Dan apa Bi?"

"Dan bilang kalau tuan muda gak peduli sama nona"ucap Wati lalu menekuk wajahnya.

Mila terdiam......

"Nona jangan sedih ya saya mohon"

Mila tertawa bahagia,"ya bagus dong bi kalau tuan muda gak peduli sama saya,saya bisa keluar tanpa takut malaikat mencatat saya sebagai istri laknat yang gak patuh sama suami"ucap Mila membuat Wati bingung,"berasa istri yang terdhalimi yang doa nya bisa mustajabah kapan saja"sambung Mila.

"Nona kenapa pikiran saya jadi Travelling?"tanya Wati yang masih bingung dengan Mila. Apalagi saat dirinya yang menceritakan tentang suaminya yang tak peduli padanya.

Mila menghembus nafasnya lega,"mulai besok saya bakal masakin tuan muda setiap hari"

🌼🌼🌼🌼🌼

Jam sudah menunjukkan pukul 8 pagi,Rasya yang merasa lelah dengan dokumen dokumen di depannya ditambah dengan tubuhnya yang sudah lengket di pakaian nya memutuskan untuk pulang agar bisa mandi dan berganti pakaian.

Seketika masuk rumahnya, bau harum menyapa Indra penciuman nya membuat pria itu menyantap habis makanannya hingga bersih tak bersisa. Bibi Wati yang melihat tiga piring kotor di samping Rasya hanya bisa tertawa dan berfikir bahwa usaha Mila yang bangun pagi pagi untuk memasak telah laku habis di lidah tuannya.

Rasya beranjak dari tempat duduk nya, menatap bingung bajunya yang sudah tersedia rapi di kasurnya. Kemeja,celana,jam tangan yang senada sesuai dengan selera naturalnya. Dirinya sungguh tidak berfikir jika istrinya yang menyiapkan semua itu untuknya.

Rasya membereskan berkasnya di salah satu ruangan yang ia gunakan khusus untuk ruang pribadi nya. Sedikit terkejut dan tak menyangka melihat ruangannya yang rapi tanpa menyisakan debu sedikitpun di dalamnya. Padahal Rasya sangat ingat kalau kuncinya ia sembunyikan di brankas kamarnya. Siapa yang melakukannya?istriku?.

Cekrekkk..
Cekrekkk..

Bibi Wati tersenyum melihat Rasya yang turun dari tangga dengan pakaian formal nya yang sudah di siapkan nona mudanya tadi pagi,"pasti nona suka"batin nya sambil menyembunyikan ponselnya agar tidak tertangkap basah oleh tuannya.

"Dokter Rasya ada rapat bersama profesor Hamka"ucap gadis dari telepon ,"saya datang"jawab Rasya dengan gaya cool fresh nya.

Universitas kedokteran Bandung

Reygan sudah mati jamur di dalam kelasnya. Mila tersenyum mengagetkan pria itu dari belakang. Reygan hanya menatapnya datar sambil mengusap saliva nya yang sengaja keluar,"masih ingat sama sekolahan?"tanya Reygan malas.

"Ya ingat lah,gue kan gak amnesia"jawab Mila sambil duduk dan merapikan bukunya.

Hening.

"Mil kalo gue nembak Lo buat pacaran sama gue,Lo mau nggak"

Mila menoleh tak percaya mendengar jamur tiram yang sedang memberi pengakuan padanya,"ya....."ucap Mila menggantung membuat Reygan senang,"pasti enggak lah"

0,001 Detik Bersamamu (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang